Chapter 61: Final Gathering

129 15 7
                                    

Saat langit membiru muda dan kabut-kabut berganti dengan debu-debu yang melayang dari tanah yang terinjak oleh kaki-kaki kuda, belasan dewan Narnia dan Archenland datang untuk menghadiri perundingan dan pengumuman terakhir sebelum Phil diberangkatkan ke Archenland untuk memenuhi tugasnya sebagai pewaris takhta Archenland. Kursi berderet tanpa meja di ruang singgasana. Semua orang penting ada di sana untuk mendengarkan, mengajukan permohonan, berunding dan mengetahui apa yang menunggu mereka di masa depan.

Edmund dan Caspian menjadi orang yang pertama duduk di ruangan itu. Diikuti oleh Phil dan sederet dewan, sisanya berdiri menunggu giliran mereka dipanggil untuk menerima tugas atau mengajukan permohonan. Luna menjadi yang terakhir masuk sebelum pintu ditutup. Ia mendekap buku sejarah Archenland dan berdiri di belakang barisan pria yang tidak menyadari ia ada di sana.

Dewan tetua Narnia menjadi orang yang Edmund minta untuk memulai rapat. Tidak lama setelah rapat dibuka, Luna mendengarkan tiap-tiap nama yang ia kenali disebut untuk menerima gelar dan tugas baru.

Mereka memanggil nama Damien. Damien maju ke depan dan menunduk. Caspian tahu ia ingin mengajukan permohonan. Ia tahu Damien lebih lama daripada Edmund dan Phil, jadi ia yang memanggil dan bertanya, "Damien. Apa ada permohonan yang ingin kau ajukan?"

Damien mengangkat kepalanya namun matanya masih menghindari mata Caspian, "Hanya satu, Yang Mulia," jawabnya.

Caspian menengok ke arah Edmund dan Phil untuk meminta persetujuan, dan saat mereka mengiyakan, Caspian berkata, "Sebutkan..."

Sebelumnya, Damien adalah 'squire'. Squire adalah sebutan bagi mereka, pria muda, yang biasanya adalah anak-anak Ksatria, yang belajar untuk menjadi Ksatria di masa depan dengan melayani para Ksatria itu sendiri. Ayah Damien adalah hanyalah imigran Archenland yang meninggal beberapa tahun ke belakang. Namun sejarah itu yang membuka kesempatan untuk Damien belajar menjadi Ksatria. Ia sudah melewati pelatihannya menjadi 'Page' sebelum ia menjadi 'Squire' dari Bancroft.

"Aku ingin kembali ke negeri asalku. Archenland," pintanya.

Tentu itu membuat dewan Archenland bertanya-tanya. Kebanyakan dari mereka tidak tahu kalau bocah itu berasal dari negeri mereka. Caspian tentu sempat terheran. Ia berulang kali memperbaiki posisi duduknya. Namun ia sempat ragu untuk bertanya kenapa. Mungkin tanpa sadar, Damien sebenarnya tidak ingin tinggal di Narnia selama ini. Damien adalah salah satu anak tercerdas dan paling ceria di antara anak-anak yang tinggal, belajar, dan bekerja di kastil dan itu membuat Caspian bertanya, "Kenapa? Apa kau tidak suka tinggal di Narnia, Damien?"

Damien mengeleng. "Aku suka tinggal di sini. Tapi kurasa, aku akan lebih dibutuhkan di sana. Aku juga berniat kembali ke desa lamaku, kini Archenland sudah jauh lebih aman."

Kini Phil bertanya, "Apa kau masih mau meneruskan pelatihan keksatriaanmu?" Phil berdiri dari tempat duduknya.

Damien mengangguk. "Tentu saja, Yang Mulia."

Phil berjalan ke depan para dewan Archenland dan berunding dengan mereka. Ia memegang pundak Damien sebelum kembali duduk ke tempatnya. Kini dewan Archenland mengumumkan, "Atas perintah Pangeran Phylarchus, kami menerima permohonanmu untuk kembali dan mengambil status warga negara Archenland dan mengabdi pada monarki di masa mendatang dan kau bisa melanjutkan pelatihan keksatriaanmu di Archenland, semua biaya pelatihanmu ditanggung kerajaan. Kau bisa tinggal di kastil dan menyelesaikan pelatihanmu sebelum pergi kembali ke desamu."

Damien sempat tertegun namun sesegera mungkin ia berterima kasih. Erwin yang memperhatikannya dari kerumunan tersenyum tipis. Ia masih berusaha untuk menyidik karakter Damien yang jauh lebih rumit dibanding yang orang kira. Ia pernah melihat sisi Damien yang skeptis terhadap Phil dan Luna. Mungkin karena mereka masih keturunan Voronin, pikirnya sebelumnya. Ia sendiri juga sempat meragukan mereka. Mungkin ia lebih cerdik dibanding yang kami kira, pikirnya sekarang. "Tapi kenapa kembali ke Archenland? Narnia jauh lebih stabil dan aman dibanding Archenland," tanya Phil.

Lost In Time: Martyrs (BOOK 2 - 2024 Revision On Progress)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang