Chapter 45 - Liontin dan padang kematian

762 113 14
                                    

•••

Angin mendayu menerpa surai emas milik sosok pangeran mahkota yang kini berdiri diam dihadapan sebuah pohon besar—yang hanya menyisakan beberapa helai daun disana serta helaan nafas panjang terdengar begitu putus asa kemudian bersatu dengan suara angin berhembus.

Iris emasnya menatap lurus dengan pandangan kosong—hingga cahaya matahari kembali terlihat menyinari pohon itu, menandakan rembulan yang kini telah digantikan oleh mentari bersama ribuan gugusan bintang yang menghilang diatas sana.

Dan sosok pangeran itu masih setia berdiri diam disana—bahkan sebelum matahari terbit ketika langit malam masih membiarkan rembulan bersinar—pangeran itu tetap berada disana setiap malamnya. Menunggu kedua mata monolid milik sang kekasih terbuka, untuk kembali memperlihatkan iris biru safir yang sangat ia rindukan.

Mungkin hal seperti ini bisa sedikit menenangkan dirinya dari para bangsawan serta dewan kerajaan yang masih bersikeras menentang keturunan Lincoly yang kini masih terbaring begitu damai diatas tempat tidur. Bahkan ketika Sang Raja sendiri yang memberikan penjelasan tentang kebenaran keturunan lincoly itu—masih ada saja bangsawan maupun rakyat yang tidak percaya.

Mereka mengatakan akan membrontak dan menentang kerajaan—kecuali jika keturunan Lincloy itu sendiri yang datang kehadapan mereka dan menjelaskan semua nya. Namun melihat keadaan jungkook, sangat tidak mungkin untuknya menemui mereka semua. Bahkan taehyung sendiri pun tidak tahu—kapan princessnya akan bangun.

"Ini semua salah ku—"

"Tolong maafkan aku, princess—" gumam taehyung pelan bersama angin yang berhembus menerpa surai emasnya—hingga membuat iris emasnya terpaku ketika satu helai daun kembali gugur kemudian berubah menjadi serpihan cahaya putih.

Helaan nafas gemetar terdengar dari kedua bilah bibir tebal itu, tidak bisa dipungkiri bahwa taehyung selalu merasa takut ketika melihat satu-persatu daun-daun itu berjatuhan. Dirinya atau siapapun tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi jika seluruh daun pada pohon itu berguguran. Antara kehancuran dan kejayaan, semua masih menjadi pertanyaan gamblang.

Dan semakin membuat taehyung khawatir—karena pohon itu terikat dengan jungkook. Mereka saling terikat satu sama lain, seolah pohon itu dapat menunjukkan bagaimana keadaan jungkook saat ini. Begitu rapuh dan ketakutan. Hingga selintas suara memasuki pikirannya—membuat kening taehyung berkerut bingung.

'Tae, ada dua orang didepan gerbang kerajaan. Para penjaga memberitahu—mereka ingin menemui jungkook—'

Mendengar perkataan jimin melalui mindlink lantas membuat taehyung terdiam dengan raut wajah yang kini berubah datar. Taehyung segera melangkah keluar diikut jack serta beberapa pengawal dibelakang nya. Kakinya melangkah menyusuri lorong kerajaan—hingga mereka tiba dipintu utama kerajaan yang kini terbuka dan iris emasnya dapat melihat beberapa pengawal berdiri tepat didepan gerbang.

Kaki jenjang nya kembali melangkah kearah gerbang—membuat para pengawal langsung menyingkir ketika mendengar suara langkah kaki serta ucapan tegas dari penjaga pribadi Sang Pangeran Mahkota. Sontak membuat taehyung tersentak saat mendapati seorang Centarius bersama seorang pixies disana.

"Your Highness!" Kedua makhluk itu langsung membungkuk hormat pada taehyung yang terdiam, namun kemudian ia meminta pengawal untuk membuka gerbang besar itu. Kemudian iris emasnya kembali melirik untuk menatap kedua makhluk itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ampuni kami, Your Highness. Karena lancang datang kemari—tapi kami mendengar bahwa seorang gadis beriris hitam berada dikerajaan Victory" ucap sosok centarius itu kemudian mencoba melangkah mendekati taehyung—namun seketika ia tersentak dan langsung melangkah mundur ketika para pengawal serta jack langsung berdiri dihadapan taehyung.

The Wizarding World || Secret of the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang