Awal atau Akhir

957 50 0
                                    

Alena membuka mata nya dan melihat  Bara yang sedang duduk di samping nya sambil bermain ponsel nya.

Menyadari Alena terbangun Bara memati kan ponsel nya dan membantu Alena duduk.

"Makasih Bar." Ucap Alena yang di jawab anggukan oleh Bara.

"Queen saya pergi dulu." Ucap Bara namun di tahan oleh Alena.

"Tenang aja Queen saya akan tutup mulut soal nama dan wajah anda." Ucap Bara sambil tersenyum dan langsung memaki topeng nya.

"Baik" Ucap Alena pelan.

Setelah Bara keluar dari ruangan tersebut Alena memaki topeng nya dan mengambil kunci motor yang ada di saku jaket nya.

Alena keluar dari ruangan tersebut dan turun ke lantai bawah, suara bising tidak seperti biasa nya langsung terdiam saat melihat Alena turun dari tangga.

"Queen ada yang masih sakit?" Tanya Akbar.

"Ngga." Jawab Alena yang langsung duduk di sofa kusus Alena.

"Gua pingsan berapa lama?" Tanya Alena kepada Revano.

"Dua jam Queen." Jawab Revano.

Alena mengangguk dan melihar ke arah Alaskar, "gimana anggota lo?" Tanya Alena.

"Semua yang sakit sudah di obatin dan yang masih aman sudah berada di markas Delvaros." Jawab Alaskar.

Alena bangun dari duduk nya, "Kalian yang terluka bisa langsung ke rumah sakit dan bakal gua yang nanggung semua biyaya nya, dan untuk Alaskar dan kawan kawan, gua mau ini terakir kali nya kalian nginjek markas ini, gua ucapin terima kasih atas kerja sama ini dan Aurora gua serahin ke kalian." Ucap Alena yang langsung pergi dari markas mereka.

****

"Sayang kamu kenapa?" Tanya Ana kawartir saat melihat Alena pulang dengan baju penuh darah.

"Ga papah bun, tadi aku nolong orang yang habis kecelakaan, hem.... Alina sama bang Bastian kemana bun?" Tanya Alena sambil celingak celinguk.

Ana memukul lengan Alena pelan, "Kamu ini dari mana aja? bikin bunda kawatir, Alina sama Abang udah berangkat sekolah dari pagi, kamu pagi pagi udah keluyuran aja, kenapa kamu ga ke sekolah?" Ucap Ana panjang lebar namun membuat Alena tersenyum.

"Kamu bunda nanya malah senyum senyum." Ucap Ana.

"Udah lama aku ga kena omel sama bunda." Ucap Alena sambil tersenyum membuat Ana ikut tersenyum juga.

"Aku kena skors bun dua minggu." Jawab Alena.

"Kamu buat ulah apa?"

"Ada masalah dikit si, tapi guru nya aja yang baperan." Jawab Alena membuat Ana menggelang kan kepala  nya.

"Kali ini bunda maaf kan, sekarang kamu mandi abis itu makan, bunda mau beres beres dulu" Ucap Ana yang di jawab anggukan oleh Alena.

Alena berjalan masuk ke kamar nya dan langsung menuju kamar mandi untuk membersih kan diri nya, setelah beberapa lama Alena keluar dari kamar mandi dan memaki baju santai nya.

Alena mengambil ponsel nya dan mengecas karna tinggal berapa persen lagi, Alena duduk di ujung kasur sambil melihat diri nya di kaca.

"Apa udah selesai?" Tanya Alena kepada diri nya sendiri.

"Ya Allah ini awal atau akhir? Kenapa setelah semua nya selesai Alena rasa akan ada yang baru." Ucap Alena lalu mengusap wajah nya kasar.

"Kedepan nya lebih berat ga ya?" Ucap Alena sambil terus menatap wajah nya di cermin.

Alena menggelang kan kepala nya dan langsung berdiri, "Udah lah males gua mikirin nya." Ucap Alena yang langsung berjalan keluar kamar dan menuju meja makan.

Alena tersenyum melihat masakan bunda nya yang sudah lama tidak dia rasa kan, Alena mengambil nasi dan mengambil lauk yang sudah ada di meja makan.

"Gimana sayang enak ga?" Tanya Ana dari pintu belakang saat melihat Alena makan.

"Enak bun." Jawab Alena antusias.

"Bun nanti masak tumis kangkung ya, aku kangen tumis kangkung bunda." Ucap Alena dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Iya sayang, makan dulu baru ngomong." Ucap Ana sambil tertawa kecil melihat tingkah Alena sepeti anak anak.

Selesai makan Alena memutus kan untuk tidur karna dia sangat capek dan ngantuk.

Alena berbaring di tempat tidur nya sambil melihat lurus ke atas. "Waktu nya tidur cantik." Ucap Alena sambil tertawa geli karna ucapan nya.

"Gua ga nyangka Alaskar bisa banyak ngomong juga, terus si Ciko bisa serius ga kaya si Bima yang bawaan nya bercanda mulu, tapi mereka asik si." Ucap Alena sambil tersenyum, Alena merasa sangat beruntung karna di kelilingi kawan kawan yang sangat baik dan keluarga yang sangat pengertian.

Alena mulai memejam kan mata nya dan mulai menjelajai alam mimpi tanpa tau bahwa sesuatu akan datang lagi dan lagi ke hidup nya lalu akan membuat diri nya hancur, bahkan bukan cuma diri nya namun juga orang sekitar nya.








To be continued...

ALENA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang