Chapter 13 - Erland

917 119 33
                                    


•••

Taehyung menghela nafas mengusap kasar wajahnya lalu bersandar dikursi ruangannya yang menghadapkan langsung pemandangan Teshuoland. Taehyung menatap lurus dengan pandangan kosong. Kenapa ia jadi seperti ini setelah kembali dari ruang tahanan tadi. Iris hitam milik gadis itu selalu saja membayang-bayangi isi kepalanya. Taehyung akui iris itu cantik seperti langit malam Teshuoland kesukaannya. Iris yang sangat langkah bahkan hampir tidak ada yang memiliki iris berwarna hitam mengkilap seperti itu.

Dan lagi-lagi suara lembut yang penuh ketakutkan itu kembali tergiang-ngiang ditelinganya. Suara yang gemetar seperti memohon perlindungan dan meminta kepercayaan. Tapi yang membuatnya bingung kenapa wanita itu bisa selamat setelah berhasil menghidupkan Magical Stones. Kekuatan dan energi Magical Stones terlalu besar bahkan tidak sembarang orang yang bisa masuk kedalam sana.

Hanya Royal Family dan orang-orang berhati baik, jujur, dan tulus yang bisa melewati Magis pelindung. Itu sebabnya rakyat dan para Bangsawan tidak bisa memasuki Magical stones karena rasa iri dan perbedaan kasta yang membutakan hati mereka. Jika mereka berhasil masuk nafsu mereka pasti ingin menyerap kekuatan dan energi Magical Stones untuk diri mereka sendiri.

Tapi saat Taehyung berada didekat wanita tadi ia tidak merasakan aura negatif atau pun kekuatan Magical Stones yang wanita itu ambil. Taehyung tidak merasakan apapun kecuali energi yang begitu lemah bahkan jika wanita itu terjatuh sedikit saja ia bisa hancur hingga berkeping-keping.

Taehyung terus melamun menatap kosong kearah jendela besar dihadapnnya tidak menyadari kehadiran Jimin dan Namjoon yang saling bertatapan menatap bingung dan terkejut, karena Taehyung tidak biasanya bersikap seperti ini. Taehyung itu orang yang peka dengan kehadiran orang-orang disekitarnya bahkan terlalu awas dan waspada. Tapi sekarang?, jimin dari tadi sudah memberi kode dengan terbatuk, memukul meja, bahkan melempar vas Taehyung masih tidak bergeming.

Hingga Taehyung menghela nafas gusar kembali menyadarkan dirinya kemudian betapa terkejutnya dia melihat kedua sepupunya jimin dan namjoon siap melepar sebuah meja berukuran besar pada dirinya. Taehyung segera mengeluarkan magisnya mengambil alih meja itu lalu meletakkan kembali ketempatnya.

Taehyung kembali menatap kedua sepupu idiotnya yang memasang muka cengo membuat menggeram kesal lalu menyipratkan air ke wajah keduanya.

"Yakk?! Kenapa menyiram kami huh?!"

"Tanya kan pada diri kalian sendiri kenapa ingin melempar meja pada ku hah?!"

"Itu karena dirimu yang tidak menyadari kami!, biasanya orang-orang berjarak 10.000 meter saja kau bisa menyadarinya!!"

Taehyung memutar mata malas ia kembali duduk di kursinya sambil memijat kepalanya "Aku sedang banyak pikiran"

"Ada apa denganmu? , apa kau sakit tae?"

Taehyung menggeleng "tidak hanya saja penghianat itu membuat kepala ku pusing"

"Hell?!, gadis itu?" taehyung mengangguk lalu mengerenyit saat jimin tiba-tiba bertepuk tangan heboh.

"Bravo!!, baru kali ini ada yang bisa membuat Prince Vante seperti ini, waww daebak!!"

PLATAKK!!

"AWW-- kenapa kau memukul ku ?!!"

"Agar otak dan kewarasan mu kembali pada tempatnya" ujar taehyung santai setelah memukul kepala jimin dengan buku yang sangat tebal bahkan mencapai 10.000 halaman. Jimin hanya berharap kepalanya tidak benjol terlebih lagi bagaimana dirinya lupa ingatan, oh sungguh ia tidak bisa melupakan istrinya yoongi begitu saja hanya karena pangeran kurang ajar yang notebane adalah sepupunya terlebih lagi ia seorang calon Raja Teshuoland. Jimin masih ingin hidup tenang dan bahagia bersama istrinya dan menimang anaknya nanti.

The Wizarding World || Secret of the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang