Taman

1.3K 83 0
                                    

"Dimana si tuh anak, main ngilang aja." Ucap Cakra yang sedang mencari Alena.

"Di kelas ga ada?." Tanya Alaskar.

"Ngga." Jawan Bima.

"Kaya nya dia bolos deh tas nya aja ga ada." Ucap Dimas.

"Bolos kemana ya dia, tumben banget ga ngajak." Ucap Gren yang ikut kawartir.

"Yaudh yok cari." Ucap Alaskar yang langsung memakai helem dan menaiki motor.

"Cari kemana?." Tanya Ciko yang juga langsung memakai helem.

"Ikut gua aja." Ucap Alaskar yang langung melaju kan motor nya di ikuti yang lain.

Alaskar dkk biasa memarkir kan motor nya di belakang sekolah agar lebih bebas keluar masuk sekolah tanpa sepengetahuan pihak sekolah.

Alaskar dkk sedang menuju salah satu taman yang mungkin akan di datangi Alena saat punya masalah, tapi ini hanya pemikiran Alaskar saja tidak tau benar atau tidak Alena ada di taman yang akan mereka datangi.

Sesampai nya di taman tersebut mereka melihat motor Alena terpakir di samping mobil berwarna hitam membuat mereka senang dan lega karna Alena berada di taman ini.

"Jom cari." Ucap Bima sambil menarik tangan Gren.

"Jangan pegang tangan gua ntar di kira gua pacar lo lagi." Ucap Gren yang lansung menarik tangan nya.

Mereka berjalan sambil melihat sekeliling yang lumayan ramai membuat mereka harus teliti menacri Alena.

Sebuah bola berwarna pink menggelinding dan mengenai sepatu Alaskar membuat mereka berhenti, Alaskar mengambil bola tersebut sambil melihat seorang anak perempuan yang meremas ujung baju nya sambil melihat ke arah bola di tangan Alaskar.

Alaskar menghampiri anak tersebut lalu memberikan nya bola dan langsung di ambil sama anak kecil tersebut. "Terima kasih." Ucap lucu anak tersebut yang langsung membuat Alaskar terseyum dan mengelus puncak kepala anak tersebut.

"Kar ayo." Teriak Rangga membuat Alaskar langsung menghampiri mereka dan mulai berjalan mencari Alena.

Mereka berjalan menuju danau yang jarang sekali di kunjungi. "Itu Alena?." Ucap Dimas sambil menunjuk seorang perempuan yang masih menggunakan baju sekolah sedang bersama seorang laki laki yang menggunakan baju berwarna hitam dan celana panjang berwarna cream sedang berpelukan.

"Bukan kali, masa Alena begitu, udah yok pergi aja." Ucap Ciko namun di tahan oleh Alaskar.

"Itu Alena." Ucap Alaskar sambil menatap tajam ke arah laki laki yang sedang tersenyum sambil mencium puncak kepala Alena.

"Kita ke sana apa ngga nih?." Tanya Dimas yang bingung dengan situasi sekarang, natah lah perasaan dia aja tau memang benar bahwa Alaskar cemburu dengan laki laki tersebut.

"Ga us--ALENAA." Teriak Bima yang langsung lari menghampiri Alena dan laki laki tersebut yang langsung melepas pelukan mereka, Alaskar menatap geram ke pada Bima yang berani sekali memotong ucapan nya.

"Itu di anjing, ck udah lah ayok." Ucap Cakra yang langsung menarik tangan Alaskar menuju Alena dan laki laki tersebut di ikuti yang lain.

"Aduh mati gua." Gumam Ciko takut Alena menuduh nya membocor kan informasi ini, padahal kan ini kebetulan.

"Na lo ngapin?." Tanya Gren sambil menatap laki laki di samping Alena yang bukan lain adalah Revano.

"Dih siapa lo?." Ucap tak suka Alena membuat yang lain menatap bingung ke arah Alena.

"Lah Na lo amesia apa gimana?." Tanya Ciko yang aneh dengan perubahan sikap Alena.

"Vano mereka siapa?." Tanya Alena yang langsung bersembunyi si belakang tubuh Revano.

"Kalian siapa ya kalo boleh tau?, eh lo yang kemaren itu kan?." Ucap Revano membuat Ciko hanya tersenyum sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Lo kenal?." Tanya Rangga sambil menyenggol lengan Ciko.

"Eee kenal." Ucap Ciko yang langsung mendapat tatapan tajam dari yang lain.

"Kenapa lo ga bilang kita, hah?." Kesal Cakra.

"Ck biar Alena aja lh yang jelasin dia siapa, pokok nya nama nya Revano." Ucap Ciko yang langsung menundukan kepala nya.

"Kita sahabat nya Alena." Ucap Alaskar yang masih memperhatikan Alena yang sedang bersembunyi di belakang tubuh Revano.

"Itu Alena Alberat kan?." Tanya Dimas sambil menujuk Alena.

"Iya." Jawab Revano.

"Lah itu bener si Alena, tapi ko dia ga suka si sama kita terus sikap nya kaya anak kecil lagi." Ucap Gren yang berjalan mendekati Alena.

"Vano takuttt." Ucap Alena sambil memeluk lengan Revano saat Gren mencoba mendekati Alena.

"Shuttt udah ga papah mereka baik ko." Ucap Revano sambil mengelus puncak kepada Alena.

Alaskar yang melihat itu pun merasa tidak nyaman dan ingin sekali menarik Alena dari pelukan laki laki tersebut. "Udah yok dia ga kenal kita ini." Ucap Alaskar yang langsung ingin pergi dari tempat itu.

"Lo Alaskar Velto Antars kan?." Ucap Revano membuat Alaskar mengerut kan Alis nya karna bingung kenapa bisa tau nama diri nya.

"Gua Revano, Alena sering cerita soal kalian." Lanjut Revano.

"Alena kenapa?." Tanya Alaskar yang malas basa basi.

"Alena punya Dissociative Identity Disorder atau biasa kita kenal dengan kepribadian ganda." Ucap Revano membuat mereka semua diam, jadi selama ini Alena menyembunyikan ini dari mereka.








To be continued....

ALENA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang