Chapter 50: In the Dead of Night

157 34 15
                                    

Tuan Hamid berdiri di sisi dalam pagar besi kastil Telmar. Kastil Telmar memiliki dua pagar besi, namun tuan Hamid tahu pagar besi pertama jauh lebih rapuh dari pagar besi kedua karena besi-besinya tipis seperti pagar taman biasa. Pasukan musuh akan berdiri memenuhi jembatan batu yang menghubungkan mereka dengan pedesaan namun jembatan kayu adalah di mana tuan Hamid harus berdiri nantinya. Masih, ia menunggu tanda-tanda lebih jelas kedatangan pasukan musuh. Ia menunggu perintah Luna untuk dibukakan pintu pagar besi pertama. Sampai derapan kaki-kaki kuda berhenti menendang pasir di balik kabut tepat di ujung lain jembatan kayu. Itulah panggilannya untuk keluar. Para penjaga mengangkat pagar besi cukup untuk dilewati tuan Hamid. Ia langsung meminta mereka menutupnya kembali.

Dari balik pagar besi, Luna sudah berdiri dengan Lazarro membelakangi Lucille dan barikade penjaga. Matanya tak pernah meninggalkan tuan Hamid. Menjaganya dari kejauhan. Satu kata perintah saja keluar dari mulutnya bisa menancapkan anak-anak panah kepada siapa pun yang berusaha melukai tuan Hamid.

Berhenti di tengah jembatan kayu dengan hanya satu pagar besi memisahkannya dengan pasukan musuh, tuan Hamid berteriak, "Siapa dari kalian yang memimpin pasukan ini? Namaku Halvor Hamid, mewakili Ratuku untuk bernegosiasi."

Seorang pria turun dari kudanya. Luna tidak dapat melihat jelas karena kabut malam, namun saat pria itu berhenti tepat di depan pagar besi pertama, ia sadar kalau pria itu adalah orang yang sama dengan orang yang menyerangnya saat mencoba pergi ke kastil Telmar dari rumah keluarga Mathieu. Pria yang sama dengan yang memakai anting bertuliskan 'Voron' yang berhasil dia ambil sebelumnya.

"Tidak salah lagi... ia suruhan Constance," ucap Luna.

Lucille pun dapat mengenalinya. "Thomas. Namanya Thomas Peterson. Ia informan ayahku yang bertugas di Amerika," ungkapnya.

"Amerika, Rusia, Britania Raya... jika ini terjadi di dunia kita, ini sudah jadi perang dunia ketiga untuk negara sekutu," keluh Luna menengok ke arah Lucille dan kembali mendengarkan apa yang Thompson ucapkan.

"Ratumu? Nona Luna Di Ilios memerintah kalian seakan-akan dia adalah Ratu Narnia? Apa tidak kau pikir kalau dia adalah penyihir atau semacamnya?" sindir Thomas.

Halvor tentu tidak menerima ucapan itu dan mempertegas pertanyaanya. "Kami tahu apa yang kau inginkan, tapi katakanlah dengan lantang supaya semua orang mendengarnya."

Thomas terkekeh menghina dan bertingkah seakan semuanya adalah permainan. "Serahkan kastil Telmar, nona Luna Di Ilios dan nona Lucille Voronin kepada kami secara sukarela dan kami akan membebaskan semua orang! Kami tahu nona kami ada di antara kalian! Nonaku, Lucille. Kau adalah pengkhianat!"

Lucille terus berusaha berdiri dengan tegap. Luna tidak sekalipun mengalihkan pandangannya dari Thomas namun tangannya sudah menggenggam gagang pedangnya yang masih tertutup sarung pedang di ikat pinggangnya.

Thomas mendekati pagar besi. Ia baru berhenti setelah melihat para pemanah di atas menara mengarahkan senjata mereka ke arahnya. Namun Thomas hanya tertawa dan menjawab, "Aku ragu ada siapa pun dari kalian yang bisa menggunakan senjata-senjata itu dengan baik." Ia menunjuk-nunjuk ke arah Lucille meskipun ia tidak bisa melihat Lucille dengan terlalu jelas. "Kau mengkhianati kami semua! Mengkhianatiku! Aku meninggalkan keluargaku untukmu!"

Lucille merupakan wanita yang terhormat seberapa banyak pun ia melakukan kesalahan karena berpihak ke pihak yang salah. Namun perjalanannya bersama orang-orang gila itu mengajarkannya bagaimana untuk tetap tenang mendengarkan ancaman dan hinaan apa pun. Dengan sikap yang tenang namun suara yang lantang, ia menjawab, "Aku tidak pernah memintamu melakukan itu namun aku berterima kasih atas segala hal yang kau korbankan untuk tujuan ayahku. Jika balas dendam padaku adalah yang kau inginkan, bawa aku dan tinggalkan kastil ini... dan jika kau masih punya belas kasih, jangan bawa nama saudariku dalam pembalasan dendammu."

Lost In Time: Martyrs (BOOK 2 - 2024 Revision On Progress)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang