Rapat Black Hold

1K 48 1
                                    

Suara pintu besi terbuka membuat beberapa orang melihat ke arah sumber suara, dengan cepat seorang laki laki menghampiri nya, "Queen mereka sudah di ruangan" Ucap laki laki tersebut yang hanya di jawab anggukan oleh Alena.

Alena berjalan menuju ruangan yang di maksud, bau darah dan alkohol bercampur namun Alena sudah terbiasa oleh itu.

Laki laki tersebut membuka kan pintu untuk Alena dan terlihat tujuh orang sudah menunggu kedatangan Alena. "Makasih Bar sekarang lo boleh pergi" Ucap Alena yang langsung di anggukin oleh Bara.

Alena menutup pintu nya dan duduk. "Sory gua terlambat" Ucap Alena yang di jawab anggukan oleh yang lain.

"Oke karna sekrang udah kumpul jadi kita mulai pembahasan nya, selama satu minggu ini gua, Jeren, Egas, dan Zaki udah cari info soal target pertama kita dan apa hubungan Gelon sama target kita sebenar nya, gua yakin ini akan buat kalian kaget" Ucap Bamas yang langsung mengeluar kan beberapa berkas.

Bamas memberikan berkas berwarna biru ke pada Alena. "Target kita bernama Arya Aldran Darnuan pengusaha terhebat ke tiga setelah Alex Sandar Cllosin yaitu pengusaha tersukses pertama di Indonesia dan David Velto pengusaha tersukses ke dua, Arya memiliki dua orang anak yang pertama laki laki bernama Cleo Angar Darnuan dan yang perempuan bernama Audry Felencia" Jelas Bamas.

"Tunggu, kenapa nama anak yang perempuan ga ada nama Darnuan nya?" Tanya Revano.

"Dari yang kita tau Audry bukan anak kandung dari Arya, ibu Audry menikah dengan ayah Cleo" Jawab Egar.

"Itu info pertama yang kita tau" Ucap Bamas lalu memberi kan lagi satu berkas berwarna kuning.

"Dan itu yang ke dua, Arya ternyata kawan dekat dengan Alex terbukti dengan foto masa kecil mereka, dan Arya pernah ber hubungan dengan salah satu psikopat yang lumayan terkenal, Arya membunuh salah satu keluarga dari Alex yang bernama Ayu, istri dari adek Alex yang bernama Marvel" Jelas Zaki membuat Alena menggepal kan tangga, nafas nya memburu dan hati nya merasa ada sesuatu yang ingin dia keluar kan.

"Jadi dia orang nya" Gumam Alena pelan.

"Kenapa Queen?" Tanya Candra.

"Ga papah, Lanjut" Jawab Alena membuat Revano menatap nya Alena.

"Waww ini parah si, jadi si Alex tau kalo semua ini ulah dari Arya?" Tanya Akbar.

"Ngga, Alex terlalu percaya sama Arya jadi dia ga pernah curiga sedikit pun sama Arya" Jawab Jeren.

"Oke itu info ke dua yang kita dapat kan, dan ini," Bamas menterah kan berkas berwarna hitam. "Info yang terakir yang kita ke tahui" Ucap Bamas.

"Ini berhubungan dengan Aurora, Arya dan Gelon menyewa pembunuh untuk membunuh Aurora, tetapi karna Aurora tau bahwa banyak yang ingin menyakiti nya dia meminta bantukan ke pada geng yang bernama Delvaros untuk melindungi nya, namun karna ke teledoran nya sendiri dia bisa tertangkap oleh pembunuh tersebut, karna tidak ingin melihat Aurora mati dengan tenang, Arya dan Gelon memutus kan untuk menyekap Aurora dan menyiksa nya, kita dapet info ini dari pembunuh yang menangkap Aurora, dan Queen ketua dari Delvaron meminta bantuan kita untuk mencari Aurora karna mereka sudah tiga bulan mencari ke beradaan Aurora namun tidak membuah kan hasil" Jelas Zaki sambil menyerah kan surat dari Delvaros.

Alena mengambil surat tersebut dan membaca nya. "Tolong panggil Bara" Ucap Alena membuat Candra langsung bangun dari duduk nya dan memanggil Bara.

Tidak lama Bara dan Candra masuk ke dalam ruangan tersebut. "Iya Queen" Ucap Bara.

"Gua mau lo pergi ke markas Delvaros dan bawa ketua nya sekarang juga, jangan lewat dari jam 5" Ucap Alena.

"Baik Queen" Ucap Bara yang langsung pergi dari ruangan tersebut.

"Satu fakta baru yang kita tau bahwa Aurora belum mati, jadi kita masih ada ke sempatan buat nyelamati dia" Ucap Alena.

"Queen bukan nya kita bisa nyelesain ini sendiri tanpa bantuan Delvaros?" Tanya Revano.

"Gua penasaran Delvaros, inget jangan ada informasi apa pun soal Black Hold yang bocor, atau kalian yang akan nanggung itu semua" Ucap Alena dengan nada pelan membuat mereka merinding karna nada suara Alena yang menyeram kan.

"Kita lanjutin ini setelah Delvaros dateng"

****

Di sisi lain Bara berada si depan bangunan yang dia tau sebagai markas dari Delvaros, Bara turun dari motor nya dan langsung membuka masker nya lalu memaki topeng.

Bara berjalan ke arah bangunan tersebut karna Bara memarkir kan motor nya di balik pohon.

Bara melihat beberapa orang yang se umuran dengan nya sedang berada di luar bangunan tersebut sambil mengobrol.

Banyak yang menatap ke arah Bara karna Bara yang menggunakan jubah berwarna hitam dan topeng ber warna putih.

"Tunggu lo siapa?" Tanya salah satu anggota Delvaros.

Bara memperlihat kan tato di tangan nya yang ber gambar sayap dengan tulisan Black Hold membuat orang tersebut mundur beberapa langkah. "A-ayo masuk" Ucap nya orang tersebut membuat Bara mengikuti dari belakang.

Baru satu langkah Bara masuk ke dalam bangunan tersebut suara tawa dan canda membuat Bara sangat risih karna di markas nya tidak ada tawa dan canda semua nya fokus ke tugas nya masing masing, bahkan mereka tidak tau satu sama lain karna nama yang di samar kan dan menggunakan topeng membuat mereka tidak mengenal satu sama lain, namun tidak di ragukan lagi ke kompakan dan solidaritas mereka membuat nama Black Hold di kenal seluruh dunia.

"Ketua ada yang mau jumpah" Ucap orang tersebut di hadapan Alaskar dan inti dari Delvaron.

Alaskar dkk langsung berdiri melihat laki laki di depan nya, dan di bisik kan oleh orang tersebut membuat Alaskar semakin tidak percaya bahwa anggota Black Hold mengunjungi markas mereka.

"Oke lo boleh pergi" Ucap Alaskar.

"Gua males basa basi, ketua Delvaros ikut gua ke markas" Ucap Bara dengan nanda dingin nya.

"Markas mana?" Tanya Dimas.

"Black Hold" Jawab Bara membuat Dimas, Rangga dan Ciko terdiam kaku, mata nya tidak berkedip melihat Bara yang sangat misterius.

"Kita boleh ikut?" Tanya Rangga.

"Kita anggota inti dari Delvaros dan ga mungkin biarin ketua kita masuk ke dalam markas Black Hold sendirian" Jelas Ciko.

"Boleh, pake masker kalian kalo ga mau mati" Ucap Bara yang langsung pergi dari hadapan mereka.

"Ajing aura nya ga ngota" Ucap Dimas yang langsung bernafas lega saat Bara tidak lagi di hadapan mereka.

"Ini baru satu yang kita jumpahin, bisa kencing di celana gua kalo jumpah yang sejenis dia lagi" Ucap Ciko.

"Pake masker kalian, ayok" Ucap Alaskar di ikuti yang lain.

Alaskar memutus kan hanya memaki dua motor, Alaskar dengan Ciko dan Rangga dengan Dimas, Alaskar dkk masih meresaha tidak percaya bisa pergi ke markas Black Hold.

"Ya Allah lindungin kita ber empat" Doa dari Ciko langsung di Aamiin kan oleh Alaskar di dalam hati nya.









To be continued....

ALENA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang