Chapter 31 - Dilly

887 137 24
                                    

•••

Matahari kembali terbit dari ufuk timur dengan warna oren yang menghiasi langit serta awan tipis ikut berarak perlahan kearah barat saat angin berhembus pagi ini. Sinar matahari merambat melawati jendela kemudian memyusup masuk melalui tirai yang tidak sepenuhnya tertutup, hingga mengenai kelopak mata yang masih terpejam serta wajah cantik yang terlihat damai dalam tidurnya.

Namun sepertinya sinar matahari tidak ingin bekerja sama pagi ini—terus saja menganggu tidur seorang gadis yamg masih terlelap. Dan benar, mata monolid itu mengerjap pelan kemudian kelopak mata itu terbuka dan kembali memperlihatkan iris hitam mengkilap yang kini menatap sayu pada langit-langit kamar.

Terdengar helaan nafas pelan dari gadis itu, lalu ia kembali memejamkan matanya sejenak kemudian kembali membukanya dengan posisi tidur yang dibuat miring menghadap jendela hingga iris hitamnya dapat melihat jendela yang tidak ditutupi tirai sepenuhnya.

Irisnya menatap lekat kearah luar jendela—memperlihatkan langsung taman kerajaan yang sangat disukainya. Membuat jungkook tersenyum tipis dengan perasaan tenang bersamaan suara merdu kicauan burung dari luar sana yang menemani pagi nya kali ini. Perlahan jungkook bangkit kemudian turun dari tempat tidur dengan kaki yang beralaskan sandal bulu berwarna putih—dan jungkook sangat menyukainya saat bulu-bulu halus itu menghangatkan kakinya.

Jungkook melangkah kan kakinya ke arah jendela, hingga cahaya matahari menerobos masuk memyinari kamarnya, saat jungkook membuka tirai coklat itu sepenuhnya. Terlihat senyum kecil diwajahnya dan jungkook kembali melangkah menuju kamar mandi, namun langkahnya terhenti saat iris hitamnya tidak sengaja melihat sehelai bulu emas yang tergeletak diatas meja riasnya.

Jungkook mengulurkan tangannya untuk mengambil bulu emas itu serta irisnya yang menatap lekat, dan dahinya sedikit mengerenyit saat jungkook merasa mengenal siapa pemilik bulu itu. jungkook kembali melirik dengan irisnya terpaku saat kembali melihat sehelai bulu emas didepan pintu kamarnya yang sedikit terbuka.

Jungkook kembali melangkah kan kakinya kemudian mengambil bulu emas itu. Iris hitamnya menatap tepat pada kedua bulu emas ditangannya, lalu jungkook melirik kearah pintu yang sedikit terbuka. Kaki jenjangnya melangkah keluar dengan irisnya yang mengedar menatap lorong, namun jungkook tidak menemukan satu pun pengawal yang biasa selalu berjaga sepanjang hari disana.

jungkook memgerenyit bingung, namun irisnya kembali melirik kearah ujung lorong saat ia kembali melihat sehelai bulu emas lagi disana. Jungkook kembali melangkah kearah bulu itu—hingga membuatnya terkejut saat menemukan Glaze dibalik belokkan lorong disana.

"Glaze!, kau mengejutkanku" ucap jungkook kemudian mendengus kesal saat mendengar suara tawa glaze. "Apa yang kau lakukan disana?" Tanya jungkook lalu melangkah mendekati glaze yang kini sedang duduk manis dengan ukuran tubuhnya yang dibuat agak mengecil dari sebelum nya, agar ia bisa leluasa memasuki kerajaan. Lagi pula Sang Raja dan Ratu mengizinkannya untuk berada dikerajaan ini.

"Tidak ada—oh kau mendapatkan bulu ku?" Ucap glaze membuat jungkook melirik kearah tiga helai bulu emas yang berada digenggamnnya. Membuat jungkook terdiam sebentar kemudian mengangguk dan menatap glaze dihadapannya "Pantas saja aku merasa pernah melihatnya. Tapi, kenapa bulu mu bisa berada dimana-mana glaze?"

"Mungkin saat aku terbang, bulu-bulu ku tidak sengaja berjatuhan—" ucap glaze membuat jungkook mengangguk kemudian kembali menatap tiga helai bulu emas yang terlihat mengkilap dan sangat cantik "bulu mu sangat cantik Glaze—" ucap jungkook mengusap pelan helain bulu ditangannya dengan iris menatap kagum "jika kau menyukainya, kau bisa menyimpannya—"

Jungkook langsung mendongak dengan iris hitamnya menatap berbinar pada glaze serta senyum lebar yang terlihat diwajahnya "benarkah?" Tanya jungkook sekali lagi untuk menyakinkan, kemudian membuatnya meloncat-loncat kecil saat glaze mengangguk. "Terima kasih!"

The Wizarding World || Secret of the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang