•••
Kedua mata monolid itu mengerjap pelan, jemarinya ikut bergerak dengan kening yang kini berkerut. Perlahan, kelopak matanya terbuka—kemudian kembali memperlihatkan iris hitam mengkilap segelap langit malam Teshuoland—dengan sorot mata tampak begitu sayu dan suara hembusan nafas yang terdengar teratur.
Tubuhnya mengeliat pelan sebelum irisnya membulat dengan pandangan yang mengedar, ketika telapak tangannya menyentuh rerumputan halus—membuatnya segera bangkit dengan jantung berdegup kencang bersamaan angin yang berseru menerpa surai hitam panjang miliknya.
Jungkook terdiam dengan iris terpaku—perlahan ia bangkit menjadi berdiri lalu melangkah kan kakinya bersamaan angin yang berhembus—membuat rerumputan itu bergerak seirama serta langkahnya yang terhenti diujung tebing, ketika iris hitam miliknya menatap lurus pada sebuah kerajaan besar yang berdiri begitu agung disana.
Sebuah kerajaan yang sama—seperti dilukisan yang terdapat dilorong kerajaan Victory. Jungkook menghela nafas gemetar dengan kedua tangan mengepal. Iris hitamnya bergerak gusar serta dada yang bergemuruh—jungkook tidak tahu dimana ia berada sekarang dan bagaimana ia bisa sampai disini. Terakhir kali ia mengingat ketika tubuh terasa membeku di tengah lautan lepas dengan ombak yang begitu ganas.
Sebelum kesadarannya menghilang saat itu—iris hitamnya sempat melihat samar sebuah cahaya putih yang tiba-tiba menyelimuti tubuhnya dibawah lautan. Hingga jungkook tersentak dengan nafas tertahan—ketika sebuah cahaya putih muncul dari bawah kakinya dan kembali menyelimuti tubuhnya, kemudian cahaya itu menghilang begitu juga dengan jungkook.
Jungkook mencoba memfokuskan pandangannya ketika cahaya itu menghilang dan membuat tubuhnya berjengit saat menyadari dirinya berada didalam sebuah ruangan yang cukup besar dan terdapat beberapa meja serta kursi disana. Hingga jungkook tersentak dengan iris membulat ketika sebuah pintu terbuka kasar dan memperlihatkan seorang pria paruh baya yang sepertinya sedang menatap tepat padanya.
Perlahan jungkook melangkah mundur dengan nafas bergemuruh ketika pria itu melangkah kearahnya—membuat jungkook menahan nafas dengan mata terpejam kuat saat pria itu mengangkat tongkatnya. Namun jungkook mengerenyit bingung ketika tidak merasakan pukulan apapun dan perlahan memberanikan diri untuk membuka matanya.
Semakin membuat dahinya berkerut dengan kepala miring—ketika pria paru baya dihadapannya menunduk dengan helaan nafas kasar yang terdengar. Membuat Jungkook berjengit dengan iris hitam melirik kearah pintu yang kembali terbuka serta langkah kaki riuh terdengar, lalu memperlihatkan beberapa pria paru bayah yang melangkah masuk kemudian duduk dikursi yang telah tersedia disana.
Jungkook kembali melirik ketika pria dihadapannya menghela nafas lalu berbalik—kembali melangkah kan kakinya menuju salah satu kursi kosong disana. Membuat jungkook mengerenyit bingung saat orang-orang disana seperti tidak menyadari keberadaannya.
"Sekarang, kita harus bagaimana—"
Jungkook melirik pada salah satu pria paru bayah ketika ia berbicara—namun semua orang disana hanya diam dengan raut wajah yang sulit diartikan. Hingga suara langkah kaki terdengar membuat semua orang menoleh begitu juga dengan jungkook ketika melihat seorang pria bayu bayah lagi—namun ia menggunakan sebuah jubah yang terlihat seperti jubah kerajaan.
"Harus bagaimana?" Sarkas pria itu lalu melangkah kakinya—membuat jungkook terpaku ketika pria itu berjalan menembus tubuhnya. Iris hitamnya bergerak gusar menatap tangannya yang terlihat transparan dengan jantung berdegup kencang—ketika dirinya memang tidak dapat dilihat oleh orang-orang itu. Namun bagaimana ia bisa jadi seperti ini—
"Raja itu hampir membunuh kita semua, bahkan ia menghancurkan setengah Negerinya sendiri—" ucap pria itu dengan suara tegas, menatap tepat pada pria yang menjadi pemimpin salah satu Klan terkuat—Klan Victory, Kim jong-dae. "Dan kalian masih ingin mencari penghianat itu?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizarding World || Secret of the past
Fantasy[Completed!] Dunia itu tersembunyi di dimensi lain, hanya diketahui sebagai mitos dan dongeng sebelum tidur. Namun, terjebak atau takdirlah yang membawanya. Ketika sebuah portal terbuka ditengah gelapnya malam dan membawa masuk seorang gadis pemilik...