Sekolah baru

2.4K 128 1
                                    

"Kakak dengerr aku ga sii!!." Kesal Alina sambil mengguncang tubuh Alena dengan kasar.

"Iya denger." Ucap malas Alena sambil bermain ponsel nya.

"Tadi apa yang aku bilang?." Tanya Alina mengetes apa kah benar Alena mendengar kan nya.

"Lo suka sama cowok." Jawab Alena.

"Nama nya siapa?."

Alena memutar mata nya malas. "Mana gua tau kan lo yang suka."

"Oke oke, jadi tuh ka masa dia pegang tangan aku terus ngedekatin tubuh nya ke aku yaa refleks lah aku dorng dia terus dia jatoh dan minta maaf ke aku, malu banget sumpah mana banyak yang lihat lagi." Lanjut Alina mencerita kan kejadian yang dia alami tadi saat pulang sekolah.

"Nama."

"Nama siapa?."

"Cowok itu."

"Ooo nama nya Gren aditia, kalo ga salah dia pake baju yang sama kaya kakak." Ucap Alina membuat diri nya mengingat seseorang.

"Ooo."

******

"Ayah, aku mau pindah sekolah." Ucap Alina kepada sang ayah yang bernama Alex Sandar Cllosin pengusaha terkaya di Indonesia.

"Kenapa mau pindah, ada yang jahat atau ada yang gangguin kamu?." Tanya perempuan yang duduk di samping Alex atau yang biasa di sebut bundah oleh mereka yang bernama Analin Sahsah Cllosin.

Keluarga Cllosin sekarang sedang berkumpul di ruang keluarga pribadi mereka, tidak ada yang boleh memasuki ruangan tersebut termasuk para pembantu yang berkerja di sana.

"Iya dek kalo ada yang ganggu biar abang yang samperin." Ucap Bastian sambil menu jukan gumpalan tangan.

"Eh ngga kok, aku cuma mau satu sekolah sama kakak sama abang, boleh kan yah?." Jelas Alina membuat Alena memutar mata nya malas.

Alex sengaja memisah kan Alena dan Alina agar Alina tidak terpengaruh dengan Alena yang menurut nya urakurakan dan selalu aja membuat masalah di sekolah, itu lah kenapa Bastian yang ditugas kan untuk mengawasi Alena agar tidak berbuat yang tidak tidak.

"Bener ga ada alasan lain?." Tanya Alex membuat Alina terdiam.

"E-engga kok yah." Jawab Alina dengan senyuman manis lalu berdiri dari duduk nya dan membisikan sesuatu ke Alex membuat Alex mengangguk.

"Oke besok kamu pergi sekolah sama Bastian dan Alena." Ucap Alex membuat Alina senang bukan main dan langsung memeluk ayah nya.

"Makasihh ayahhh."

*****

"Kakak kita sekelas ga?." Tanya Alina kepada Alena yang sedang bermain ponsel di kursi depan.

Mereka bertiga sedang menuju ke arah sekolah. "Ntah." Jawab acuhh Alena.

"Bang nanti anter Alina ya ke ruangan kaspek." Ucap Alina yang di angguki oleh Bastian.

Alina menatap kesal ke arah kedua kakak nya yang sangat menyebal kan, mereka memiliki sifat yang sama, jarang sekali berbicara dan selalu bersikap dingin dengan siapa aja termasuk dirinya.

Alina menatap kearah gerbang sekolah baru nya dengan antusias, setelah mobil mewah mereka terpakir Alina langsung membuka pintunya dan keluar membuat beberapa pasang mata menatap nya kagum karna kecantikan nya.

Tidak lama Alena dan Bastian keluar membuat mereka menatap secara bergantian Alena dan Alina yang sangat mirip bahkan tidak ada yang membedakan dari segi fisik mereka, tapi jangan di tanya dengan penampilan nya, sudah jelas pasti Alena menggunakan baju yang dikeluarkan dan penampilan nya sangat berantakan berbanding terbalik dengan Alina yang rapih dan terkesan feminim.

"Bang ayok." Ucap Alina berjalan ke arah Bastian dan merangkul nya, Alina memiliki sifat yang sangat manja dan sangat polos membuat Bastian harus menyuruh orang untuk mengawasi adek nya di sekolah lama nya.

Alena berjalan bersama dengan Bastian dan Alina membuat mereka menjadi pusat perhatian karna paras mereka yang sangat cantik dan tampan.

"Beh ada cecan baru."

"Lah anjir di Alena punya kembaran apa gimana?."

"Bastian ganteng bangt parahh."

"Dih apaan si tuh cewek baru segala pegang pegang Bastian lagi."

"Sok cantik banget."

"Beda banget jir itu si Alena sama satu nya lagi."

"Alena cantik bukan main jirr."

Dll.

"Kok kita jadi pusat perhatian si bang." Tanya Alina sambil menatap bingung ke arah mereka.

"Udah jangan di urus." Jawab singat Bastian membuat Alina mengangguk paham, Alina menatap ke arah bawah, apa ada yang salah dari cara berpakai nya atau cara jalan nya, tapi menurut dia biasa aja deh ih anah benget di sekolah baru nya.

Setelah mengantar kan Alina ke ruangan kaspek Alena berjalan menuju kelas nya dan duduk di tempat nya sambil mendengar kan ocehan para sahabat nya.

"Pen tak tonjok tuh si para kuman apa lagi si Geren yang sok kegantengan." Ucap kesal Cakra.

"Sama gua juga mau tonjok pala nya si Alaskar yang sok kegantengan." Ucap Bima dengan nada ngegas nya.

"Dia memang ganteng anjing, yang sok ganteng itu lo." Sinis Dimas membuat Cakra tertawa puas.

"Hahaha sadar diri tolol." Ucap Cakra yang langsung mendapat jitakan dari Bima yang kesal.

"Punya kawan titisan setan susah juga."




To be continued....

ALENA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang