perempuan asing

1.1K 55 0
                                        

"Masya Allah ganteng banget adek gua." Ucap perempuan bernama Laura sambil mengelus pipi adek laki laki nya.

"Ck, apaan si." Balas adek nya sambil menepis tangan Laura membuat Laura bergerut kesal.

"Bunda pas hamil Alaskar ngidam apa?." Tanya Laura kakak dari Alaskar.

"Bunda waktu itu ngidam pengen jumpah singa." Jawab sang bunda sambil tertawa.

"Hahahah pantesan muka nya sebelas dua belas sama singa." Jawab Laura dengan tawa  yang sangat menjengkel kan bagi Alaskar.

"Ayah kamu lama banget." Ucap sang bunda.

Tidak lama seorang laki laki parubaya yang menggunakan baju formal nya berjalan dengan sangat berwibawa dan duduk di meja makan.

"Lama banget yah kaya anak muda aja." Celetuk Alaskar.

"Gini gini anak seusia kamu mau loh sama ayah, jangan macem macem kamu nanti pacar kamu ayah rebut sibuk..." Balas ayah nya yang langsung membuat Laura dan sang bunda tertawa.

Sang bunda hanya menggeleng kan kepala nya sambil tersenyum melihat tingkah suami nya. "Udah bicara nya lanjut nanti aja, ayok di makan nanti pada telat." Ucap sang bunda yang langsung di turuti.

"Dek nanti anter ke kampus ya." Ucap Laura namun tidak di jawab oleh Alaskar.

"Yah tengok adek." Adu Laura ke pada ayah nya.

"Adek anter kakak nya." Ucap sang ayah.

"Dia kan ada mobil sendiri, manja banget minta di anter." Ucap Alaskar.

"Adek itu kakak kamu loh, anter kakak ke kampus ya sayang, mobil kakak mau bunda pake buat arisan nanti siang." Ucap lembuat sang bunda.

"Mobil bunda ke mana?." Tanya Alaskar.

"Masih di bengkel belum bunda ambil." Jawab bunda nya.

Selesai sarapan Alaskar dan Laura pamit. "Hati hati sayang." Ucap sang bunda sambil melambai kan tangan nya.

Motor Alaskar melaju dengan kecepatan sedang, dia tidak ingin terjadi hal yang tidak dia ingin kan terlebih lagi dia sedang membawa kakak nya.

"Dek lo udah punya pacar belom?." Tanya Laura namun Alaskar tidak menjawab nya.

"Punya mulut kan lo?." Ucap sinis Laura.

Tidak lama mereka sampai di depan kampus Laura, banyak yang menatap Alaskar namun tidak di hirau kan oleh nya.

"Makasih ganteng, jangan ngebut ntar lo mati gua jadi anak tunggal lagi, dadaaah." Ucap Laura yang langsung berjalan, Alaskar tersenyum di balik helem nya.

"Untung sayang." Gumam Alaskar yang langsung melaju kan motor nya.

Pandangan Alaskar tertuju kepada seorang perempuan yang sedang menangis dan memegang bagian perut nya, Alaskar dengan cepat langusng meminggir kan motor nya dan berjalan ke arah perempuan itu, Alaskar melihat kesekitar yang lumayan ramai namun tidak ada yang menolong wanita tersebut.

"Lo kenapa?." Tanya Alaskar membuat perempuan tadi melihat wajah Alaskar dan langaung memeluk nya dengan erat.

"To-tolong gua." Ucap perempuan itu sambil manangis.

"Kenpa?." Tanya Alaskar.

"Perut gua di tusuk sa-sama pacar gua, di-dia ngejar gua." Ucap nya dengan terbantah bantah.

"Iya gua tolong lo, tapi bisa ga lepas." Ucap Alaskar yang langsung melepas pekukan dari wanita tadi.

Alaskar membantu perempuan tadi berdiri dan membawa perempuan itu menuju rumah sakit, baju Alaskar pun mulai berlumuran darah.

Setelah sampai di rumah sakit dokter langsung menangani wanita tadi, Alaskar menatap jam tangan nya yang sudah menunjukan pukul delapan.

Pintu ruangan terbuka menampil kan dokter membuat Alaskar langsung berdiri. "Gimana keadaan nya dok?." Tanya Alaskar yang cemas.

"Jangan kawartir kakak anda tidak mengalami luka yang sangat serius, untung nya anda membawa nya cepat kalo tidak dia akan meninggal karna ke kurangan darah." Ucap dokter membuat Alaskar menghela nafas lega.

"Baik lah saya permisi dulu." Ucap dokter tersebut lalu pergi begitu saja.

Alaskar masuk ke dalam ruangan tersebut dan melihat wajah pucat wanita tadi, Alaskar mendekat dan duduk di samping Hospital bed.

"Terima kasih udah nolong gua." Ucap wanita tadi sambil tersenyum manis.

"Hem." Jawab Alaskar se kena nya.

"Nama gua Naya, lo siapa?." Ucap Naya.

"Alaskar." Jawab nya.

"Lo kenapa bisa di tusuk sama pacar lo?." Tanya Alaskar yang penasaran.

"Gua minta putus sama dia dan karna emosi dia langsung nusuk gua dan pukul gua, untung nya gua bisa lari dan jumpah sama lo." Jelas nya.

Naya melihat baju putih Alaskar berlumuran dara merasa tidak enak di tambah lagi Alaskar harus tidak masuk ke sekolah nya karna menolong nya.

"Hemm sory ya baju lo jadi kena darah dan lo ga masuk sekolah karna gua." Ucap Naya sambil melihat wajah Alaskar.

"Santai aja gua memang lagi males sekolah ko." Jawab Alaskar berbohong, Alaskar hanya tidak mau Naya merasa bersalah.

"Kalo boleh tau nama pacar lo siapa?." Tanya Alaskar.

"Cleo." Jawab Naya membuat Alaskar terdiam.

"Cleo Angar Darnuan?." Tanya Alaakar.

"Iya." Jawaban Naya membuat Alaskar mengepal kan tangan nya dan mengeras kan rahang nya, dia merasa sangat marah karana Cleo berani melukai seorang perempuan.

Alaskar sangat tidak suka dengan laki laki yang berani menyakiti perempuan apa lagi sampai melukai nya, karna dia selalu memikir kan bunda dan kakak nya, gimana kalo terjadi sesuatu ke mereka berdua pasti Alaskar akan marah begitu juga orang lain yang memiliki kakak, ibu, adek, dan sepupu perempuan pasti akan marah jika ada yang melukai nya.

"Selain goblok ternyata lo berengsek juga." Gumam Alaskar, rasa nya ingin sekali dia menendang Celo sekarang juga.









To be continued....

ALENA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang