40; The Morning After

7.1K 278 40
                                    



Hi hallo semuanya!
Happy Eid Mubarak Everibadi!⭐️🌙
Maapin ya kalo author punya banyak salah🙏, eh, engga deng, kan aku wanita jadi gaperna salah.
Happy reading evribadi💛
Have a great night

Eh btw di part ini ada part anunya (18+) skip aja ya kalo risih. Ily💛



•••🦋••

Till It Hurts - Yellow Claw ft. Ayden

•••🦋••

'Hurt me with the truth but never comfort me with a lie.'

STASSIE'S POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


STASSIE'S POV.

"Hi Stasse, aku membawakan white choclatte untukmu!" Ungkap Sofia yang baru saja mendarat dari LA. Aku melambaikan tanganku dan langsung berhambur memeluknya.

"Hi Sof! I really miss you! Thank you!" Aku meraih white coklat yang Sofia berikan kepadaku. Honestly aku tidak terlalu menyukai white choclatte, but i don't know why Sofia memberikan ini kepadaku.

"Ariel akan mengikuti penerbangan malam. Ia bilang ada make up job dadakan pagi ini. Huftt," Sofia merebahkan tubuhnya di sofa yang tersedia di kamar hotel ini.

"I miss him." Ujarku pada Sofia. Tentu saja aku merindukan Ariel, pria itu terkadang menghiburku dengan humornya.

"Minggu depan kau ada jadwal pemotretan bersama Versace. Tepatnya di Turki." Ucapan Sofia membuatku memijit keningku. Entah mengapa aku sangat malas, aku merasa cepat lelah akhir-akhir ini. Bahkan aku yang terbiasa berlari selama 30 menit, kini sudah tidak seperti biasanya, hanya berlari dalam jangka 10 menit, aku sudah merasa sangat lelah dan berat.

"Tidak bisakah kita menundanya? Aku ingin berlibur selama 2 minggu atau lebih." Kini aku beralih duduk di ranjangku dengan gontai.

"Tidak. Kau tidak bisa, Versace akan memberikan keuntungan yang lebih besar kali ini. Dan rank modelmu terjamin tidak akan tergeser." Jawab Sofia dengan membalikkan tubuhnya.

"Anyway, where's Steven? Lily?" Tanya Sofia yang membuatku menghela nafas beratku.

"Steven sedang mengurus bisnis kerja samanya dengan Benjamin. Lily sedang pergi ke gym." Jelasku yang dijawab anggukan oleh Sofia. Yeah, aku mengajaknya ke Hawaii.

Aku beralih membuka bungkus white coklat yang saat ini sedang kugenggam. Semerbak bau white coklat itu membuat kepalaku pusing dan mual. Tetapi aku tetap memaksakan untuk membukanya hingga separoh. Okay, dan kali ini aku benar-benar tidak kuat lagi untuk menahan rasa pusing dan ingin muntah.

𝐏𝐎𝐏𝐔𝐋𝐀𝐑𝐈𝐓𝐘✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang