Alena Alberat Cllosin seorang perempuan cantik, yang memiliki nama julukan Putri Es karna wajah nya yang cantik dan sifat nya seperti es membuat nya menjadi incaran cowok cowok, namun hidup nya tidak se cantik wajah nya, masalalu yang selalu menghan...
Setelah yang lain keluar dari rumah tersebut Alena langsung membuka tiga kancing atas nya, awal nya Alaskar dan Cakra refleks menutup mata nya tanpa tau Alena memaki kaos berwarna hitam.
"Buka mata kalian gua pake baju dua." Ucap Alena membuat Alaskar dan Cakra membuka mata.
"Kasih tau dulu kali Na kalo lo pake baju dua, ini malah langsung buka buka aja." Ucap Cakra.
Alena memutar mata nya malas. "Pilih nih." Tanya Alena yang menyodong kan Pisau dan pistol kepada mereka berdua.
Cakra mengambil pistol sedang kan Alaskar mengambil pisau. "Lo dapet dari mana nih?" Tanya Alaskar.
"Ga penting, ayok." Ucap Alena yang memimpin mereka.
"Lo ga bawa senjata?" Tanya Cakra.
"Bawa, udah jangan banyak omong." Ucap Alena.
Alena berjalan ke arah lorong yang buntu dan menyingkirkan foto yang ada di dingding tersebut, terdapat tombol berwarna merah, hijau, kuning, dan biru.
Namun dengan cepat Alena memecet tombol berwarna Hijau, Biru, Kuning dan Merah setelah memencet tombol tersebut tembok yang tadi nya buntu terbuka dan menunjukan tangga yang sangat gelap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayok." Ucap Alena yang langsung turun.
"Tuh cewek ga ada takut takut nya." Ucap Cakra yang di anggukin oleh Alaskar.
Alena berjalan tanpa rasa takut sedikit pun dan membuka beberapa pintu yang ada di sana mencari kebaradaan ibu nya Audry.
"Ini pintu terakir kemungkinan besar ada di sini" Ucap Alena lalu membuka dengan pelan pintu tersebut.
Bau darah langsung tercium saat Alena membuka pintu tersebut, darah di mana mana dan suara teriakan menggema di ruangan ini dan ada beberapa mayat yang sangat mengenas kan.
"Ajing gua mau muntah." Ucap Cakra yang langsung menutup mulut nya.
"Udah gila si Cleo." Ucap Alaskar yang juga menutup mulut nya menahan agar tidak muntah.
"Wihh ada mainan baru nih." Ucap Cleo yang sedang memegang pisau dengan lumuran darah di sekujur tubuh nya.
"Kaya nya lo yang akan jadi mainan gua." Jawab Alena dengan santai.
"Kemaren bapak nya dan sekarang anak nya, wah menang besar gua." Ucap Alena sambil membasahi bibir nya.
"Setan." Umpat Cleo.
"Perempuan iblis lo." Ucap Cleo sambil mengarah kan pisau ke Alena membuat Cakra langsung menodong kan senjata ke arah Cleo.
"Apa beda nya lo sama gua, hem? Sama sama pembunuh." Ucap Alena sambil tersenyum.
"Gua punya tawaran yang menarik buat lo." Ucap Alena lalu berjaan mendekat ke arah Bara.
"Tangan kosong, kalo lo menang lo bisa bunuh gua dan dua orang tuh, dan kalo gua menang lo bebasin nyokap nya Audry, gimna?" Ucap Alena membuat Alaskar dan Cakra menelan ludah kasar.
"Na, harus menang." Ucap Cakra dan Alaskar bersamaan namun hanya di jawab senyuman mengerikan dari Alena.
Cleo tersenyum penuh percaya diri dan melempar pisau nya sembarangan. "Oke gua setuju." Ucap Cleo membuat Alena tersenyum senang.
Tanpa basa basi Alena langsung memukul dan menendang Cleo membuat Cleo langsung mundur beberpa langkah.
"Kuat juga lo." Ucap Cleo yang langsung balas memukul Alena namun Alena bisa menangkis pukulan tersebut.
Dengan cepat Alena menarik tangan Cleo dan langsung menyikut nya dengan sekuat tenaga membuat Cleo langsung terjatuh.
Cleo bangun dan balik menendang Alena, satu pukulan mendarat mulus di pipi Alena membuat bibir nya sobek namun malah membuat Alena tersenyum senang. "Udah ya main main ya gua capek." Ucap Alena yang langsung memukul Cleo dengan membabi buta nya sampai membuat nya terbaring lemas.
Cleo yang tidak terima langsung mengambil pisau yang tadi dia buang dan bangun lalu berlari ke arah Alena dan menusukan nya tepat di perut Alena.
Alena terbatuk dan mengeluar kan darah. "Curang lo banci." Ucap Alena sambil melihat Cleo yang tersenyum.
Dor...
"ANJING." Teriak Cleo saat kaki kiri nya tertembak dan membuat nya terjatuh.
Alaskar dan Cakra langsung menghampiri Alena, Cakra langsung melepas baju sekolah nya dan meletakan nya di perut Alena yang tertusuk.
"I am fine, cepet selamatin nyokap nya Audry." Ucap Alena.
"Cleo kabur." Ucap Alaskar saat tidak melihat Cleo di temat tadi.
"Biar aja, cepet selamatin nyokap nya Audry." Ucap Alena dengan terbatah batah.
Alaskar langsung berlari dan membantu seorang wanita paru baya yang tidak sadar kan diri. "Bantu Alaskar." Ucap Alena kepada Cakar.
"Lo gimana?" Ucap Cakra karna melihat Alena yang sudah pucat.
"Gua ga papah, cepet bantu Alaskar." Ucap Alena.
Dengan berat hati Cakra membatu Alaskar membawa ibu nya Audry.
Alena berjalan di belakang sambil terus memegangi perut nya yang tanpa berhenti mengeluar kan darah.
Namun saat Alena ingin terjatuh Bara dari belakang langsung menangkap nya. "Cleoo mana?" Tanya Alena dengan wajah pucat.
"Mati gua tembak tadi, dia mau nyerang Audry." Ucap Bara yang di anggukin oleh Alena.
"Perut gua sakit." Ucap Alena sambil melihat ke arah perut nya yang sudah berlumuran darah.
"Iya." Ucap Bara yang langsung mengangkat Alena.
Dengan perlahan Alena memejam kan mata nya dan mulai tidak sadar kan diri.