masa lalu Alena

1.3K 75 0
                                    

"Jangan bercana dong." Ucap Rangga yang masih tidak percaya.

"Gua serius." Ucap Revano.

Alena mengerut kan Alis nya sambil terus menatap ke arah Alaskar. "Ala--." Belum siap Alena berbicara tiba tiba Alena langsung pingsan membuat Revano dengan cepat menangkap tubuh Alena agar tidak jatoh.

"Eh adek gua kenapa?." Ucap Bastian yang tiba tiba berlari ke arah Alena.

Revano meletakan tubuh Alena di bangku yang sudah di sediakan di taman tersebut.

"Bastian ngapin lo di sini?." Tanya Bima membuat Bastian baru sadar bahwa ada Alaskar dkk.

"Kalian ada di sini juga?, tadi pas di sekolah gua lihat Alena bawa bawa tas sambil nangis, karna kawatir gua ikutin dia sampe ke sini." Ucap Bastian.

"Iya, kita tadi nyariin Alena di sekolah ga ada maka nya  kita mutusin buat pergi ketaman ini buat cari Alena dan kebetulan banget kita jumpah sana Alena." Jelas Dimas.

Bastian mendekati Alena dan meletakan kepada Alena di pangkuan Bastian. "Na bangun." Ucap lembut Bastian sambil mengelus kepala  Alena.

"Nih Bas." Ucap Revano sambil menyerah kan minyak angin yang langsung di ambil oleh Bastian.

Bastian membuka tutup minyak angin tersebut lalu mendekat kan ke hidung Alena, setelah beberapa lama Alena membuka mata nya.

"De." Ucap Bastian sambil tersenyum.

"Nih minum." Ucap Revano yang membantu Alena untuk duduk, Revano membuka tutup botol minuman tersebut dan langsung memberikan nya ke Alena.

Setelah minum Alena memberikan botol tersenut kepada Revano dan melihat ke arah Alaskar yang juga sedang menatap nya dengan tatapan datar.

"Kalian ngapian?." Tanya Alena.

"Kita kawartir sama lo jadi kita cari lo sampe ke sini." Jawab Bima.

"Jadi kalian udah tau soal gua yang punya---udah." Potong Alaskar yang lansung membuat Alena diam untuk sesaat.

"Kalian ga akan ngejauhin gua kan?." Ucap lirih Alena sambil tertunduk.

"Ya ngga lah, kita terima lo apa ada Na." Ucap Alaskar sambil terseyum.

"Iya Na ga mungkin kita ngejauhin lo, kenapa lo ga kasih tau kita dari awal?." Tanya Cakra.

"Gua takut kehilangan kalian." Ucap Alena.

Cakra hanya menggeleng kan kepala nya. "Sekarang kita boleh tau kebenaran nya?." Ucap Cakra sambil tersenyum.

"Iya Na biar kita tau tentang lo, dan ga kaget kalo lo ganti sama yg satu lagi, kita juga ga akan ngejauhin lo ko, kita kan sahabat." Ucap Gren sambil tersenyum membuat Alena ikut tersenyum juga.

Alena melihat ke arah Bastian. "Abang juga udah tau?." Tanya Alena.

Bastian mengangguk. "Sebelum Revano tau abng duluan yang tau." Ucap Basian sambil tersenyum dan mengelus lembut rambut Alena.

"Biar gua yang jelasin aja, takut Alena ga kuat." Ucap Revano.

"Jadi pas Alena kelas satu SMP gua baru berteman sama Bastian yang dulu nya adek kelas gua, semenjak gua kenal sama Bastian gua sering main rumah nya dan selalu jumpah sama Alena, tapi saat gua main pasti Alena selalu natap gua dengan tatapan sinis, dia juga selalu ngrjauh dari gua." Ucap Revano sambil melihat ke arah Alena.

"Terus?." Tanya Bima.

"Setelah gua lulus dari SMP Bastian pergi ke rumah gua dan ceritain soal Alena yang kadang berubah siap, pas itu Bastian panik banget takut terjadi sesuatu sama Alena, karna gua juga takut Alena kenapa napa gua coba nginep di rumah Batian selama satu minggu, gua juga sering denger suara Alena nangis terus marah marah gitu, nada suara nya juga kadang beda beda, dan suatu hari gua denger Alena ketawa terus nangis karna gua kawatir gua langsung masuk ke kamar Alena dan ngelihat dia lagi nangis di pojok kamar."

Flasback on

"Alena." Panggil Revano sambil berjalan pelan ke arah Alena yang sedang memeluk lutut nya sendiri.

Revano langsung mendekati Alena dan memegang pundak Alena dengan pelan. "Alena kenapa?." Tanya Revano lembut.

"HAAAAAAA, AYAH TOLONG AELANA AYAHH TOLONG ALENAA." Teriak Alena membuat Revano mundur beberapa langkah karna kaget.

"Alena." Panggil panik Bastian yang langsung berlari ke arah Alena dan langsung memeluk nya, Bastian melihat ke arah Revano.

"Alena kenapa?." Tanya Bastian.

"Gua ga tau tiba tiba dia teriak." Jawab Revano.

Alena memeluk Bastian dengan sangat erat sambil terus menangis. "Abang Alena takutt, ada orang jahat." Ucap Alena yang masih terus menangis kekatukan.

Bastian merasa kan Alena begitu ketakutan bahkan tubuh Alean sampai  gemetaran. "Udah ya tenang ada abng di sini." Ucap Bastian sambil terus memeluk Alena agar lebih tenang.

"Bas tangan Alena." Ucap Revano saat melihat Alena sedang menggenggam sebuah botol kaca.

Bastian mengambil dari tangan Alena dan melihat botol tersebut, Bastian tidak percaya saat melihat botol tersebut yang ternya obat penenang.

Dengan cepat Alena mengambil botol tersebut dan mengeluar kan beberapa pil obat yang langsung dia telan tanpa air.

Bastian yang melihat Alena ingin meminum obat itu lagi langsung mengambil botol tersebut dan membuang nya.

Alena yang ingin mengambil obat yang sudah di buang Bastian langsung Bastian peluk. "Alena ada gua di sini, tenang ga akan ada yang berani nyakitin lo." Ucap Bastian namun Alena hanya terdiam dan malah tertawa

"Hahahahaha." Tawa Alena membuat Bastian dan Revani mengerut kan Alis nya bingung.

"Alena?." Panggil Revano.

"Jangan panggil Alena aja, panggil Alena kecil dong bang." Ucap Alena dengan nada seperti anak kecil.

"Abang Alena mau permen, abang ada permen?." Ucap Alena sambil melihat ke arah Revano.

"Alena ini lo kan?." Tanya Bastian memastikan Alena.

"Iya ini Alena kecil bukan Alena yang tadi, Alena yang tadi itu ga tau apa apa." Ucap Alena sambil tersenyum.

"Emang lo tau apa?." Tanya Bastian.









To be continued....

ALENA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang