[Jangan lupa untuk tinggal kan cap kaki anda atau cap tangan anda , yang aslinya ada cap kaki tiga ya ;D , jangan lupa untuk komentar ya agar hidup ini tidak suram banget kaya hati mu]"Ini istana siapa?" Tanya Soma pada lillian.
"Salah satu tempat , yang membawa orang India kesini pasti Meena ada di tempat itu, lihat ada Agni yang kau bilang dia pergi diam diam" jelas lillian sambil menunjuk ke Agni.
"Perusahaan kopi yang disita oleh pemerintah,tapi di tidak sama sekali di rugikan dalam hal ini" jelas Sebastin juga.
"Begitu ya" gumam lau.
"Ayo kita pergi juga, Acil!Udin!Asep! Bambang! Ke kota jarak 5k"ujar lillian//palk
(Author:woi salah naskah oi!,malah ambil soal mate milik Budi!.)
(Lillian:lah ini, kau yang kasih! Author!.)
(Author:lah gak sengaje ketuker Dugong!.)
(Budi: tolong balikin soal saya,mau saya kumpulkan besok.)
back to story.
"Ayo kita kesitu Ciel, Sebastin tolong bantuannya"ujar Lillian serius tiba tiba.
"Baik lady Lillian" jawab Sebastin mengendong Lillian dan Ciel bersamaan dan melompati tembok yang amat tinggi itu.
'kyaaaa mimpi apa aku semalam, padahal cuman mimpi lihat tikus got yang berenang di selokan, kyaa kalo mimpi itu lagi pasti beruntung hari ini'batin Lillian viscountess sambil tersenyum dalam hati yang bikin Hector lukewentri jijik melihatnya dan dia lebih memilih melanjutkan sinetron tukang bubur yang naik haji aja.
°°°°°°°
"Wiski yang sangat cocok untuk bersantai di hari luang,wiski kelas elit,kubeli dari,Justin and brooked ,kerja bagus agni"
'eh Lo, kebanyakan Baygon Lo jadi gak jelas omongan loh ini!' umpat Lillian dalam hati ingin sekali ia melemparkan sapu ijuk yang sangat amat legendaris itu ,di bawah Sebastin dan bawah Lillian terdapat Ciel juga.
"Kau tidak perlu khawatir dengan musuh ku ,aku bisa mengatasi sendiri mulai sekarang."ujarnya dan melemparkan koran terlihat lusuh itu.
"Dengan 'tangan kanan dewa' ini! Akan menjadi milikku begitu pula juga Royal Warrant"ujar pria itu lagi sambil memegang tangan kanan Agni dengan serigai jahatnya.
'kyaaaa ,bang posisie kalian ambigu kali,eh sadar lillian! Ini bukan waktu mu untuk om om keselek Baygon ini!' batin Lillian sambil melihat itu dengan serius sekali
"Royal Warrant?...... Jadi itu rencana ya"Gumam Ciel tiba tiba yang berada dibawah dagu Lillian.
"Jika kau memenuhi keinginan ku,maka meena......"ucapan pria itu terpotong oleh soma yang bergerak dengan cepat.
"Meena!"ujar Soma.
"Siapa itu!" Ujar pria pirang itu.
"Pangeran!?"ujar Agni.
Pada saat yang bersamaan pula Sebastin menuntup mulut Ciel dan salah' satu tangannya menarik lillian berdekatan dengan dada bidang Sebastin yang terlapisakan kain lembut itu dan terdapat sedikit hembusan napas Sebastin di sekitar leher lillian hingga ke telinga.
'oh ,ah,Tuhan, beri hamba ini kesabaran untuk menangangung keimanan ini,dan juga karya maha indah mu ini! kyaaaaa!!!!'batin lillian berteriak seperti keserupan setan,dan juga kejang kejang.
"Tuan muda wajah mu ini sudah dikenal banyak orang begitu pula dengan saya, tetapi lady Lillian tidak pernah menunjukkan wajah ya secara publik jadi lady lillian bakalan aman" ujar Sebastin sambil menghembuskan nafas ya di sekitar leher lillian.
"Anyin!tokek maling duit uang gopek kuk waktu SD ,demi apa ini aku mau nuket semua duit tabungan ku ini untuk posisi ini lebih lama lagi' batin Lillian yang mau gfly.
"Agni kamu tau dimana Meena!" Kata Soma sedikit emosi dan menarik kerah Agni.
"Ah,jadi ini tuan mu" ujar pria pirang itu dengan santai.
"Kau yang mengambil Meena bukan!,Agni habisih orang itu." Kat soma terselimuti emosi.
Agni terdiam dan tidak memandang Soma begitu pula dengan pria pirang itu dia terdiam dan mengengam tangannya itu.
"Ciel sebaiknya kita tolong Soma ,kita juga tidak boleh terlalu lama di tempat ini" jelas Lillian tiba-tiba, yang sudah lepas dari pelukan dadakan dari Sebastin dan berada di tengah Sebastian di sebelah kanan dan Ciel sebelah kiri bersamaan dengan lau juga.
"Akan tetapi bagaimana mana kita bisa kesitu karena identitas, Lillian sedang kan kita bertiga...."lau tidak melanjutkan kata-katanya.
"Agni habisih dia" perintah pria itu.
Agni langsung menuruti perintah itu seperti ada yang mengontrol pikiran ya akan tetapi di tebas oleh Sebastian yang Memakai topeng rusa.
"Rusa?" Kata Agni dan Soma berbarengan.
'haahahah,kok saya deja vu mohon maaf ya,kok kamu seperti rusa di novel sebelah dengan sebutan rusa pemalas hahahaha' batin Lillian yang kocak melihat hal didepannya dan menahan ketawanya.
"Siapa pria rusa ini!?" Ujar pria pirang itu dengan kaget.
"Aku kesini untuk membawa pangeran untuk pergi dari sini ,aku rusa"ujar Sebastin masih setia dengan topeng rusa ya.
'napa gak sekalian aja pakai topeng monyet saja Sebastian 'batin Lillian menahan tawaknya lagi sekali lagi.
"Agni serang dia! Pasti dia mata mata musuh!" Perintah pria itu.
"Ah,bukan saya hanya iblis rusa"kata Sebastin sekali lagi masih setia memakai topeng monyet ya eh salah rusa.
"Apa kau mau melanggar janji kita hah!?"ujar pria itu.
Agni terdiam dengan matanya melotot dan juga keringat yang keluar.
"Lakukan!"
"Aku hanya memiliki satu dewa dan satu tuan, aku sudah memutuskan untuk mematuhinya dan maaf kan atas dosa yang hamba ini lakukan ini!" Ujar Agni yang berlutut dengan menangis' darah sambil mengengam tangganya dengan kuat tidak peduli bila tangan ya terluka.
"Agni kau...."
Eit jangan gamok dulu para pembaca author sudah kembali dari negeri antah berantah nah gimana dengan novelnya?,
Kalo seru angkat kaki anda
Btw Lillian dari selesai potongan ini tiba tiba kejang kejang , mungkin kerasukan Saiton.
Hahahaha
Silahkan baca Next chapter ya.
(◠‿・)-☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi [Black Butler X OC]
Fantasyapa kalian percaya takdir? terdapat dua takdir didunia ini, yang satu itu takdir keberuntungan dan takdir kemalangan kita memiliki takdir kita masing-masingnya saat kita lahir,dan saya terkena takdir kemalangan apa kalian percaya?. Emily setelah s...