[Warning 21+]
Menceritakan tentang seorang supermodel baru yang begitu menggilai kepopuleran. Mengencani pria yang terkenal, hanya untuk menaikkan namanya, lalu meninggalkannya setelah ia mencapai apa yang diinginkannya. Sampai akhirnya wanita itu...
Hi hello evribadii! Happy reading! Leave vote and comment ya! Will update ASAP! Good night y'all! ILYYY✨💛
•••🦋•••
Find U Again - Mark Ronson ft. Camila Cabello
•••🦋•••
'No matter how much i like you, i'll leave if you make me feel unwanted.'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3rd POV.
Pria itu membuka kecil mulutnya, membiarkan asap rokok yang saat ini ia nikmati keluar dari bibirnya. Mengingat kejadian 3 hari yang lalu, dimana tuk terakhir kalinya ia melihat Stassie. Melihat seorang wanita yang berjalan dengan langkah yang gontai disertai air matanya yang mengalir dengan deras. Steven hampir gila mengingat ucapan Stassie tempo lalu.
Steven mematikan putung rokoknya dengan memasukkannya kedalam gelas yang disitu masih terdapat wine di dalamnya. Steven meraih satu batang rokok lagi yang ada di hadapannya, lalu mengarahkan korek apinya pada ujung rokok itu. Ingin rasanya pria itu untuk menemui wanita yang sangat di rindukannya itu.
Steven juga membatalkan perilisan produk barunya, di karenakan ia harus memikirkan lebih matang lagi dengan tema dari produk itu. Ansell juga menyarankan Steven agar lebih hati-hati lagi dalam menjaga rahasia brandnya. Karena seseorang dari perusahaan lain telah mengetahui terlebih dahulu, mengenai produk yang akan di launchingkan oleh Webster Enterprises.
Suara ketukan pintu membuat Steven mengalihkan pandangannya kearah pintu. Tak lama seseorang membuka pintu itu. Nampak Amandha yang sedang membawa tumpukan berkas. Steven mengira jika Amandha akan hadir seorang diri, tetapi ia salah. Amandha hadir dengan seorang wanita yang menurutnya tidak asing lagi. Sofia.
"Morning Mr. Webster," Amandha memberinya seutas senyum, yang dijawab anggukan oleh Steven.
"Hi, Sof. Ada perlu apa kau datang kemari? Good morning anyway," Steven memberinya senyuman lemah. Sofia hanya mengangguk-angguk dan tersenyum gugup.
"Morning Steven-, maksudku tuan Webster." Jawab Sofia dengan matanya yang menatap lantai-lantai ruangan milik Steven.
"Sir, saya hanya ingin mengantarkan nona Sofia untuk meminta tanda tangan dari Anda." Amandha mulai berjalan mendekati Steven yang saat ini terlihat berantakan.
Steven yang tidak mengerti maksud dari Amandha kini mulai mengangkat satu alisnya. "What sign for?" Tanya Steven dengan berjalan mendekati Amandha, serta dengan segera meraih map bewarna merah yang di genggam oleh Amandha.
"Tuan dapat melihatnya sendiri." Amandha menyodorkan berkas itu pada Steven. Pria itu mengerutkan dahinya, map itu bewarna merah. Setaunya map yang berisikan berkas kontrak yang ia lakukan dengan para modelnya adalah map bewarna merah. Steven semakin penasaran dengan isi dari map itu.
