akhir nya datang

1.3K 80 0
                                    

"Mereka pacaran." Ucap Rangga sambil menyenggol pundak Alaskar.

"Udah lama?." Tanya Bima yang memang tidak tau.

"Hampir satu tahun lah." Jawab Rangga yang membuat Alena dkk kaget.

"Ko sekolah ga gempar si mereka berdua pacaran?." Tanya Alena yang ikut penasaran tentang hubungan Alaskar dan Audry.

"Mereka berdua memang ga mau hubungan nya di umbar." Jawab Gren yang di anggukin Alena dkk.

Suara ponsel Alena membuat yang lain menatap nya, Alena melihat ke arah ponsel nya ingin tau siapa yang menelepon nya malem malem, senyum langsung terukir di  bibir nya saat nama yang dia tunggu tunggu akir nya menghubungi nya.

"Cengar cengir awas lo ke surupan." Ucap Bima yang langsung mendapat lemparan bantal dari Alena.

"Halo" Ucap Alena membuat semua terdiam.

"....."

"Seriuss." Ucap senang Alena membuat yang lain mengerut kan alis nya bingung, tumben sekali Alena gampang tersenyum.

"...."

"Siap komandan." Ucap Alena semakin membuat mereka bingung.

"...."

"Alena susah bangun pagi Van."

"..."

"Hemm, oke deh hati hati ya di jalan."

"..."

"Night too."

Alena menutup panggilan nya dan melihat ke arah kawan kawan nya yang sedang menatap nya tak terkecuali Alaskar yang juga menatap nya dengan datar.

"Kenapa si kalian?." Tanya Alena yang masih tersenyum.

"Kapan lagi gua lihat lo senyun Na." Ucap Ciko sambil memfoto Alena.

"Tumben lo senyum gitu, biasa nya muka lo kusut banget." Ucap Rangga membuat Alena langsung menghilang kan senyum nya.

"Aaah gobok lo, segala bilang." Kesal Cakra yang langsung memukul Rangga dengan bantal.

"Apaan si anjing." Kesal Rangga.

"Noh senyum nya ilang,  belom puas juga gua foto in nya." Ucap Ciko lalu menyerah kan  ponsel nya ke Alaskar.

"Apaan?." Tanya Alaskar yang bingung.

"Itu hp lo, tadi gua ambil pas lo lihatan Alena." Ucap Ciko.

"Kar jangan di hapus kirim ke kita." Ucap Cakra yang langsung merampas ponsel Alaskar sedang kan Alaskar diam saja.

Alaskar masih menatap Alena dan memikir kan siapa yang menelepon Alena malam malam gini dan bahkan bisa membuat Alena dengan gampang nya tersenyum dengan tulus.

"Tadi siapa?." Tanya Alaskar yang mewakili mereka semua.

"Kepo." Ucap Alena lalu membaring kan tubuh nya dan menarik selimut h

*****

Alena tersenyum  melihat kawan kawan nya yang masih terlelap tidur, dan untuk pertama kali nya dia memandang lama wajah Alaskar yang tidur sedang damai wajah yang berbada dari biasa nya.

Ganteng.

Alena mengambil jaket nya lalu memakai nya dan keluar dari bangunan tersebut lalu menaiki motor nya sambil melihat ke arah jam tangan yang menunjukan pukul 5 pagi.

Alena melaju kan motor nya dengan kecepatan tinggi karna masih sepi dan tidak akan membahaya kan orang lain, dia pergi ke salah satu bangunan tua yang berada di tengah kota.

Setelah hampir 15 menit Alena sampai ke tempat tujuan dan memarkir kan honda nya di depan bangunan tua tersebut lalu masuk tanpa melepas helem yang dia gunakan, bau alkohol dan asap rokok sangat mengengat, ada beberapa anak laki laki yang tertidur di sofa dan tiga orang yang sedang minum alkohol membuat Alena berjalan cepat menuju lantai atas bangunan tersebut.

Alena sudah berada di depan pintu ber warna merah lalu mengetuk nya dan membuka nya, senyum seorang laki laki langsung menyambut ketadangab Alena.

"Haii beby." Ucap laki laki tersebut membuat  Alena langsung melepas helem nya dan meleta kan di meja yang ada di situ lalu berjalan mendekati laki laki tersebut dan memeluk nya erat.

"Hehehe udah kangen banget kaya nya." Ucap laki laki tersebut sambil membalas pelukan Alena.

"Kangen lah udah berapa bulan ga jumpah." Ucap Alena yang masih berada di pelukan laki laki tersebut sambil menghirup dalam dalam parfum yang di gunakan laki laki itu.

Alena melepas peluk nya lalu menarik tangan laki laki tersebut menuju sofa yang ada di sana dan mendudukan diri nya, dia juga bersandar di pundak laki laki tersebut sambil terus memeluk lengan laki laki tersebut erat.

"Tumben banget di sana lama?, biasa nya paling lama satu sampe dua minggu doang." Ucap Alena sambil menatap wajah tampan laki laki tersebut.

"Iya ga tau kenapa kemaren banyak banget kerjaan dan pasti nya di sana banyak cewek cantik." Ucap laki laki tersebut yang langsung mendapat pukulan dari Alena.

"Ihh apaan si jadi ke cewek cewek." Ucap kesal Alena yang langsung melepas lengan laki laki tersebut.

"Tenang aja kok Alena tetep nomor satu di hati Revano ga akan terganti." Ucap laki laki yang menyebut diri nya dengan nama Revano tersebut membuat Alena menahan senyum.

"Dih pipi nya merah." Ucap Revano sambil tertawa dan langsung memeluk Alena.

"Ap--Alena?." Tubuh Alena langsung terdiam saat mendengar suara laki laki yang tak asing bagi nya memanggil nama nya.

"Alena?." Panggil laki laki tersebut membuat Alana langsung melepas pelukan dari Revano dan mentap kaget laki laki yang sedang berdiri di depan pintu ruangan tersebut.

"Lo ngapin?." Tanya Alena berusaha tenang.

"Seharus nya gua yang tanya, ngapain lo di tempat kaya gini terus pake segala peluk peluk tuh cowok lagi?." Ucap laki laki tersebut membuat Alena terdiam, dia bingung kenapa bisa ada 'dia' di sini dan bingung cara menjelas kan nya.

"Ciko lo jangan fikir yang aneh aneh dulu tentang gua sama Revano." Ucap Alena lalu berdiri dan berjalan mendekat kearah Ciko.

"Gimana gua ga fikir yang aneh aneh kalo lo berda di satu ruangan sama laki laki asing dan kalian pelukan." Ucap Ciko yang mulai tak habis fikir dengan apa yang di laku kan oleh Alena.

"Okey, gua akan jelasin semua nya siapa dia dan ada hubungan apa kita tapi ada satu syarat lo harus janji sama gua, gimana?." Ucap Alena.

"Oke, apa janji nya?."

"Jangan kasih tau ini ke siapa pun, ini hanya rahasia antara gua dan lo, paham?." Ucap Alena membuat Ciko mengangguk paham dan berjanji tidak akan membocor kan apa pun kecuali atad izin kan oleh Alena pribadi.








To be continued....

ALENA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang