Ciel? (4)

561 59 13
                                    

Pov Undertaker.

'Aneh, kenapa dia malah menyerang lillian?, bukannya seharusnya dia tidak menyerang lillian, dia seharusnya membunuh adik kembarannya. ' batin ku bingung terhadap semuanya yang terjadi hari ini.

Aku menuju lillian yang bermandikan darahnya, saat aku ingin menyentuh kepala lillian entah kenapa tiba-tiba terdapat sihir berwarna ungu kehitaman Mengelilingi tubuh lillian.

"Jangan pernah menyentuh nya!!sedikit incih rambut maupun tubuhnya. " ujar sang kucing hitam yang tiba tiba berada di dekat lillian.

'Kenapa bisa kucing hitam muncul tiba-tiba?!, tunggu bau ini dan aura ini.' batin ku terkejut mengenali bau atau aura ini.

Pov Undertaker end.

"Menjauh lah Undertaker. " ujar sang kucing hitam itu.

"Hihihi, sepertinya permainan sudah selesai waktunya aku pergi. " ujar Undertaker dan kilat hijau melalui cepat.

"Sebastian Kamu harus menghapus ingatan para manusia itu, tentang kejadian ini." ujar sang kucing hitam setelah melihat Undertaker pergi atau menghilang,pergi menujuh lillian menjilati luka berada di kepala lillian, secara ajaib luka itu sembuh dan darah berhenti.

"Baiklah tuan kucing hitam. " ujar sebastian entah kenapa merasakan aura atau bau yang familiar bagi dirinya.

"Kamu harus menjaga dia lebih berhati-hati lagi sebastian. " ujar sang kucing hitam itu dan asap hitam mengelilingi kucing hitam itu, dan menghilang dari hadapan mereka sesudah asap hitam itu memudar.

Sebastian langsung membuat sihir tidur kepada kelompok keluarga midford, saat asap berwarna biru tua mengelilingi mereka dan tertidur.

"Masalah kita sudah selesai waktu nya balik, dan wanita itu sepertinya aku harus memeriksa buku kehidupan mu secara paksa. " ujar William tegas langsung pergi balik.

"Aaa will, kenapa cepat sekali, sebastian chan tunggu aku lagi ya di lain waktu. " ujar grell pada sebastian dengan kedipan matanya dan mengikuti William begitu pula dengan ronald.







































"Euh, kepala gue sakit a**j*ng, dan kenapa pula rambut ku ada bekas darah ihhh seram!!. " ujar lillian dia akhir Kalimatnya langsung memeluk dirinya entah kenapa teringat film psikopat sadis.

Terdapat suara langkah kaki berada di pintu luar dan pintu itu terbuka.

"Ah lady lillian anda sudah sadar, bagus lah kalo begitu saya taruh sup ayam nya di meja anda. " ujar sebastian langsung berjalan menuju lillian dan menaruh sup ayam itu di s meja sebelah kasur lillian.

"Sebastian gimana apa masalah sudah selesai?." tanya lillian penasaran yang masih tiduran dan gak mau duduk mager.

"Masalah bocchan sudah diselesaikan semuanya, seluruh warga yang tau dengan masalah ini dan yang bersangkutan dengan masalah bocchan sudah di atasi, dan semua koran itu sudah dibakar, saya sudah menghapus ingatan mereka kecuali bocchan dan lady lillian. " jelas Sebastian panjang dan langsung menutup jendela kamar lillian yang disinari bulan.

"Sekarang Earl sedang apa, maksud ku Ciel sedang apa. " ujar lillian teringat bahwa semua ingatan lain sudah di hapus oleh Sebastian dan mengambil sup ayam buatan Sebastian.

"Bocchan sedang menyelesaikan dokumen nya setelah selesai makan malam, anda bisa memanggil nama asli bocchan saat sendirian lady lillian  bocchan menyarankan nya. " ujar Sebastian da mengambil sapu tangannya memberikan sisa sup yang menempel di pipi lillian.

'Malu banget, kenapa harus di depan husband. ' batin lillian yang tidak menyadari pipinya berwarna merah.

"Ah lady lillian tidak usah malu, saya tidak akan memakan anda di sini. " ujar Sebastian nada jail pada lillian.

"Apa maksud mu Sebastian, sudah Ciel pasti cari kamu balik sana! " Ujar lillian menghindari kontak mata dari Sebastian.

"Baik saya akan menuruti permintaan mu lady ku, hingga suatu saat aku bisa memakan anda~~. " ujar Sebastian di akhir kalimatnya dengan nada coolnya.























"Bocchan saya menemukan sesuatu di tubuh kembaran anda, saat saya membersihkan tubuhnya. " ujar Sebastian pada Ciel.

"Apa itu Sebastian? " tanya Ciel pada Sebastian.

"Sebuah bulu burung putih , tapi anehnya ini sangat tidak wajar pada ukuran normalnya. " ujar Sebastian mengeluarkan bulu burung putih itu dan menaruh di meja Ciel.

"Ini akan menjadi misteri, dan pelakunya yang melakukannya mengendalikan tubuh kembaran anda dengan bulu burung putih ini. " jelas Sebastian pada Ciel.

"Siapa pun dalangnya dalam permainan ini, akan aku temukan suatu saat nanti. " ujar Ciel melihat bulu burung putih itu.























Ayoooo siapa pemilik bulu burung Putih itu?, author yakin pasti ada beberapa pembaca ada yang tau atau yang tidak.

Kucing hitam pasti kalian tau deh.

Btw kalian jangan salting ya saat bilang Sebastian ingin memakan lillian (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵).

Setelah konflik selesai author balik lagi jadi nama Ciel agak tidak terbiasa aja pakai nama Earl.

Oh ya selamat hari lahir pancasila atau selamat hari 17 Agustus.

Reinkarnasi   [Black Butler X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang