Perasaan

907 43 1
                                    

"YOK GAS." Teriak Bima saat semua nya sudah berkumpul di rumah Cakra.

Akir nya mereka melaju kan motor mereka menuju rumah Rangga, Alena terdiam saat melihat Alaskar dan Audry di depan nya.

Bibir nya tersenyum kecut ntah lah kenapa hati nya sakit melihat Audry memeluk Alaskar namun Alena berusaha menutupi itu semua dengan wajah datar nya.

Setelah beberapa menit mereka akir nya sampai di rumah mewah Rangga, sudah banyak mobil mobil yang terpakir di halaman rumah Rangga.

Mereka memerkir kan motor mereka dan membuka helem, "anjir rumah si Rangga dua kali lipat rumah gua." Ucap Gren sambil terus melihat rumah mewah Ragga.

Di antara mereka semua Rangga dan Alena memang memiki rumah yang sangat mewah.

"Kamu jangan jauh jauh dari aku ya, bayak om om nanti ada yang suka lagi sama kamu." Ucap Gren sambil memeluk pinggang Alina.

"Iya." Jawab Alina sambil tersenyum.

"Dih alay." Ucap Ciko namun hanya di balas ledekan oleh Gren.

"Iri bilang bos." Ucap Gren sambil meledek.

"Udah ayok." Ucap Alaskar.

Mereka masuk ke dalm rumah Gren dan berjalan menghampiri Gren yang sedang berbica dengan salah satu kawan bisnis orang tua nya.

"Ortu lo mana?" Tanya Alena saat sudah berada di hadapan Rangga.

"Tuh lagi ngobrol, mau jumpah?" Tanya Rangga yang di jawab anggukan oleh Alena.

"Ngapain si mau jumpah sama ortu nya Rangga, caper banget." Ucap sinis Audry.

"Tolol banget jadi cewek, kita dateng ke sini kan karna ulang tahun ortu nya Rangga, ga sopan kalo kita ga saliman sama mereka." Balas sinis Alena membuat Audry terdiam.

Tidak lama Rangga dan kedua orang tua nya berjalan menghampiri Alena dkk, dengan sopan Alena langsung bersaliman dengan ortu Rangga di ikuti Alina dan yang lain.

"Selamat tante dan om atas ulang tahun pernikahan nya." Ucap Alena dengan senyuman.

"Iya sayang terima kasih." Ucap mama Rangga sambil tersenyum.

"Semoga kalian suka ya ada di sini, om udah siapin bangku kusua kalian ada di pojok sana biar kalian bisa berbincang bincang." Ucap papa Rangga.

"Wihh terimakasih banget om." Ucap Dimas sambil tersenyum.

"Om kita boleh makan ga?" Tanya Bima membuat ortu Rangga tertawa.

"Boleh dong, makan aja sepuas nya." Ucap mama Rangga sambil tersenyum.

"Malu maluin lo." Ucap Ciko yang merasa tidak enak dengan ortu Rangga.

"Ngga papah tante malah seneng kalo ada kawan Rangga kaya dia, pasti lucu, kalo gitu tante sama om mau ke sana dulu ya." Ucap mama Rangga yang di jawab anggukan oleh mereka.

Setelah mama Rangga pergi dari hadapan mereka, mereka langsung berjalan menuju sofa yang sudah di siap kan.

"Demen gua kalo gini, banyak cewek." Ucap Dimas sambil melihat ke sana sini.

"Dasar laki laki." Ucap Audry dengan sinis.

"Gua colok mata lo." Ucap Cakra sambil mengarah kan garpu ke arah Dimas.

"Jahat banget." Ucap Dimas.

"Eh gua mau kenalin nih adek gua." Ucap Rangga yang baru datang sambil membawa seorang laki laki bersama nya.

Tatapan laki laki tersebut langsung bertemu dengan Alena, Alena yang merasa tidak asing mencoba mengingat siapa laki laki tersebut.

"Ih adek kamu ganteng ya." Ucap Alina sambil tersenyum namun membuat Gren cemberut.

ALENA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang