Chapter 43: Love and War

257 42 3
                                    

Dua hari menuju pernikahan Lucille dan tiga hari menuju penyergapan kastil Telmar. Edmund dan Luna punya banyak hal yang harus mereka pikirkan selain diri mereka sendiri. Rakyat mereka, teman-teman mereka dan keluarga mereka. Para dewan sudah mulai mewajarkan aktifitas Luna yang tanpa henti mempersiapkan semua orang untuk menghadapi perang, entah itu dengan mengevakuasi rakyatnya yang berada di jalur perang, atau menyusun strategi peperangan itu sendiri.

Beberapa mungkin berpikir bahwa Luna hanya melakukan itu untuk pencitraan supaya klaim kakaknya dalam pengambilan takhta akan didukung, namun orang-orang yang selama ini melayani Luna di dalam kastil paham betul bahwa tindakannya murni karena dia orang yang baik. Ia tidak menyia-nyiakan kekuasaan dan reputasinya sebagai adik dari dua Ksatria dan calon istri seorang Raja untuk kebutuhannya sendiri. Sudah lama sejak terakhir kali Narnia memiliki pemimpin wanita seperti itu.

Di hari yang sama, Edmund mengirim pesan, meminta gencatan senjata untuk melakukan duel yang akan diadakan tepat di hari seharusnya kastil Telmar di ambil alih sambil terus mempertanyakan diri sendiri, mengetahui peperangan ada di hadapannya, dia bertanya pada dirinya sendiri, harus jadi apa aku? Raja yang baik? Pemimpin atau penguasa? Kakak yang baik? Atau pasangan yang baik, karena ia tahu, meskipun ia bisa mencoba tapi belum tentu ia bisa jadi semua yang ia ekspektasikan dari dirinya sendiri itu.

Seekor Hippogriffin dikirim untuk perjalanan yang jauh mengantarkan kabar kepada Caspian yang entah ada di mana, terbang menjauh dari jalur perang, memutar lalu mengarungi samudra bersama seekor burung Elang.

Phil bertemu utusan Edmund dan memberikan mereka tempat istirahat setelah mereka melakukan perjalanan berjam-jam tanpa henti dari kastil Telmar ke Aslan's How sebelum menyebrang ke perkemahan Voronin.

Saat mereka siap, mereka menyebrangi lapangan tempat perang sebelumnya terjadi. "Tuan Voronin! Ada seseorang di sana!" teriak salah satu penjaga setelah melihat seseorang mengendarai kuda diikuti seorang raksasa dan centaurus membawa bunga bertangkai panjang menuju perkemahan mereka seperti yang Edmund lakukan diperang sebelumnya.

Edmund memutusan untuk bertindak sebelum pasukan Voronin bergerak. Berusaha meminta untuk melakukan perang secara tradisional dan adil, bukan penyergapan yang tak terduga. Tentu Edmund tidak sebodoh itu berpikir bahwa Voronin tidak akan menyerang dengan cara yang licik seperti itu, namun tindakannya dapat mengulur waktu setidaknya sampai Phil kembali dan siap untuk peperangan.

Di sisi lain, Lucille pun melakukan hal sama. Mencoba mengulur waktu untuk memproses semua yang akan terjadi, namun tidak banyak yang memperhatikan seberapa khawatirnya nona mereka itu terhadap keselamatan mereka. Tidak ada yang benar-benar mempedulikan Lucille. Pernikahan yang ia lakukan semata-mata hanya untuk memperkuat klaim takhta ayahnya dan bukan karena kebahagiaannya sendiri, namun ia menerima itu karena ia tahu kalau ia akan jadi Ratu. Orang-orang itu seringkali memuji Lucille atas kemampuannya, namun mereka mengabaikannya saat mereka menemukan pemimpin yang lebih 'menakutkan' daripada dia.

Seumur hidupnya, Lucille selalu diberikan pendidikan layaknya bangsawan seakan-akan ia memang akan hidup menjadi Ratu. Namun saat ia tahu bahwa Edmund lebih memilih saudarinya, ia merasa harus melakukan apa pun demi posisi seorang Ratu yang dijanjikan untuknya. Meskipun bukan Ratu Narnia, ia akan menjadi Ratu para Calormen dan Putri dari Narnia jika saja pasukannya berhasil memenangkan peperangan. Tapi seberapa ambisius pun Lucille, ada sesuatu di dalam dirinya yang berkata ia bisa mendapatkan hidup lebih mudah dan lebih baik daripada ini. Dia tumbuh dewasa hanya untuk melihat ke satu arah, Edmund Pevensie. Sekarang, Edmund Pevensie yang jatuh ke tangan saudari yang tidak pernah ia kenali, membuatnya berpikir bahwa saudarinya itulah yang mengambil semua hak miliknya. Namun dalam dirinya ia bertanya, "Apa takhta dan pria itu memang berhak ku miliki sejak awal atau apa aku hanya berhalusinasi?"

Jika mereka mengetahui kenyataan dari setiap sudut pandang... Di sisi mana mereka akan berdiri?

"Di sisi mana kalian akan berdiri?"

Lost In Time: Martyrs (BOOK 2 - 2024 Revision On Progress)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang