[Warning 21+]
Menceritakan tentang seorang supermodel baru yang begitu menggilai kepopuleran. Mengencani pria yang terkenal, hanya untuk menaikkan namanya, lalu meninggalkannya setelah ia mencapai apa yang diinginkannya. Sampai akhirnya wanita itu...
At My Best - Machine Gun Kelly ft. Hailee Steinfeld.
•••🦋•••
'Have you ever feel like super anxious and badmood for no reason? This is suck.'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STEVEN'S POV:
Aku berjalan memasuki kantorku. Hari ini tidak akan sesibuk seperti hari biasanya. Dan nanti malam aku akan meresmikan Club yang baru saja kubeli. Aku memiliki Club dimana-mana, termasuk LA, Ohio, NYC, and etc. Tetapi yang di Los Angeles kali ini akan berbeda. Karena ini adalah luxury Club pertamaku.
"Good morning Mr. Webster." Sapa para pegawaiku. Aku hanya mengangguk dengan senyuman sebagai jawaban.
Aku memasuki lift yang akan menuju ruanganku. Para pegawaiku termasuk orang yang disiplin, saat ini masih pukul 8 pagi, tetapi mereka sudah mulai sibuk dengan komputernya. Kalaupun jika salah satu pegawaiku telat, aku tidak akan memarahinya. Tetapi langsung memecatnya. My bad. Aku tidak ingin memperkejakan orang yang terlalu banyak alasan.
"Good morning Mr. Steven, assisten baru Anda sudah ada di dalam ruangan Anda." Amandha yang baru saja dari mejanya, kini menghampiriku.
"New asissten? Bukankah sudah ada pengganti Ms. Hannah?" Aku menaikkan satu alisku. Assisten baru yang menggantikan Ms. Hannah semasa ia cuti kehamilannya.
"Yas, sir. Dia cuti hamil. Ia sudah izin pada tuan Adam."
What the hell is going on with all people?
"Pregnant? What the hell is going on? Thank you anyway." Ujarku sebelum berjalan meninggalkannya.
Aku membuka pintu ruangan pribadiku. Wewangian permen merasuk kedalam indera penciumanku. What the hell is this?
Terlihat seorang wanita berrambut pirang sedang duduk di sofa, sembari tersenyum memandangi layar ponselnya. Apakah ini assisten baru itu? Hmm not bad.
"Hmm." Aku berdehem, membuat wanita itu menatapku.
"Uh-hh sir. Good morning." Ujarnya dengan membenarkan roknya yang terlihat sangat minim. Shit. Jika saja wanita ini adalah Stassie. Aku menjamin bahwa sex di meja kerjaku akan terulang lagi.
"Morning. New assistant?" Aku menaikkan satu alisku.
What the hell is going on with me?
Terkadang aku merasa horny, hanya dengan melihat wanita yang berpayudara besar sedang mengenakan pakaian ketat. But right now, aku merasa risih hanya dengan menatapnya.
