Chapter 50 - Eternal

1.4K 115 44
                                    

•••

Malam semakin larut dengan rembulan yang semakin bersinar terang diatas sana—ditemani oleh ribuan bintang, tidak lupa juga dengan angin yang berhembus—menyebarkan kepingan salju keseluruh penjuru Teshuoland malam ini.

Lantunan instrumen mulai terdengar memenuhi aula Kerajaan, yang kini perlahan diisi oleh begitu banyak bangsawan, Rakyat, serta Klan. Mereka tampak menikmati perayaan malam ini. Bahkan antara bangsawan dan Rakyat biasa pun, terjadi obrolan hangat. Mungkin—jika dulu, bangsawan sama sekali enggan berbicara atau pun berinteraksi dengan rakyat biasa. Karena perbedaan kasta dan lain nya.

Namun, setelah perperangan itu terjadi—seakan menampar keras kesadaran mereka. Bahwa perbedaan kasta atau pun derajat, bukan lah segalanya dan tidak harus membuat mereka memandang rendah pada Siapa pun.

Perlahan pemikiran akan perbedaan itu terhapus, dan para bangsawan mulai membiasakan diri untuk bergaul dengan para rakyat—begitu juga sebaliknya. Hingga sampai saat ini—hubungan antara keduanya bisa dibilang sangat baik. Mereka saling membantu satu sama lain. Bahkan Sang Raja sendiri pun menindak tegaskan pada siapa pun yang masih berani merendahkan orang lain.

Berjalan seiringnya waktu, Kehidupan Di Negeri Teshuoland semakin lama semakin membaik. Negeri yang dulu dikenal sebagai—Negeri Kejayaan, kini telah berhasil mendapatkan Kejayaan nya kembali. Semua orang hidup dengan aman dan damai—bahkan selama waktu 5 tahun terakhir ini, tidak pernah ada tanda akan musuh menyerang.

Dan tepat di malam ini, Teshuoland akan memulai kehidupan baru dengan pemimpin yang baru. Dengan harapan—Negeri ini dapat semakin berjaya, penuh keharmonisan, dan kemakmuran. Mungkin bukan suatu hal yang mudah, namun mereka berjanji akan merangkul satu sama lain demi menjaga Negeri ini.

Semua orang tampak menikmati perayaan yang sedang berlangsungdi—mengabaikan rintik salju yang turun semakin lebat diluar sana, serta udara dingin yang tidak mungkin bisa masuk untuk menganggu kehangatan malam ini. Namun, ada beberapa pasang mata yang tampak khawatir—karena tokoh utama dalam perayaan ini belum juga terlihat sedari tadi.

Bahkan Raja dan Ratu pun, sudah memasuki aula kerajaan dan memyambut semua orang.

"Jim, dimana jungkook?" Iris abu itu sontak melirik pada wanita pucat yang kini berdiri tepat dihadapannya. Lalu tangan nya beralih mengenggam kedua tangan wanita itu—seakan melindunginya dari udara dingin.

"Jungkook masih memerlukan waktu, sugar. Kita tunggu sebentar lagi, hm?—" ucap jimin pelan pada istrinya, Park yoongi yang kini menghela nafas pasrah lalu mengangguk pelan. Membuat jimin terkekeh lalu mencium punggung tangan yoongi, yang membuat rona merah itu muncul dan menjalar kepipi hingga telinga.

✨✨✨

Malam semakin mendominasi langit, dengan angin yang berhembus cukup kencang—mengoyangkan dedaunan pada pohon besar yang kini berguguran. Angin mendayu begitu pelan menyentuh bunga mawar emas yang kini bersinar, seakan sinarnya dapat mengalahkan cahaya rembulan yang sedari tadi menyapa nya.

Semakin lama mawar emas itu semakin bersinar terang. Cahayanya menyusuri setiap sudut taman. Hingga ribuan serpihan cahaya emas muncul memenuhi seisi taman. Dengan angin yang berhembus dan mengumpulkan serpihan cahaya emas itu.

Semakin bersinar terang, tepat dibawah sinar rembulan. Dengan bayangan yang kini muncul. Hingga cahaya itu perlahan meredup, meninggalkan seseorang yang kini melayang diudara dan perlahan menapak kan kedua kakinya diatas tanah.

Mata monolid itu perlahan terbuka dan memperlihatkan iris emas mengkilap. Pandangan nya mengedar, menatap seluruh penjuru taman yang dikenal nya. Hingga iris emasnya terpaku pada setangkai mawar emas yang kini melayang dihadapan nya. Kemudian perlahan bunga itu memudar dan meninggalkan sebuah liontin emas disana.

The Wizarding World || Secret of the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang