Luapan emosi

1K 53 1
                                    

"Jadi gimana sayang?." Tanya seorang perempuan sambil terus mengelus rambut laki laki di depan nya.

"Kamu jangan kawartir, ini akan menjadi pertunjukan yang luar biasa." Balas laki laki tersebut dengan senyum sinis nya.

"Aku jadi kasihan sama dia, tapi aku juga seneng dia menderita, kalo perlu kamu buat dia semakin menderita aja." Ucap perempuan tersenbut sambil tertawa.

"Iya sayang, apa pun yang kamu mau pasti aku turuti." Ucap peria tadi.

"Kita akan lihat siapa yang akan menjadi menang di akir cerita." Ucap peria itu lagi sambil tersenyum sinis.

*****

"Untung lah kamu ga kenapa kenapa, bunda sama ayah udah kawartir takut kamu kenapa kenapa." Ucap Ana sambil memeluk Alina dengan lembut.

Ana dan Alex yang mendengar putri nya di teror langsung bergegas pulang, mereka baru sampai jam 2 malam, sedang kan Elsa memutus kan untuk pulang karna kedua orang tua nya menjemput nya saat jam 10 malam.

"Hiks... aku takut bun." Ucap Alina dalam dekapan Ana.

Alex yang melihat putri nya menangis ketakutan langung menarik tangan Bastian ke luar dari kamar Alena.

Alena hanya melihat wajah pasrah Bastian saat di tarik oleh ayah nya.

Plak...

Satu tamparah mulus mengenai pipi Bastian, Bastian terdiam dan hanya menatap Ayah nya di depan wajah nya  dengan penuh amarah.

"Yah ak--."

"Ga guna." Ucap Alex dengan nada pelan memotong ucapan Bastian, jujur hati Bastia sakit dengan perkataan dan prilaku ayah nya.

"Maaf." Ucap Bastian.

"APA GUNA NYA SAYA PUNYA ANAK LAKI LAKI KALO GA BISA NGELINDUNGIN ADEK NYA SENDIRI, HA?!!!." Bentak Alex, dengan berani Bastian hanya menatap ke arah Alex, Bastian ingin menunduk namun dia tidak mau di anggap lemah oleh ayah nya.

"SAYA PERCAYAIN ALENA DAN ALINA ITU SAMA KAMU, TAPI KAMU MALAH MENGECEWAKAN SAYA!!!." Ucap Alex yang mulai tidak bisa mengontrol emosi nya sambil menunjuk wajah Bastian.

"Tapi Alina ga papah kan?, dia baik baik aja ko." Ucap Bastian yang mulai berani menjawab.

"UNTUNG NYA DIA GA KENPA KENAPA, KALO TERJADI SESUATU LAGI SAMA KE DUA PUTRI KESAYANGAN SAYA, SAYA TIDAK SEGAN SEGAN UNTUK MENGUSIR KAMU DARI RUMAH INI!!." Bentak Alex membuat Bastian terdiam, hati nya sakit saat dengan terang terangan orang yang dia kagumi tidak menganggap nya  sama sekali.

"Ayah pikir aku mau kejadian kaya gini?, ayah pikir aku mau ngelihat Alina ketakutan?, BUKAN CUMA AYAH YANG KAWARTIR SAMA ALINA YAH, BUKAN CUMA AYAH, AKU JUGA SAMA KAWARTIR SAMA DIA, aku tau aku salah, dan tanpa ayah bilang pun aku tau kalo aku udah gagal jagain Alina." Ucap Bastian yang mulai terpancing emosi.

"BERA--."

"Ayah kenapa si?, ayah marah kalo aku nolak nerusin geng ga jelas ayah itu?, kenapa si aku selalu salah di mata ayah, apa pun yang aku buat selalu salah, aku juga punya ke hidupan pribadi aku, aku juga berhak nolak sesuatu yang ga jelas di hidup aku, tolong banget yah, di situasi kaya gini bukan cuma aku yang salah, tapi ayah juga." Ucap Bastian sambil menatap tajam ayah nya.

"MAKSUD KAMU APA, HA?!!."

"Coba ayah ga pergi keluar kota, pasti ini ga akn terjadi, coba ayah sempetin buat main sama keluarga ini, ayah selalu menomor satu kan pekerjaan dan menyamping kan keluarga, tapi saat terjadi sesuatu ayah malah marah dan nyalain aku terus tanpa ayah berfikir di mana tanggung jawab ayah sebagai kepala keluarga, uang memang penting tapi apa guna nya uang kalo kebahagian suatu rumah tidak ada, aku juga sadar yah aku anak tertua dan anak laki laki di sini, tanggung jawab aku sebelas dua belas sama ayah, tapi aku juga mau yah pergi main, nongkrong, balapan dan lain lain seperti anak seumuran aku tanpa harus mikirin masalah keluarga ini, AKU JUGA CAPEK YAH SELALU DI SALAHIN KALO TERJADI SESUATU SAMA ALENA DAN ALINA, AKU JUGA BUTUH AYAH DAN BUNDA, AKU JUGA BUTUH KALIAN!!!." Ucap Bastian, selama ini Bastian selalu di anggap kuat oleh keluarga nya, namun dari Bastian umur 5 tahun Bastian selalu di suruh untuk melindungi adek adek nya, Bastian di tuntut untuk menjadi kuat tanpa kedua orang tua nya tau Bastian juga seseorang yang memiliki sisi lemah nya, Bastian butuh kasih sayang orang tua nya, Bastian juga mau di peluk dan di cium seperti Alena dan Alina, namun Bastian tidak pernah mendapat kan itu.

Alex terteguh untuk sesaat, ini pertama kali nya Bastian berbicara penuh amarah ke pada diri nya, Alex selalu merasa Bastian adalah laki laki yang kuat namun tanpa dia sadari Bastian juga seorang anak kecil yang butuh kasih sayang.

Bastian anak yang tertutup dan tidak bayak memiliki kawan, setiap kata pun yang dia ucapkan bisa di hitung, namun selama ini Alex tidak pernah menyadari bahwa putra nya membutuhan nya.

Tanpa mereka berdua sadari dua orang perempuan mendengar semua ucapan mereka, sebuah pelukan yang begitu hangat membuat Bastian terdiam.

"Maafin bunda sayang." Ucap Ana yang berada dalam dekapan Bastian.

Bastian dengan pelan mulai membalas pelukan Ana. "Ini bukan salah bunda." Ucap Bastian dengan lembut.

Jujur Bastian merasa damai saat Ana memeluk nya dengan penuh kasih sayang dan cinta.

"Ayah minta maaf karna selama ini selalu menganggap kamu kuat, ayah minta maaf." Ucap Alex yang langsung ikut memeluk Bastian.

Seorang perempun tersenyum saat melihat pemandangan manis di depan nya, hati dan perasaan nya ikut bahagia.









To be continued....

ALENA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang