•••
Entah malam ke berapa dan rembulan ke berapa juga yang dilewatinya sendiri, iris emasnya hanya menatap lurus pada ribuan bintang seorang diri setiap malam datang kemudian pergi saat fajar kembali. Tatapan nya selalu terarah pada langit malam Teshuolnad seakan dirinya bisa menatap iris hitam mengkilap yang selama ini ia rindukan.
Hari-hari berlalu, siang dan malam selalu berganti setiap harinya—namun taehyung masih disini seorang diri. Berharap sosok gadis itu akan datang dan kembali padanya, namun—nihil tidak ada jejak atau pun tanda gadis itu akan kembali. Dan taehyung hanya bisa bersabar menunggu dalam kesepian bahkan ia tetap bungkam ketika rasa rindu semakin membucah dihatinya.
Waktu berjalan begitu lambat baginya, hingga cahaya mentari untuk sekian kalinya menyelusup masuk melewati tirai coklat berbahan sutra yang menutupi sebuah jendela besar didalam sebuah kamar dengan sang pemilik yang kini duduk dikursi kebesarannya serta iris emas menatap lurus dengan sorot mata sayu.
Entah mata monolid itu terpejam atau tidak semalam, namun kantong mata besar dibawah mata itu terlihat jelas jika sosok pangeran ini sudah tidak tidur beberapa hari. Pikirannya hanya dipenuhi tentang gadis itu—bahkan saat sang ibu memintanya untuk tidur sosok pangeran itu hanya akan menangguk dan tersenyum kecil, berakhir semalaman penuh ia mengerjakan kertas-kertas kerajaan atau berlatih pedang seorang diri.
Helaan nafas terdengar begitu pelan dari kedua bilah bibir tebal itu, dadanya bergemuruh seakan rasa rindu itu siap meledak kapan saja jika ia harus menunggu lebih lama lagi. Taehyung tidak pernah bersikap seperti ini—dulu hanya ada rasa tidak peduli dihatinya terhadap para wanita yang sering kali mendekatinya atau ingin dijodohkan olehnya.
Taehyung ingat bagaimana ia menolak puluhan wanita bamgsawan waktu itu dan semua berakhir penolakan keras. Namun sejak pertemuan pertama dengan gadis itu, saat pertama kali taehyung menatap iris hitam mengkilap dihutan waktu itu—ada desiran hangat yang menjalar keseluruh tubuhnya, perasaan mengelitik dihatinya dan taehyuny menyukai perasaan itu.
Semua berubah semenjak sosok gadis itu datang ke Teshuoland dan membawa kesan yang teramat baik, bahkan hampir seluruh penghuni kerajaan Victory menyukai kehadiran gadis itu. Sifat baik seperti malaikat itu mampu melunturkan ego dan keangkuhan bangsawan yang selama ini selalu dipegang teguh.
Sosok asing yang kini menjadi bagian dari Teshuoland dan seseorang yang paling berharga bagi taehyung " kau dimana, I miss you so much, princess—" lirihnya dengan wajah menunduk dan memejamkan matanya saat rasa rindu semakin membelegu dirinya.
Tok tok
Bahkan suara ketukan pintu dan suara langkah kaki tetap tidak membuat atensi pengeran itu teralihkan dan mengundang helaan nafas pelan dari sosok yang baru tiba. ketika pemandangan seperti ini lagi yang ia dapatkan setiap kali datang menemui Pangeran Mahkota.
Sosok itu, park Jimin yang hanya bisa membuka mulut tanpa berbicara sepatah kata pun. Bahkan ia sendiri pun bingung, bagaimana cara untuk menghibur keturunan Victory itu. "Taehyung, waktunya sarapan dan mingyu juga bilang ia ingin berlatih pedang dengan mu—" ucap jimin masih diam diposisi awal dan sedikit membuatnya tersenyum saat taehyung memberikan atensi padanya kemudian mengangguk.
"Baiklah—" dan jimin hanya mengekori ketika taehyung melangkah keluar, menyusuri lorong kerajaan yang cukup luas sementara jimin menatap lamat kedua bahu yang semakin turun dan tidak setegap dulu. Hingga mereka tiba didepan sebuah pintu besar lalu jimin mengkode penjaga untuk membukanya dan suara decitan pintu berhasil mengalihkan atensi semua orang didalam sana.
"Hyung!, apa bisa berlatih pedang dengan ku nanti?" Tanya mingyu ketika melihat atensi taehyung melangkah masuk bersama jimin, membuat taehyung melirik dan terdiam sejenak kemudian mengangguk dengan senyum tipis. Sementara yang lain ikut tersenyum kecil, setidaknya taehyung selalu hadir saat waktu makan dan masih menanggapi semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizarding World || Secret of the past
Fantasy[Completed!] Dunia itu tersembunyi di dimensi lain, hanya diketahui sebagai mitos dan dongeng sebelum tidur. Namun, terjebak atau takdirlah yang membawanya. Ketika sebuah portal terbuka ditengah gelapnya malam dan membawa masuk seorang gadis pemilik...