Suara alaram membuat Alena terbangun dari tidur nya, karna sudah berjanji pada diri nya untuk bangun pagi hari ini Alena langsung berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka.
Setelah cuci muka Alena memutus kan untuk turun ke bawah, "Bundaaa." Ucap Alena yang langsung duduk di meja makan sambil memperhatikan Ana yang sedang masak.
"Tumben kamu hari minggu bangun pagi." Ucap Ana yang sedang sibuk memotong sayuran.
"Ga tau lagi niat aja." Ucap Alena.
"Bun aku ke kamar abang dulu ya." Ucap Alena yang langsung pergi meninggal kan Ana.
"Pasti mau ganggu abang nya." Ucap Ana sambil menggeleng kan kepala nya.
Alena tersenyum penuh arti saat sudah berada di depan kamar Bastian, Alena membuka pintu kamar nya dengan perlahan untung nya Bastian tidak mengunci nya.
Alena berjalan menuju kasur Bastian dan mengambil majalah yang ada di samping Bastian, "Dih ga ada kerjaan lain apa dari pada ngelihatin yang beginian." Ucap Alena yang langsung membuang majalah itu asal.
Alena yang bersiap siap untuk lompat pun mulai menghitung, 1, 2, 3.
Bruk...
Alena menjatuh kan diri nya ke arah tubuh Bastian sambil teriak kencang, "ABANG KEBAKARANNN!!!" Teriak Alena membuat Bastian langsung bangun dari tidur nya dan merubah posisi nya menjadi duduk membuat Alena langsung terjatuh.
"Anjing kebakar!!" Teriak Bastian membuat Alena tertawa terbahak bahak.
"HAHAHHA, NGAKAK AJING." Ucap Alena sambil tertawa membuat Bastian langsung melempar guling ke arah Alena.
"Aww sakit bang." Ucap Alena sambil memegang jidat nya.
"Gila ya lo, gimana coba kalo gua mati karna jantungan." Ucap Bastian membuat Alena semakin tertawa.
"Harus nya." Ucap Alena membuat Bastian ikut tertawa.
"Sembarang lo." Ucap Bastian.
"Ada apa?." Tanya Alex yang berada di puntu kamar Bastian.
"Abang masa lihat kaya gini yah." Ucap Alena sambil memberikan majalah yang tadi dia buang.
Bastian terdiam saat Alena memberikan majalah tersebut ke pada Alex, "Alena, i-itu kawan aku yang kasih yah." Ucap Bastian dengan panik.
Alex hanya tersenyum melihat tingkah panik Bastian, "Anak ayah udah besar." Ucap Alex yang langsung melempar majalah tersebut ke Bastian.
"Kamu masih sekolah, jangan lihat atau pun baca yang seperti itu, paham." Ucap Alex membuat Bastian mengengguk cepat.
"Cepet ke bawah kita sarapan." Ucap Alex.
"Siap yah." Ucap Alena.
"Ihhh abang ihhh." Ledek Alena yang langsung kabur dari kamar Bastian.
"Hampir ayah ga ngamuk." Ucap Bastian yang langsung membuang majalah tersebut asal.
Tidak lama Bastian turun dan menghampiri Alena dan ke dua orang tua nya.
"Alina mana?" Tanya Bastian.
"Nginep rumah Elsa." Jawan Ana yang langsung di jawab anggukan oleh Bastian.
"Mau roti apa nasi bang?" Tanya Ana kepada Bastian.
"Roti aja bun." Jawab Bastian.
Tidak lama suara bel membuat Alena berdiri untuk membuka nya, "Biar bunda aja." Ucap Ana.
"Ga usah bun, aku aja." Ucap Alena yang langsung berlari menuju pintu utama.
Alena membuka pintu nya dan terlihat Alina dengan penampilan yang sangat kacau, dengan mata sembab dan ujung bibir yang berdarah.
"Lo kena--" Belum selesai Alena bertanya Alina langsung berjalan masuk dengan setelah berlari menuju kamar nya.
"ALINA?" Teriak Alex namun tidak di hirau kan oleh Alina.
Bruk..
Suara dari Alina menutup pintu nya membuat Alena terdiam.
'Kenapa dia?' Batin Alena.
Alena berjalan menuju meja makan dengan tanda tanya di kepala nya, ini pertama kali nya Alina tidak mendengar kan ucapan nya, bahkan tidak ada senyum dari bibir Alina.
"Adek kenapa?" Tanya Ana yang merasa kawartir dengan Alina.
"Mungkin dia capek, udah makan dulu biar ayah yang ke sana." Ucap Alex membuat Ana melajut kan makan nya.
"Aku ikut yah." Ucap Alena yang langsung berjalan menuju kamar Alina.
Suara teriakan membuat Alena kaget, tidak biasa nya Alina berteriak dan menangis dengan suara se kencang ini, membuat Alex dan Alena benar benar panik.
Tok...
Tok...
Tok....
"Sayang ini ayah, buka pintu nya." Ucap Alex sambil terus menggedor pintu Alina.
"Dek buka." Ucap Alena dengan berteriak.
"ADEK GA PAPAH, ADEK CAPEK MAU TIDUR." Teriak Alina semakin membuat Alex kawartir.
"BUKA DULU SAYANG PINTU NYA." Ucap Alex.
"ADEK CAPEK YAH, AYAH SAMA KAKAK PERGI AJA, ADEK MAU TIDUR." Teriak Alina membuat Alex menghela nafas.
Alex melihat wajah panik Alena langsung mengusap kepala Alena, "Alina ga papah sayang, kamu jangan kepikiran ya." Ucap Alex namun tidak di respon oleh Alena.
"Adek kamu cuma ke capek an, udah yuk lanjut makan." Ucap Alex sambil merangkul Alena.
Alena masih memikir kan tatapan Alina ke pada diri nya tadi, tatapan Alina sangat berbeda dari biasa nya, seperti tatapan orang yang sedang kecewa dan hancur.
"Eee yah, aku ke kamar aja." Ucap Alena yang langsung berlari menuju kamar nya.
Alena langsung mengambil ponsel nya dan menghubungi Elsa untuk menanyakan tentang Alina.
Alena menatap kesal ke arah ponsel nya karna Elsa tidak menjawab maupun membalas pesan dari Alena, "Anjing." Umpat Alena karna kesal.
Alena menarik nafas nya untuk menenang kan diri nya dan meyakin kan hati nya bahwa Alina tidak kenapa kenapa.
Kepala Alena seketika pusing membuat nya langsung mengambil obat yang ada di dalam laci, Alena meletakan beberapa obat di tangan nya dan langsung menelan nya tanpa air.
Karna kepala nya sangat pusing Alena memilih untuk tidur agar sakit kepala nya hilang, saat Alena ingin memejam kan mata nya ponsel nya berbunyi dan mendapat panggilam dari nomorr yang tidak di kenal.
"Halo." Ucap Alena.
'Ini baru di mulai, Alena.' Ucap dari sebrang sana dan langsung memutus kan panggilan tersebut.
"Masalah apa lagi coba, ga bisa apa gua bahagia bentar." Ucap Alena sambil mengusap wajah nya.
To be continued....
![](https://img.wattpad.com/cover/261011283-288-k440721.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENA (END)
RandomAlena Alberat Cllosin seorang perempuan cantik, yang memiliki nama julukan Putri Es karna wajah nya yang cantik dan sifat nya seperti es membuat nya menjadi incaran cowok cowok, namun hidup nya tidak se cantik wajah nya, masalalu yang selalu menghan...