Senyum dan bicara

1.1K 62 1
                                    

Setelah beberapa lama Alena kembali ke kamar Alina sambil menggunakan baju tersebut, Alina menyuruh Alena duduk di depan meja rias.

"Ka diem ya." Ucap Alina yang langsung merias wajah cantik Alena dengan beberapa make up yang tipis, setelah siap Alina mencatok rambut panjang Alena.

" Ucap Alina yang langsung merias wajah cantik Alena dengan beberapa make up yang tipis, setelah siap Alina mencatok rambut panjang Alena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alena terdiam sambil melihat diri nya sendiri di cermin, ini pertama kali nya Alena merias wajah dan menggunakan dres seperti ini.

"Berdiri ka." Ucap Alina yang langsung membuat Alena berdiri.

"Oke tinggal tunggu Gren jemput aja." Ucap Alina tersenyum, sedang kan Alena terus menatap diri nya sendiri.

"Kak?." Panggil Alina membuat Alena terkejut dan melihat ke arah Alina.

"Senyum dong, muka aku ga pernah datar kaya gitu." Ucap Alina yang di angguki oleh Alena.

"Nanti aja tunggu Gren dateng." Ucap Alena.

Alena dan Alina turun ke lantai satu dan duduk di ruang tamu sambil menunggu Elsa dan Gren datang.

Tidak lama suara bel berbunyi membuat Alina berlari untuk membuka nya, seorang perempuan cantik dengan koper di tangan nya membuat Alina tersenyum.

"Ayok masuk." Ucap Alina kepada Elsa.

"Bunda sama ayah lo tau kalo gua mau nginep?." Tanya Elsa.

"Mereka lagi ke luar kota, bulan depan baru balik, jadi aku sama ka Alena dan bang Bastian aja di rumah." Jawab Alina.

Alina dan Elsa pun berjalan menghampiri Alena yang sedang menatap marah Bastian yang sedang tertawa.

"Sini dulu gua foto." Ucap Bastian sambil mengarah kan kamera ponsel nya ke Alena.

"Bang jangan!." Ucap Alena dengan nada marah.

"Kapan lagi gua lihat lo kaya gini coba, bunda sama ayah pasti juga kaget." Ucap Bastian yang terus menggoda Alena.

Alina dan Elsa tertawa melihat Alena yang sangat geram. "Ga papah kali ka, ini juga seumur sehidup  baru sekali kakak berpenampilan kaya gini." Ucap Alina dengan kekehan kecil membuat Alena menatap sinis Alina.

Bastian dan Alena menatap Elsa yang sedang tertawa kecil. "Hemm, gua boleh nginep kan di sini?." Tanya Elsa sambil melihat ke arah Alena dan Bastian.

"Boleh nginep aja." Ucap Bastian yang langsung membuat Elsa tersenyum.

Elsa melihat ke arah Alena. "Sorry ya Alena gara gara gua lo harus gantiin Alina." Ucap Elsa yang sangat merasa bersalah.

"Santai aja." Jawab Alena.

Tidak lama suara bel kembali berbunyi membuat Alina dan Alena berdiri. "Ka Gren udah dateng tuh, jangan lupa ya senyum." Ucap Alina.

"Lo nanti jangan diem aja kaya patung, ngomong nya di niatin biar kaya Alina." Ucap Bastian sambil tertawa membuat Alena langsung melempar bantal sofa ke arah Bastian.

Alena berjalan ke arah pintu dengan wajah datar nya, setelah Alena membuka pintu dan melihat sosok Gren dengan senyum yang membuat Alena muak, membuat Alena terpaksa untuk membalas senyum Gren.

"Ayo beby kita jalan sekarang." Ucap alay Gren yang di respon senyuman oleh Alena.

'Idih.'

Alena dan Gren masuk ke dalam mobil dan langsung melaju kan mobil nya dengan kecepatan normal, ocehan Gren membuat Alena ingin melempar laki laki tersebut namun Alena tidak ingin Alina kecewa kepada  nya.

"Kamu ijin nya ke Alena kaya gimana?." Tanya Gren membuat Alena ingin tertawa.

"Kamu?, pake lo gua aja." Ucap Alena membuat Gren bingung.

"Lah bukan nya lo sendiri yang bilang suruh pake aku kamu?." Tanya Gren yang bingung.

"Menurut aku itu terlalu formal, kamu kan udah biasa pake 'gua, lo' jadi ga papah." Ucap Alena sambil tersenyum.

"Yudah kalo ga papah, jadi kita makan dulu ya baru ke taman yang lo minta." Ucap Gren yang di angguki oleh Alena.

Jujur Alena merasa tenggorokan nya sakit dan pipi nya pegal karna terlalu banyak bicar dan tersenyum, ternyata menjadi Alina sangat menyusah kan dan merepot kan.

Setelah beberpa menit mobil Gren berheti di salah satu tempat makan di Jakarta. "Ayok turun." Ucap Gren.

Alena dan Gren turuh dari mobil dan berjalan masuk ke dalam tempat makan, Gren dan Alena duduk di bangku pojok ke dua dengan Alena yang menghadap ke arah pintu masuk.

"Mau pesen apa?." Tanya Gren memberi kertas menu.

"Kamu aja yang pilih aku mau ke toilet dulu." Ucap Alena.

"Serius nih ga papah?." Tanya Gren yang dia balas senyum oleh Alena.

Gren melihat kepergian Alina dan langsung memesan makanan yang di sukai oleh Alina.

Tidak lama dua orang laki laki masuk ke dalam tempat makan dan duduk di dekat jendela depan, Gren melihat dua orang tersebut yang sedang tertawa sambil membahas sesuatu.

Tidak lama Alena kembali dari toilet dan duduk. "Lo gimana izin nya sama Alena dan Bastian?." Tanya Gren.

"Ya aku bilang ke mereka berdua kalo mau jalan sama kamu." Ucap Alena sambil tersenyum.








To be continued....

ALENA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang