[7] Breaking News

3.8K 284 16
                                    

"Ini, Mas, kopi nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini, Mas, kopi nya."

Hendri dan Sonia tengah bersantai di ruang tamu sambil makan cemilan yang sudah Sonia buat. Pasangan suami istri itu tampak harmonis dan romantis sekali karena mereka sedang mengenang masa-masa SMP dan SMA.

"Mi, kamu inget gak dulu temen Papi yang namanya Bara?" tanya Hendri kepada Sonia seraya mengambil biskuit yang telah disediakan diatas meja.

Sonia tampak mengingat-ngingat, "Ohh yang pernah jadi bencong itu ya. Pi?"

Tawa Hendri pecah karena yang dikatakan Sonia memang benar. "Iya, itu karena dapat hukuman dari pak Ahmad, guru tersableng di SMA kita dulu."

Sonia terkekeh ketika mengingat guru killer dan gila pada masa SMA nya.

"Kira-kira pak Ahmad masih ada gak?" tanya Hendri ambigu.

"Masih ada apa, Pi?" tanya Sonia bingung.

"Orang nya masih ada gak? Atau udah meninggal ya?"

"Masih ada kayaknya, Mas, tapi ya gitu udah tua banget," ujar Sonia.

Dahi Hendri berkerut, "Kamu tau dari mana?"

"Dari—"

"ASSALAMU'ALAIKUM, MAMI PAPII!"

Kedua orang tua itu terkejut mendengar anak anaknya yang memberikan salam dengan suara yang menggelegar.

"W-wa'alaikumussalam..." jawab Hendri dan Sonia agak terbata.

Sedangkan yang membuat ulah hanya menyengir tanpa dosa. "Kaget ya?" tanya Zifa.

Hendri dan Sonia hanya mengangguk polos yang membuat Zifa dan Rayn tertawa.

"Gak usah sok polos gitu kali, Pi," celetuk Rayn seraya mengambil snack yang ia beli tadi dan kemudian memakannya. Hendri berdecak mendengar cibiran dari anaknya yang sangat menyebalkan.

"Mami juga sok polos kali, emang papi doang," balas Hendri tak terima.

Zifa yang mendengar ucapan papi nya sontak membulatkan matanya, "Mami mah emang muka nya polos, cantik. Makanya kan papi tergila-gila sama mami?" ledek Zifa.

Hendri tidak menjawab, karena yang dikatakan putrinya memang benar adanya. Rayn yang melihat Papi nya tidak menjawab tersenyum meledek, "Papi pake pelet apaan sampe Mami mau sama Papi?"

"Gak ada."

"Halah, bohong!" tuduh Rayn.

"Beneran, orang Mami kok yang ngejar-ngejar papi pas SMA. Ya kan sayang?" tanya Hendri sambil menaik-turunkan alisnya. Sedangkan yang di tanya meringis pelan, karena memang seperti itu kisah cinta mereka.

Zifa dan Rayn yang melihat Sonia tidak bergeming hanya melongo tak percaya. Masa iya Mami nya yang muka nya kalem gini pernah ngejar-ngejar Papi yang muka nya sedatar tembok. Udah kayak di novel-novel aja.

LAZIFA [ Completed ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang