Chapter 34 - Away

806 128 41
                                    

•••

Angin semakin berseru kencang membuat pepohonan bergerak tidak beraturan karena hembusan angin--bersamaan hujan yang turun semakin deras membasahi tanah Teshuoland malam ini. Langit kini dipenuhi awan gelap hingga menutupi rembulan serta ribuan bintang untuk bersinar diatas sana. Bahkan kota yang tadi tampak ramai dihiasi lampu-lampu kecil seketika padam karena hembusan angin kencang.

Ctas!

Semua orang didalam ballroom besar itu seketika terkejut saat tiba-tiba petir bersambar kuat beberapa kali bersamaan angin yang semakin berhembus kencang--membuat para bangsawan bergedik ngeri ketika cuaca berubah begitu ekstrim hanya dalam beberapa menit. Namun hal ini justru membuat para Bangsawan Royal Family mengerenyit heran.

"Yakk Seokjin noona, untuk apa kau menurunkan hujan sederas ini huh?" Ucap mingyu seketika membuat seokjin melirik dengan dahi mengkerut lalu ia menggeleng bruntal "Tidak, bukan aku yang menurunkan hujan ini" ucap seokjin tegas, untuk apa ia menurunkan hujan disaat pesta sedang diadakan malam ini. Semua orang disana juga tampak bingung, namun saat lantunan instrumen kembali terdengar membuat semua orang disana menghela nafas lalu kembali menikmati pesta.

Sementara jimin terdiam menatap kearah jendela besar yang memperlihatkam betapa gelap dan derasnya hujan turun malam ini, hingga tepukan dipundaknya nya membuat jimin tersadar lalu menoleh dan mendapatkan istrinya disana. Jimin langsung melingkarkan lengannya dipinggang yoongi lalu mencium sekilas pipinya.

"ada apa?, kau memikirkan sesuatu?" Tanya yoongi membuat iris abu-abu milik jimin bergerak gelisah lalu menatap iris hijau mengkilap milik yoongi disana. Jimin kembali mencium sekilas yoongi dibibirnya lalu tersenyum kecil "Tidak--hanya saja hujan ini terlalu tiba-tiba" ucap jimin pelan namun yoongi masih bisa mendengarnya, lalu jimin kembali menatap keluar jendela dengan helaan nafas kecil.

Entahlah--hanya saja ada sesuatu yang menjanggal di dalam dirinya. Hingga membuat jimin tersentak dengan mata membulat bahkan yoongi menatap heran saat tiba-tiba pelukkan jimin mengerat. Yoongi mengerenyit heran saat wajah jimin terlihat gelisah serta iris abu yang tampak begitu khawatir.

"Jimin, ada apa?"

"Sugar, Dimana taehyung--"

•••

Kakinya melangkah begitu cepat menerobos hujan yang turun semakin deras--bersamaan air mata yang terus mengalir dari kedua matanya, bahkan gadis itu mengabaikan angin yang berhembus kencang menerpa kulit putihnya--hingga tubuh kecil itu tampak gemetar serta bibir yang hampir memucat dan jungkook total mengabaikan gaunnya yang kini basah serta terlihat kotor dibagian bawahnya.

Jungkook terus berlari dengan hati yang semakin berdenyut sakit ketika perkataan Sang Pangeran kembali terlintas dalam pikirannya--dan jungkook tidak bisa berbohong jika jauh didalam sudut hatinya ada perasaan lega dan bahagia saat Taehyung juga memiliki perasaan yang sama seperti dirinya. Namun seakan kenyataan kembali menampar keras dirinya--bahwa sampai kapanpun mereka, Jungkook dan Taehyung tidak akan pernah bisa bersama.

Perasaan mereka terlalu tabu, dan jungkook yakin seluruh penghuni Negeri ini tidak akan pernah menyetujuinya hubungan mereka--apa lagi jika mereka mengetahui siapa dirinya sebenarnya. Hingga langkahnya terhenti didepan sebuah air mancur yang berada ditaman istana. Jungkook terdiam dengan nafas bergemuruh serta air mata yang masih menetes namun tersamarkan oleh air hujan.

Jungkook ingat--tempat ini menjadi tempat pertama kali ia bisa bicara begitu tenang bersama taehyung dan juga untuk pertama kalinya jungkook merasakan desiran aneh ketika ia memanggil taehyung dengan sebutan Prince. Sederhana tapi jungkook menyukainya. Air matanya kembali menetes dengan tangan yang terulur untuk memukul dadanya yang terasa begitu sakit.

The Wizarding World || Secret of the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang