[Warning 21+]
Menceritakan tentang seorang supermodel baru yang begitu menggilai kepopuleran. Mengencani pria yang terkenal, hanya untuk menaikkan namanya, lalu meninggalkannya setelah ia mencapai apa yang diinginkannya. Sampai akhirnya wanita itu...
'There was nothing to talk about anymore. The only thing to do was go.'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STASSIE'S POV.
"Miss me, babydoll?"
Oh $hit!!!
Somebody help me!
Aku sangat yakin seratus persen, jika suara itu adalah milik Jack, siapa lagi yang akan memanggilku dengan sebutan 'Babydoll' selain that Jerk.
Aku membalikkan tubuhku, kulihat Jack dengan penampilan yang sedikit mabok menyeringai kearahku. Hatiku berdegup dengan kencang, aku takut jika Jack ingin melakukan sesuatu kepadaku. Dilihat dari raut wajahnya yang memerah seperti menahan amarah.
"J-jack. What are you doing here?" Aku segera merogoh ponselku yang ada di dalam tas.
"You still asking? To meet you of course, babydoll." Ujarnya dengan berjalan mendekat kearahku, satu tangannya membawa satu botol wine.
"But i won't met you. And don't fucking baby me!" Aku menolehkan kepalaku ke sebelah kiri, mencari tempat terdekat untuk ancang-ancang tempatku melarikan diri.
Sesekali aku menoleh kebawah untuk mencari nomor ponsel Steven. Dan dengan segera memencet tombol call.
"C'mon, tell me that you still love me." Jack mengarahkan botol itu kearahku. Hal itu membuatku semakin takut.
3x aku mencoba untuk menghubungi Steven. Tetapi nihil, Steven tidak membalas satupun panggilanku. Oh god, aku sekarang merutuki betapa bodohnya aku, bagaimana bisa aku meminta bantuan kepada seseorang yang saat ini tidak ada di LA. Aku selalu reflek menelfon Steven jika terjadi sesuatu kepadaku, apalagi ini menyangkut Jack.
"I don't love you. Get the fuck out!" Aku melempar tasku kearahnya, hal itu membuatnya tertawa kencang.
Jack berjalan cepat kearahku. Dan akhirnya ia berhasil menghimpitku hingga jatuh tergeletak dengan Jack diatasku. Jack mengangkat kedua tanganku keatas, lalu menggesekan botol itu dari dadaku hingga menuju perutku.
God, not that spot.
"Kekasihmu itu telah menghancurkanku. Perusahaan yang telah dibangun oleh ayahku, telah dihancurkan si keparat itu. Apa yang akan kau lakukan sekarang saat ia sudah mencapai tujuannya? Dia pasti merayakannya dengan jalang barunya sekarang. You know right, that he only use you." Jack tertawa dengan kencang, sembari menekan botol itu diperutku.
