57; Love Without Limits

18.8K 423 80
                                    


HAPPY READING M' LUV🥂
18+

•••🦋•••


Love Me Like You Do - Ellie Goulding


•••🦋•••

'I closed my eyes to think of the future, about us and it all started with a bright white light, seemed almost like a film, opened up into a scene where there was you and me under beautiful sky. But the crazy part is, it wasn't just us, there were four kids with us, a boy, a girl and two dogs. And when i open my eyes again, i saw you playing with your hair and i whispered Oh! I am going to do anything to make that fantasy into a reality one day. And it did.'

|4 Years Later|

STASSIE'S POV.

"I'm so tired lately." Aku memandangi refleksi diriku di cermin. Steven sedang berdiri di belakangnku dengan menyikat giginya.

"Apakah kau sakit?" Ujar Steven dengan suara yang kurang jelas, karena ia sedang menyikat giginya.

"Yeah, aku sering mual akhir-akhir ini. Apalagi jika aku mencium sesuatu makanan yang berbau ikan tuna." Aku bergerak menggelung rambutku.

Aku menyenderkan punggungku ditembok dan melihat kearah Steven. Pria itu menaikkan satu alisnya. "Are you pregnant?" Tanyanya dengan membasuh mulutnya.

"I don't know." Jawabku dengan menatapnya dari cermin.

"It's okay. Katakan jika kau hamil, aku tidak akan marah, i swear." Steven beralih menatap kearahku.

Aku menggelengkan kepalaku dengan cepat. "Nah babe, i don't know." Aku berjalan mendekatinya.

Aku melarikan kedua telapak tanganku ke pipinya. Aku menyunggingkan senyumku menatap wajahnya yang saat ini tengah terlihat bahagia. "Are you happy if we're have another kids?" Bola mata kami saling bertatapan.

"Of course." Ujarnya dengan mendekatkan wajahnya denganku.

Aku terkekeh dengan ucapannya, bagaimana bisa Steven yang dulu tidak menyukai anak-anak kini malah menginginkan banyak anak. "Let's make another one, then." Aku memberinya tatapan nakal sebelum menempelkan bibirku dengan miliknya.

Tangan Steven sudah berada di bokongku, pria itu meremasnya perlahan dan sensual, sesekali ia menamparnya. "You have two babies, but still have gorgeous body." Gumamnya di tengah ciuman kami.

Damn it Steven. Kau tidak mengerti betapa susah prosesnya.

Ciuman Steven beralih turun ke leher, dan terus hingga menuju dada. "Ahh," Desahku ketika Steven menggigit area dadaku. Aku meremas rambutnya, merasakan bibirnya yang bermain di dadaku. Satu tangan Steven sudah berada di dalam celana dalamku.

"Ohh yas Daddy, that spot." Aku merasakan getaran yang luar biasa di area vaginaku. Jemari tengah dan telunjuknya sudah berada di dalamku, sementara jempolnya sibuk menggesek klitorisku.

Oh this is so f*cking good.

"You like it babe?" Steven menempelkan hidungnya di pipiku, sementara jemarinya bermain di bawah.

"F*uck yeah, i f*ucking love it." Aku membuka mulutku hingga membentuk 'O'.

"Do it fast babe, Spencer and Sylvester wi- Oh i'm gonna cum i swear!" Aku meremas pundak Steven ketika hampir meraih klimaks.

Tetapi Steven menghentikannya, pria itu memaskkan jari tengahnya ke dalam mulutku.

Oh i tasted so good.

𝐏𝐎𝐏𝐔𝐋𝐀𝐑𝐈𝐓𝐘✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang