29

874 52 3
                                    

Senin, hari yang sangat dihindari oleh siswa ketika harus dipaksa ke sekolah setelah melewati weekend. Tak berbeda jauh dengan Alexa yang kini berjalan di koridor sekolah dengan malas. Terhitung sudah beberapa hari ini Alexa datang ke sokolah dengan keadaan sekolah yang masih sepi.

Alexa duduk di kursi kelasnya. Ia mengeluarkan ponselnya dan memasangkan earphone kemudian memainkan musik untuk ia dengar di ponselnya.

"Berangkat pagi nggak ada orang, berangkat siang kena hukuman. Bener-bener serba salah emang. Huftt..." ucap Alexa kemudian memutuskan keluar dari kelasnya dan duduk di kursi koridor.

Beberapa saat kemudian Alexa melihat Leo tengah berjalan kearahnya. Tidak heran melihat Leo sudah ada di sekolah, karena memang Leo selalu berangkap pagi.

Leo menghampiri Alexa dan duduk disampingnya. Alexa yang melihat hanya mengerutkan kening bingung "Ngapain lo duduk di sini?" tanya Alexa

"Lo ikut persami?" tanya Leo balik

Alexa menatap Leo bingung "Kenapa emang?"

Leo menghela nafas "Mending nggak usah."

"Ck, sapa lo ngelarang-larang gue?"

"Bahaya." ucap Leo singkat

Alexa menghembuskan nafas kasar "Gue juga tau. Sebenernya gue juga ogah ngikut acara kyak gitu, cuma Opa yang maksa. Bilang buat pengalaman di alam lah, biar mandiri lah, apalah nggak paham gue. Nggak mikirin keselamatan cucunya emang. Lagian juga ngapain sih sekolah pake ngadain acara gituan. Udah tau bahaya, tetep aja dibuat acara. Heran gue." ujar Alexa panjang lebar

Leo yang mendengar ocehan Alexa tersenyum simpul "Asalkan hati-hati juga nggak jadi bahaya."

"Terus kenapa lo larang gue?" tanya Alexa

"Ehh, wait, tadi ngelarang gue karna lo khawatir sama gue kan? Ngaku lo?" desak Alexa sembari tersenyum PD

'Gue emang khawatir sama lo.' batin Leo

"PD lo!" jawab Leo sembari penjitak dahi Alexa yang menghadapnya

"Aduhhh sakit...!" "lagian lo kan ketosnya. Kenapa bikin acara ginian sih?" tanya Alexa

"Ini acara tahunan. Lagian belom acara udah mikir negatif dulu, nggak bakal jalan kalo gitu." jelas Leo

"Tadi aja ngelarang-larnag gue." gumam Alexa

"Tumben sendiri." tanya Leo

"Ck, liat jam dong. Masih jam enem seperempat nih. Sapa coba yang mau sekolah jam segini. Cuma orang nggak ada kerjaan yang ke sekolah jam segini."

"Dan lo salah satunya." sambung Leo

Alexa menatap Leo kesal "Hihh, gue juga nggak ada niat berangkat jam segini asal lo tau. Ini karna Opa aja yang nyuruh gue berangkat pagi."

Leo tersenyum simpul tanpa sepengetahuan Alexa, ia kemudian menyandarkan tubuhnya pada tembok "Nggak pagi juga nggak papa, asal lo nggak telat aja udah cukup."

"Gue udah bilang gitu, eh Opa malah bilang gini 'kalo berangkat mepet nanti bisa kebiasaan dan nanti kalo telat sekali jadi makin kebiasaan' gitu masak." ucap Alexa sembari menirukan kalimat yang diucapkan Opanya ketika menasehatinya.

"Pulang sekolah ikut gue." ucap Leo membuka topik baru

Alexa yang semula menatap depan beralih menatap Leo "Kemana?"

Leo beralih menatap Alexa "Gue tunggu di parkiran." ucap Leo kemudian bangkit berdiri meninggalkan Alexa

"Ehhh, main pergi-pergi aja lo!" teriak Alexa

Love My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang