"Gimana lo parcaya?." Tanya Alaskar sambil melihat Cakra yang masih menatap layar leptop tersebut.
Sekarang Alena dkk berserta Alaskar dkk sedang berada di salah satu cafe untuk melihat bukti yang mau di kasih oleh Alaskar.
Alaskar memberi bukti berupa foto dan Vidio keberangkatan dia ke luar negri dan tiket berserta beberapa saksi yang memang ikut bersama Alaskar dan Ayah nya mengurus perusahaan, Alaskar juga menunjukan saat dia melacak keberadaan ponsel nya saat sudah berada di bandara, dia juga menujukan chetan nya dengan Citra kalo ponsel nya hilang namuan Citra tidak membalas nya.
"Ini ga lo edit kan?." Ucap Cakra pelan dengan tatapan yang tak lepas dari foto perempuan yang sedang tertawa di layar Leptop tersebut.
Alaskar menatap Cakra dengan tatapan kesal. "Lo masih ga percaya?."
"Gua cumua tanya ini lo edit apa ngga." Jawab Cakra dengan bentakan membuat beberapa pengunjung menatap mereka.
"Cak." Tegur Alena.
"Bim lo bisa kan ngecek ini editan atau asli." Ucap Alena yang di jawab anggukan oleh Bima.
Alena mendekat kan Leptop ke Bima dan membuat Bima langsung mengutak atik leptop tersebut, Bima memang memiliki ketertarikan dengan IT dan bisa mengecek suatu vidio dan foto asli atau tidak.
"Cak lo ga boleh nuduh Alaskar mulu dong, dia kan udah tunjuki semua bukti yang dia punya." Ucap Gren.
"Iya Cak lo harus terima kenyataan dong jangan cuma gara gara masa lalu, lo sama Alaskar ga bisa jadi kawan lagi." Ucap Ciko.
"Kalian enak bilang kaya gitu karna kalian ga pernah ngerasain gimana kehilangan satu satu nya orang yang selalu ngebela kalian." Ucap Cakra menatap tajam ke arah Ciko dan Gren.
"Tapi kan semua nya udah ada bukti kalo Alaskar ga salah dan lo masih mau nuduh Alaskar kalo dia yang udah ngebunuh adek lo?." Ucap datar Alena membuat Cakra diam.
"Lo jangan egois, Alaskar juga pasti terpukul sama kepergian adek lo." Lanjut Alena.
Selang beberapa lama Bima menatap ke arah Cakra dengan serius. "Ini asli." Ucap Bima.
Cakra terdiam untuk sesaat, berarti selama ini dia udah salah membenci seseorang, lalu siapa laki laki tersebut?.
"Gimana?." Tanya Alaskar sambil menatap Cakra.
"Maaf gua salah." Ucap Cakra membalas tatapan Alaskar.
"Selesai juga kan." Ucap Alena.
Alena menatap ke arah Bima dan Gren membuat kedua nya saling menatap satu sama lain.
"Kenapa Na?." Tanya Bima bingung.
"Kalian ada masalah?." Tanya Alena.
"Ngga." Jawab kompak mereka berdua.
"Terus kenapa kalian suka banget berantem dan saling ngejulid?." Tanya penasaran Alena.
"Ga tau, suka aja." Jawab Bima.
"Iya gua juga bingung kenapa bisa benci sama nih orang, mungki karna sering manggil gua mahluk astral." Jawab Gren yang di angguki oleh Alena.
"Yudah karna masalah Cakra sama Alaskar udah selesai dan masalah nih dua setan ga jelas jadi gimana kalo kita baikan aja, jangan saling bermusuhan dan jadi sahabat aja." Ucap Rangga yang di angguki oleh yang lain.
"Lo ga masalah kan Na?." Tanya Dimas yang di jawab gelengan oleh Alena.
"Bim ternyata lo pinter ya, ga nyangka gua." Ucap Rangga yang mendapat tatapan tajam dari Bima.
"Gua tuh memang pinter tapi karna gua ga sombong jadi ga gua tunjukin kemampuan gua." Ucap bangga Bima.
Gren memutar mata nya malas. "Paling juga kebetulan tadi." Ucap sinis Gren.
"Yee syirik aja lo."
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENA (END)
RandomAlena Alberat Cllosin seorang perempuan cantik, yang memiliki nama julukan Putri Es karna wajah nya yang cantik dan sifat nya seperti es membuat nya menjadi incaran cowok cowok, namun hidup nya tidak se cantik wajah nya, masalalu yang selalu menghan...