isi hati

996 45 1
                                    

Bara dengan penglihatan nya yang tajam terus mencari seseorang dari banyak nya orang di dalam ruangan ini, suara musik yang begitu keras dengan bau alkohol di setiap penjuru ruangan membuat kepala Bara pusing.

Saat melihat dua orang laki laki yang sedang menggoda seorang perempuan yang duduk sambil meminum alkohol tanpa henti membuat Bara menghampiri nya.

"Sombong banget si jadi cewek." Ucap salah satu laki laki tersebut sambil mencolek dagu perempuan tersebut namun langsung di tepis.

"Mau mati lo." Ucap perempuan tersebut sambil menunjuk laki laki di hadapan nya.

"Wih ganas juga nih cewek." Ucap satu nya lagi sambil tertawa.

Dengan cepat Bara menepis tangan salah satu dari dua orang tersebut saat ingin memegan pundak perempuan tersebut.

"Ini cewek gua." Ucap Bara dengan tegas sambil merangkul gadis tersebut yang masih terduduk.

"Ah ga asik udah punya pawang, cari yang lain yuk." Ucap salah satu laki laki tersebut smabil menarik tangan laki laki lain nya pergi menjauh.

"Eh, Bara." Ucap perempuan tersebut yang ga lain adalah Alena dengan senyum nya.

"Lo apa apaan si pergi ke tempat ga jelas kaya gini, adek lo nikah jir hari ini." Ucap Bara sambil memantu Alena berjalan.

"Adek?, Oh iya, gua punya adek." Ucap Alena dengan suara sempoyongan.

"Gimana udah nikah dia?" Tanya Alena dengan raut wajah tanpa espresi.

"Udah." Jawab Bara.

"Ih gua pegel jalan." Ucap Alena yang langsung duduk tepat di pintu keluar.

"Berdiri Na." Ucap Bara namun Alena hanya menggeleng sambil memejam kan mata nya.

Bara menghela nafas pasrah, dengan cepat Bara menggendong Alena dan membawa nya ke mobil, Alena yang terus mengoceh dengan ngaur membuat beberapa orng melihat nya.

Bara melihat wajah Alena saat sudah meletakan nya di mobil, Alena benar benar sudah mabok parah.

Bara masuk ke dalam mobil nya dan langsung melaju menjauh dari tempat tersebut.

"Bara, Bara." Ucap Alina sambil melihat wajah Bara yang sedang fokus menyetir.

"Baraaaa." Ucap Alena dengan nanda kesal karna tidak di jawab oleh Bara.

"Apa?." Tanya Bara tanpa melihat ke arah Alena.

"Kalo di lihat lihat lo mirip ya sama Alaskar." Ucap Alena.

Alena melurus kan pandangan nya sambil melihat jalanan yang mulai sepi. "Lo ganteng, terus juga pendiem kaya Alaskar, gua sukaa banget sama Alaskar dari gua kelas satu sma, tapi pas gua tau dia punya pacar, gua sakit banget tau Bar." Ucap Alena dengan raut wajah sedih.

"Eh iya Bar, gua kaya nya suka deh sama lo, lo mau ga jadi pacar gua buat gantiin Alaskar." Ucap Alena membuat Bara terdiam.

"Baraaa jawab gua dong, mau ga?" Ucap Alena lagi sambil melihat ke arah Bara.

"Lo bisa diem ga? Gua lagi nyetir nih."  Ucap Bara membuat Alena cemberut dan memaling kan wajah nya.

Tidak lama Bara mendengar suara isakan tangis dari Alena. "Lo nangis karna gua tolak?" Ucap Bara.

"Ngga lah, GR banget si." Ucap Alena.

"Kenapa ya gua selalu banyak masalh?" Tanya Alena kepada diri nya.

"Mungkin kalo waktu itu gua ga di lahirin sama bunda, gua ga akan ngerasain sakit kaya gini, sedih dan kecewa terus menerus, tapi gua juga ga salahin bunda si karna bunda kan ga salah." Ucap Alena.

"Gua juga mau kaya kawan kawan kelas yang yang cewek bisa dandan, terus bisa pake sepatu yang tinggi, kawanan sama cewek juga, punya pacar, gua juga mau kaya gitu Bar." Ucap Alena.

Bara melihat ke arah Alena yang sedang terus mengoceh tanpa jeda, setiap yang Alena kata kan semua itu adalah isi hati Alena yang sebenar nya.

"Kalo gua mati dari dulu pasti Alina ga akan ngerasain ini dan dia ga akan nikah hari ini, tapi gara gara gua dia malah nikah sama penghiyanat itu." Ucap Alena sambil menunjuk luar jendela.

"Dari dulu gua memang pembawa sial buat orang sekitar gua Bar, bang Bastian yang asli pasti pergi gara gara gua nakal." Ucap Alena.

"Bara gua ngatuk ya, mau tidur dulu, jangan apa apain gua tapi kalo lo mau bunuh gua ga papah deh." Ucap Alena yang langsung memejam kan mata nya.

Bara melirik ke arah Alena. "Gua ga mungkin bunuh orang yang gua kagumi selama ini." Ucap Bara sambil mengelus rambut Alena yang sudah terpotong pendek dengan asal.

*****

Karna tidak mungkin membawa Alena balik dengan kondisi seperti ini, Bara memutus kan untuk membawa nya ke markas Black Hold tanpa di ketahui siapa pun.

Bara meletakan Alena di kasur yang memang ada di ruangan Alena, karna merasa ngantuk bata tidur di sofa dekat jendela.

"Good night Queen." Ucap Bara yang langsung memejam kan mata nya.

Karna tadi malem Alena meminum alkohol dengan jumlah banyak membuat nya bangun sekitar jam 3 subuh untuk memuntah kan isi perut nya.

Setelah keluar dari kamar mandi Alena baru tersadar ada Bara yang sedang tertidur di sofa membuat nya tersenyum.

"Tidur aja lo ganteng." Ucap Alena dengan pelan dengan tawa geli karna ucapan nya sendiri.

"Ajing pusing banget." Ucap Alena sambil memegang kepala nya dan duduk di ujung tempat tidur.

Karna tidak tahan dengan sakit kepala nya Alena memutus kan menyambung tidur nya untuk menghilang kan rasa sakit di kepala nya.

"Alina pasti lagi tidur di pelukan Zaki sekarang, semoga lo bahagia dan maaf karna gua lo jadi kaya gini." Ucap Alena dengan pelan lalu memejam kan mata nya.







To be continued....

ALENA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang