musuh

3.5K 170 6
                                    

Seorang gadia sedang mengendari motor ninja berwarna hitam dengan kecepatan penuh, membuat beberapa pengendara lain nya mengumpat kesal kepada gadis itu.

Beberapa kali di melihat ke arah jam tangan nya yang sudah menunjukan jam 8 yang menandakan dia sudah terlambat untuk ke sekolah.

Sesampai nya di depan gerbang sekolah yang sudah tertutup gadis tersebut memarkir kan sepeda motor nya di warung depan sekolah nya dan berjalan menuju dinding yang lumayan tinggi, namun dengan mudah nya gadis itu memanjat dan langsung melempar kan tas nya terlebih dahulu lalu loncat untuk turun.

Gadis tersebut melihat ke kanan dan kekiri takut ada orang yang melihat nya lalu mengambil tas nya dan berjalan dengan santai menuju taman belakang, karna percuma juga kalo dia masuk ke kelas ujung ujung nya akan di hukum.

Gadis itu duduk di bawah pohon rindang dan baru saja dia memejam kan mata nya untuk tidur ada suara yang memanggil nya membuat nya mengurung kan niat untuk tidur.

"Alenaaaa!!." Teriak seorang ketos cantik bernama Audry itu lalu menghampiri Alena yang malah menatap nya dengan tatapan datar.

"Bising." Ucap Alena membuat Audry menatap jengah kearah perempuan di depan nya ini.

"Heh, ngapain lo di sini, ini kan masih jam belajar." Ucap galak Audry tersebut namun tidak dapat jawaban sama sekali dari Alena.

"Alena gua nanya bukan nya di jawab malah diem aja." Kesal Audry.

Alena menghela nafas lalu berdiri. "Cepet apa hukuman nya, jangan banyak bacot." Ucap malas Alena.

"Hormat bendera sampai jam istrirahat." Ucap Audry yang di anggukin oleh Alena.

Alena langsung meninggal kan Audry yang sedang menahan geram karna selalu di cuekin sama si putri es itu, Alena memiliki nama julukan dari satu sekolah sebagai putri es karna wajah nya yang cantik seperti putri dan sifat nya yang sedingin es tak tersentuh ditambah lagi sorot matanya yang tajam membuat siapa saja takut untuk membuat masalah dengan Alena terlebih dia juga salah satu most wanted di SMA Bintang Harpan.

Alena berjalan menuju lapangan dan melempar tas nya asal lalu mulai menjalani hukuman nya, cuaca yang sangat panas tidak seperti biasa nya membuat keringat Alena bercucuran.

"Na." Panggil seorang laki laki membuat Alena menurun kan tangan nya lalu menatap ke arah dua orang laki laki yang berjalan kearah nya.

"Nih." Ucap salah satu dari mereka yang melempar botol berisi air dan langsung ditangkap oleh Alena.

"Woi panas banget gila." Ucap laki laki yang sedang berlari ke arah mereka.

"Lebay lo, Alena yang dari tadi aja biasa aja." Balas ga santai dari laki laki yang sedang mengunyah permen karet.

"Kantin yok." Ucap satu nya lagi yang di angguki oleh ketiga nya termasuk Alena.

Mereka berjalan menuju kantin yang masih sepi karna masih jam pelajaran, mungkin 15 menit lagi akan bel istirahat.

Baru saja mereka memasuki kantin pandangan mereka sudah bertemu dengan empat orang laki laki yang juga sedang menatap kearah mereka.

Mereka berempat adalah  Alaskar si ketua geng Delvaros yang sangat terkenal di Jakarta Bandung, dan ketiga temen somplak nya yaitu Rangga, Ciko dan Gren musuh bubuyutan Alena, Cakra, Bima, dan Dimas, sebenar nya lebih tepat nya Alena dan Alaskar tidak mempedulikan satu sama lain dan bahkan hanya bertegur sapa aja mereka tidak pernah, sedang kan  Alena juga tidak tau kenapa teman teman nya sangat membenci mereka lagi pula dia tidak peduli asal diri nya tidak terusik.

"Yeeeeh segala ada mahluk astral." Ucap Dimas membuat empat orang laki laki tadi menatap tajam kearah mereka yang duduk di pojok kantin khusus meja mereka ber empat.

"Ada sekumpulan hama yang menggangu mata cantik gua lagi cak." Ucap Bima sambil menatap kearah Cakra yang duduk di samping Alena.

"Eleh ada sekumpulan orang ga guna yang gede mulut doang padahal nyali nya  segede upil." Balas Ciko yang langsung membuat yang lain ketawa.

"Iya betul banget cik, udah yang satu perempuan sok cuek bangt lagi." Tawa Rangga sambil sesekali melirik ke arah meja Alena dkk.

"Mau makan apa sekalian gua pesenin." Ucap Dimas mengalih kan pembicaraan.

"Bakso sama es jeruk." Ucap Alena membuat Dimas langsung berdiri.

"Kalian?." Tanya nya.

"Samain aja biar gampang." Ucap  Cakra yang membuat Dimas langsung pergi untuk memesan.

"Alena." Ucap Bima yang langsung mendapat tatapan dingin dari Alena.

"Lo jangan sampe mau ya di deketin sama cowo yang nama nya Alaskar itu, setau gua dia anak nya ga baik." Jelas Bima yang mendapat anggukan dari Alena.

Sedang kan di meja lain empat orang laki laki sedang berbicara tentang musuh mereka yang berada di tempat duduk belakang.

"Anjirr tuh si Bima rasa nya mau gua tonjok aja mulut nya." Kesal Gren dengan suara geram.

"Pokok nya gua ga mau tau kita harus ajak tuh mereka kelai, ga sabar gua pen tempeleng muka nya di Cakra yang sok ganteng, mana pake acara nggebet pacar gua lagi." Ucap Rangga.

"Yah elah rang memang muka lo aja yang jelek." Ucap pedas Ciko membuat Rangga menatap tajam Ciko.

"Biasa lah cowok ganteng bayak yang iri." Ucap Rangga sambil memain kan rambut nya.

Alaskar terus menatap perempuan yang sangat kawan kawan nya benci dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Alaskar." Panggil Gren membuat sang nama menatap datar orang yang memanggil nya.

"Gua cuma mau ngingetin aja sama lo, jangan mau sama si Alena memang si dia cantik tapi setau gua tuh anak ga baik, kelakuan nya aja kaya bocah laki mending lo tetep sama si Audry yang cuantikk dan body nya muantep itu." Ucap Gren yang di setujui Rangga dan Ciko, sedang kan Alaskar hanya mengangguk saja.




To be continued....

ALENA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang