Chapter 35: My Little Lord, Erwin

234 39 2
                                    

-Luna-

Kuda-kuda kami berlari begitu cepat. Aku kesulitan melihat apa pun dengan kecepatan kuda seperti ini dan tidak punya terlalu banyak waktu untuk melihat ke belakang terlalu lama, tapi aku bisa lihat tuan Hamid menaiki kuda yang mengalihkan perhatian para penjaga tadi. Kuda kami berpacu cepat sebelum pagar kastil tertutup. Anehnya, jalanan kosong, tidak ada orang sama sekali. Entah hanya kebetulan atau apa, ini justru membuatku sedikit lebih cemas daripada seharusnya.

Kami bertemu dengan pasukan kami dan berpacu dengan waktu sebelum penjaga lain mengejar kami. Belum lagi pasukan Calormen yang akan kami temui di perjalanan kembali kami. Butuh waktu berjam-jam untuk kami kembali ke desa tempat kami pertama berkumpul. Aku harus berbuat sesuatu. Desa itu terlalu dekat dengan perbatasan dan terlalu jauh dari pelabuhan. "Seseorang harus pergi ke pelabuhan! Temui Drinian dan bawa kapalnya kembali ke Narnia!" teriakku kepada Damien.

"Kau akan lebih aman kembali melalui jalur laut! Pasukan Calormen memenuhi perbatasan!" jawabnya.

Aku mencoba melambatkan laju Lazzaro, "Mungkin memang lebih aman, tapi akan lebih memakan waktu. Kau, jemput tuan Mathieu di kediaman tuan Gilbert Galante, pergi ke pelabuhan, bawa sebagian pasukan dan kembali dengan kapal. Kau juga, tuan Hamid, bawa sebagian lainnya dan pulang melalui jalur udara, aku yakin para Hippogrif masih ada di pegunungan. Begitu juga Edmund dan Caspian diperbatasan. Mereka tidak akan pernah kembali ke kastil kalau tidak ada yang memperingatkan mereka. Jalur itu memang jalur yang paling berisiko, tapi aku akan melihat sendiri apa yang berada di sana. Aku akan bawa buku itu. Aku yakin Lazzaro akan sanggup menjagaku. Ini adalah misiku. Kalian sudah membantuku. Pulanglah dengan selamat. Kita akan bertemu di sisi lain!" Aku meminta buku itu dan Damien melemparkan tasnya kepadaku. Dengan itu aku tidak melihat ke belakang untuk menunggu mereka mengikutiku. Aku yakin Lazzaro mengerti itu karena aku tidak pernah berada di atas kuda yang berlari secepat ini di bawah perintahku.

Menit demi menit berlalu, tak sadar kami sudah menempuh setengah jalan. Aku sudah mulai ingat seberapa jauh posisiku dari perbatasan. "Lazzaro, sepertinya kita bisa istirahat sebentar." Lazzaro tidak memberikan penolakan sama sekali, aku tahu dia juga lelah. Kami tak akan sempat membuat api unggun jadi kami berakhir terduduk di bawah pohon apel. Aku sempat berniat untuk memanjat, tapi Lazzaro cukup menarik salah satu rantingnya, cukup rendah untuk langsung ku petik apelnya.

Rasa penasaran masih menyelimutiku dan aku memberanikan diri untuk bertanya, "Lazzaro... Siapa yang mengirimmu padaku? Bukannya agak berisiko untuk kuda berkeliaran tanpa penunggang di negeri ini? Seseorang bisa menangkapmu karena itu."

Lazzaro terkekeh dan menjawab, "Betul. Itu sangat mungkin... tapi aku tidak bisa menolak permintaan Lord Montreal." Mendengar namanya membuatku lega, mengetahui Lord Montreal baik-baik saja jika ia punya waktu untuk mengirim sekelompok kuda.

"Lord Montreal mengirimmu? Dari pegunungan Pire?"

Lazzaro menggeleng dan berkata, "Tidak, nona. Beliau menemuiku sebelum pergi ke sana. Lord Montreal memiliki beberapa tempat jasa kuda di negeri ini. Aku dan beberapa kuda Narnia lainnya bekerja di salah satunya."

"Lord Montreal tahu kalau kau kuda Narnia?" tanyaku lagi dan dia mengangguk. "Lalu kenapa kau tidak meminta bantuannya untuk kembali ke Narnia? Bukankah lebih aman untuk kalian berada di Narnia?"

Seperti yang siapa pun pikirkan, rakyat Narnia setia mengabdi kepada negeri mereka dengan cara apa pun, dan Lazzaro bilang kalau dia bekerja di Archenland untuk membantu Lord Montreal bekerja sebagai duta besar Archenland untuk Narnia sejak ayahnya meninggal, beberapa bulan setelah Caspian naik takhta lima tahun yang lalu.

"Dan itulah cerita dari tuanku, Erwin Montreal, Earl of Mount Pire," sebutnya.

Jadi itu nama depan Lord Montreal... Erwin...

Dia pernah mendengar berita bahwa para keturunan Montreal selalu ada di barisan pertama untuk membela rakyat biasa dan bagi tuan Erwin Montreal, siapa pun yang duduk di atas singgasana, mereka adalah orang-orang yang harus bisa menegakkan keadilan dan membawa kemakmuran pada rakyatnya, tugasnya adalah untuk melindungi para rakyat bahkan, jika perlu, dari Raja mereka sendiri. Sekarang Montreal tahu bahwa bangsa Narnia sudah mendapatkan kerajaan mereka kembali dan ia tidak pernah absen menghadiri rapat dan acara-acara yang Caspian adakan.

Lazzaro melanjutkan ceritanya dan berkata, "Mungkin bukan tempatku untuk menceritakan latar belakangnya. Aku hanya bisa bilang kalau tuan Montreal sangat bisa di percaya. Dia yang melindungi identitas kuda-kuda Narnia sejak aku masih bekerja untuk tuan Montreal sebelumnya. "

"Aku harap mereka semua bisa pulang dengan selamat..."

"Aku yakin semua akan baik-baik saja. Aku sudah mendengar cerita tentangmu, nona. Aku harap aku ada di sana untuk berperang di samping kakakmu pada peperangan sebelumnya, namun para centaurus berpikir kalau kami akan jauh lebih aman bekerja di antara manusia-manusia Archenland. Itu terjadi belasan tahun yang lalu, saat Lord Montreal sebelumnya masih hidup. Suatu hari, Erwin kecil tak sengaja mendengarku berbicara bahasa manusia dan berjanji tidak akan sembarangan memberitahu orang lain tentang ini. Dia menepati janjinya sampai sekarang. Dia melindungi kami selama ini. Ia memberi kami kesempatan untuk mengabdi pada negeri yang sudah lama kami tinggalkan. Sekarang, aku yakin akan ada banyak orang yang mulai tahu kalau kuda berbicara belum punah dari dunia ini," jelasnya.

Aku termenung, berpikir bahwa aku bukanlah gadis yang pemberani. Selalu berlindung di balik ayah atau kakak. Lalu, bagaimana aku bisa melindungi mereka semua? Bahkan drama keluar masuk got dan adegan tusuk menusuk tangan pria tua saja masih terngiang-ngiang di kepalaku.

Lazzaro melihatku mencoba menahan mulut saat ingin menguap. Ia berkata, "Pergantian penjaga akan terjadi tepat sebelum matahari terbit. Itu waktu yang tepat untuk melewati perbatasan. Kita masih punya waktu untuk beristirahat sekitar dua jam sebelum melanjutkan perjalanan. Lebih baik nonaku beristirahat. Aku rasa daerah ini cukup aman. Jauh dari jalan utama. Setidaknya pasukan Archenland tadi tidak akan melihat kita di balik pepohonan besar ini." Dan itu yang terakhir aku dengar sebelum memejamkan mataku dan mulai tertidur.

Lost In Time: Martyrs (BOOK 2 - 2024 Revision On Progress)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang