pembalasan

984 55 0
                                    

"JANGAN LEMOT!!" Teriak Alena yang sedang duduk sambil mengawasi latihan mereka.

Hari ini adalah latihan terakir, dan kemungkinan besok mereka akan melakukan penyelamatan Aurora.

Ciko yang sedang berlatih menembak dengan Bara terlihat sangat fokus karna dia tidak ingin mengecewakan Queen dan anggota Delvaros lain nya.

"Gerakan lo masih terlalu kaku, lo harus bisa cari titik lemah lawan lo" Ucap Revano yang sedang melatih Alaskar.

"Baru kali ini gua latihan se keras ini" Ucap Ciko.

"Kalian memang sering latihan kaya gini?" Tanya Ciko ke pada Bara.

"Lebih dari ini" Ucap Bara dengan tenang.

Ciko menelan ludah nya kasar, dia tidak bisa membayang kan sehebat apa Queen karna Anggota nya saja sangat luar biasa.

"UNTUK HARI INI SELESAI" Teriak Alena yang langsung pergi meninggal kan mereka.

"Bos capek" Ucap Ciko ke pada Alaskar.

"Sama gua juga" Ucap Alaskar sambil mengatur nafas nya.

"Gua yakin besok kita akan berhasil" Ucap Bamas.

"Iya gua yakin besok kita akan berhasil dan ga akan bikin Queen kecewa" Ucap Egar.

"Gua cabut dulu" Ucap Revano yang langsung pergi meninggal kan mereka.

"Queen itu cewek ya?" Tanya Ciko.

"Iya lah tolol jelas jelas di panggil nya Queen bukan King" Ucap Alaskar dengan sedikit kesal.

"Kalian balik ke markas kalian, kita jumpah lagi besok" Ucap Bams.

*****

Suara alaram berbunyi membuat Alena langsung terbangun dari tidur nya, Alena melihat ke arah jam yang menunjukan pukul 4 subuh.

Alena lansung berjalan ke kamar mandi, tidak lama Alena keluar dengan wajah yang seger.

Alena berdiri di depan cermin. "Gua akan bunuh lo hari ini jadi bersiap lah" Ucap Alena sambil tersenyum.

Dengan setelan serba hitam dan topeng yang selalu dia pakai seperti biasa nya Alena berjalan keluar dari kamar nya.

Setelah berhasil keluar rumah tanpa di ketahui siapa pun Alena langsung mendorong motor nya dan membuka gerbang rumah nya, Alena menghidup kan motor nya saat suda berada jauh dari rumah nya.

Beberapa menit menempu perjalanan Alena sampai di tempat yang sudah si janjikan, Alena turuh dari motor nya dan menghampiri yang lain.

"Udah kumpul semua?" Tanya Alena kepada Revano.

"Udah Queen, sesuai yang di perintah" Ucap Revano.

Queen melihat seluruh anggota nya yang ikut dalam misi nya, sekitar 300 orang dari Black Hold dan 100 orang dan Delvaros, Alena tidak ingin membahaya kan Delvaros dalam misi ini jadi dia memutus kan untuk membawa 100 orang saja dari Delvaros.

"Kalian udah di jelas kan oleh Jeren kan soal strategi nya?" Tanya Queen kepada masing masing ketua tim.

"SUDAH QUEEN" Ucap mereka serentak.

"Gua ga mau ada ke gagalan dalam misi ini, paham" Ucap Alena tegas.

"BAIK QUEEN"

"semua nya sudah siap Queen" Ucap Zaki sambil membisik kan ke arah Alena.

Alena mengangguk, "Bawa tim kalian ke kapal yang sudah di siap kan" Ucap Alena yang langsung di kerjakan oleh mereka.

Alena menyiap kan sekitar 86 kapal untuk menuju pulau terpencil tersebut dan butuh waktu 2 jam untuk sampai di sana.

Alena dan para inti lain nya masuk ke dalam kapal mereka dan duduk di sofa, "Alaskar gua ga mau ada korban jiwa di geng lo, jadi kalo memang ada yang ngga sanggup buat penyelamatan ini gua ga akan ngelarang kalian buat mundur" Ucap Alena.

"Tenang aja Queen mereka orang orang yang gua pilih untuk ikut dalam penyelamatan ini, jadi mereka ga akan mati dengan mudah" Jawab Alaskar yang di anggukin oleh yang lain.

"Ada kabar dari Dimas Queen" Ucap Zaki.

"Apa?" Tanya Alena.

"Arya menambah pasukan untuk menjaga tempat itu, seperti nya Arya mengetahui rencana kita untuk menangkap nya" Jelas Zaki.

Jeren, Dimas, dan Rangga memang sudah berada di pulau itu dari dua hari yang lalu untuk mencari informasi tentang markas Arya yanh sangat tersembunyi.

"Tenang aja anggota Arya tidak ada apa apa nya dengan kita" Ucap Alena tenang.

'Akir nya gua bisa bunuh lo hari ini'  Ucap Alena dalam hati.

Setelah hampir dua jam mereka akir nya sampai di pulau terpencil tersebut dan langsung di sambut dengan tembakan dari balik pohon.

"Shit" Ucap Alena saat satu tembakan nyaris mengenai nya.

"SERANGG!!!" Teriak setiap ketua tim yang langsung menyerang balik pasukan Arya.

"Ayok" Ucap Alena kepada Alaskar, Ciko, Revano, Bara, dan Bamas.

"Ajg" Umpat Ciko yang langsung lari mengikiti Alena.

Mereka menyusup di sela sela tembakan dan berlari menuju markas Arya, tidak lama mereka berlari mereka melihat bangunan yang berdiri tegak di tengah hutan seperti ini.

"Inget misi utama kita untuk menyelamat kan Aurora, gua mau Alaskar, Revano, Bamas dan Ciko kalian selamatin Aurora, Bara akan ikut gua" Ucap Alena.

"Mau kemana Queen?" Tanya Revano.

"Jangan banyak tanya" Ucap Alena.

Alena dan Bara masuk melalu jendela yang terbuka lebar sedang kan Alaskar dan yang lain masuk melalu pintu belakang.

"Lo jaga belakang" Ucap Alena kepada Bara.

Setelah berhasil masuk Aelan dan Bara berjalan di lorong yang sangat minim pencahayan dengan hati hati.

Setelah sampai di depan pintu berwarna hitam Alena langsung membuka nya tanpa takut sedikit pun, Alena tersenyum di balik topeng nya saat beberapa orang mengarah kan senjata ke pada nya.

Bara yang kaget pun langsung melindungi Queen dan mengarah kan senjata nya ke seorang laki laki yang dia ketaui bernama Arya.

Pork..

Pork..

Pork..

Suara tepuk tangan dari Arya sambil tersenyum meremeh kan Alena samakin membuat Alena kesal, "Akir nya yang gua tunggu tunggu dateng juga nona Alena Alberat Cllosin " Ucap Arya sambil tersenyum dan berjalan mendekati Alena.

Bara terdiam mendengar nama pemimpin Black Hold yang selama ini sangat di rahasia kan dari semua anggota nya.

Setelah Arya berdiri di depan Alena, Alena langsung mengarah kan senjata di dada Arya, "Arya Aldran Darnuan nama yang sangat bagus buat orang yang sangat menjijikan seperti anda" Ucap Alena dengan tenang tanpa rasa takut sedikip pun.

"Hahaha, saya sudah yakin tidak mingkin anak dari Alex Sandar Cllosin berdiam diri setelah saya membunuh bibi nya di depan mata nya sendiri" Ucap Arya yang langsung meletakan pisau di leher Alena membuat Bara langsung mengarah kan senjata nya di kepala Arya.

"Bara" Ucap Alena membuat bara menurun kan senjata nya.

"Gua pastiin lo dan Cleo bakal mati di tanggan gua, dan anggap aja ini sebagai balas budi gua karna lo udah ngebunuh bibi ke sayangan gua" Ucap Alena.

Wajah Arya berubah saat nama Cleo keluar dari bibir Alena, "kalo lo berani macem macem sama Cleo gua pastin keluarga lo terutama adek ke sayangan lo ga akan hidup dengan tenang" Ucap Arya yang mulai terpancinh emosi.

"Gua bukan anak kecil yang takut dengan ancaman murahan lo itu" Ucap Alena dan...

Duar...


ALENA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang