💚Happy Reading💚
Suara teriak anak perempuan menggema di setiap sisi ruangan membuat seorang perempuan yang berada di rumah itu menghampiri asal suara.
"Ada apa sayangg." Panik seorang perempuan yang sedang menuju tiga orang anak kecil yang sedang bermain.
"Kenapa bun?." Tanya balik anak laki laki yang lebih tua dari dua lain nya.
Perempuan tersebut berdiri di depan ketiga anak kecil tersebut. "Tadi siapa yang teriak?." Tanya perempuan tadi.
"Alina." Jawab singat anak perempuan yang sedang duduk diam di samping anak laki laki tadi.
Perempuan tadi duduk di depan anak perempuan yang bernama Alina itu. "Alina kenapa teriak sayang?." Tanya perempuan itu sambil membawa tubuh kecil Alina kepangkuan nya.
"Ta-tadi Alina kaget pas bang Bastian mau jatoh terus Alina teriak deh." Jelas Alina membuat perempuan tadi bernafas lega.
"Bastian ada yang luka?." Tanya lembut perempuan itu yang mendapat gelengan dari Bastian.
"Bundah." Ucap anak perempuan yang sendari tadi diam.
"Kenapa sayang?." Tanya perempuan yang tadi di bilang Bundah tersebut.
"Laper." Jawab nya.
"Anak bundah pada laper yaa, yaudah bundah mau masak dulu kalian main dulu tunggu bentar yaa." Ucap perempuan itu yang di jawab anggukan oleh ketiga nya.
Perempuan itu pergi menuju dapur untuk membuat makan malam, sedang kan ketiga anak kecil tadi sedang menunggu kedatangan ayah mereka.
Bastian memegang tangan kedua adek menuju dapur. "Bundah aku bawa Alena sama Alina sholat ya." Ucap Bastian yang di angguki oleh perempuan itu.
Bastian membawa kedua nya menuju ruangan musolah yang tersedia di rumah mereka, meski Bastian masaih berumur 10tahun dan kedua adek nya berumur 9 tahun kedua orang tua mereka sudah membiasakan anak anak mereka untuk sholat sendari umur 7 tahun.
"Kalian wudu dulu abis tuh kita sholat." Ucap Bastian lalu mulai berwudu.
Setelah siap berwudu mereka mulai sholat dengan Bastian menjadi imam, sendari umur 8tahun bastian sudah sunat dan sudah di ajar kan tentang agama itu membuat nya terbiasa bila sang Ayah sedang sibuk kerja jadi dia bisa menjadi imam untuk sholat ketiga perempuan yang ada dirumah ini.
Selesai sholat mereka merapih kan musholah tersebut lalu berjalan menuju ruang makan tidak lupa Bastian yang setia memegang tangan kedua adek nya agar tidak terjatuh.
"Ayahhhhh." Teriak Alina yang langsung melepas genggaman nya dari Bastian dan lari menuju laki laki paru baya yang dia sebut dengan ayah.
Laki laki tersebut langsung menggendong putri kecil nya yang sangat manja ini.
"Bastian udah sholat?." Tanya laki laki tersebut.
"Udah." Jawabnya.
Mereka duduk dan manunggu sang bunda menyajikan makanan nya, setelah itu mereka semua makan dengan tenang, Ayah mereka sudah membuat peraturan untuk keluarga kecil nya ini, siapa yang melanggar dia akan kena ukuman oleh Ayah nya.
1. Sholat tidak boleh tertinggal.
2. Tidak boleh memegang ponsel selain hari minggu.
3. Tidak di izin kan untuk berbicara ketika sedang makan.
4. Sepatu harus cuci sendiri.
5. Tidur malam tidak lewat dari jam 10.
6. Belajar minimal 4 jam sehari (sudah termasuk dengan les).
7. Tidak berbicara kasar.
8. Jangan sembarangan menyebut nama marga keluarga mereka.
9. Tidak di izin kan untuk berpacaran.
10. Tidak boleh membantah setiap ucapan ayah mau pun bundah mereka.
11. Jika melanggar salah satu dari itu akan kena akibat nya.Bastian, Alena, dan Alina pernah bertanya kepada Ayah mereka, kenapa mereka tidak boleh menyebut nama belakang mereka sembarangan, bukan nya menjawab namun ayah nya malah bilang 'kalian akan tau sendiri nati.' Membuat mereka semakin bingung tapi dari pada kena hukuman dari sang ayah lebih baik mereka menurut saja.
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENA (END)
RandomAlena Alberat Cllosin seorang perempuan cantik, yang memiliki nama julukan Putri Es karna wajah nya yang cantik dan sifat nya seperti es membuat nya menjadi incaran cowok cowok, namun hidup nya tidak se cantik wajah nya, masalalu yang selalu menghan...