Tepat jam 4 sore Alexa sampai di mansion Opanya. Ia pun berjalan menuju kamar. Sesampainya di kamar, ia segera mengambil baju ganti dan mandi.
Selang beberapa saat Alexa keluar dengan wajah yang lebih segar dibandingkan sebelumnya. Ia kemudian menjatuhkan diri di kasurnya.
Alexa kembali bangun. Ia membuka tasnya dan mengambil ponsel. Setelahnya ia mendial salah satu kontak yang ia simpan.
"Hemm, Napa sa?"
"Meet up yok."
"Tumben lu ngajakin duluan. Biasanya gue ajak aja lo selalu nolak."
"Gue pengen ketemu sama lo, penting. Gue tunggu di cafe Mozart jam 7."
"Hah. Ngapain?"
"Ck, penting nih. Bisa kan?"
"Gue mager banget Sa. Lo main ke rumah aja deh. Lagian nyokap juga nanyain lo nih. Udah lama anak perempuannya nggak main ke rumah."
"Plis dong Bi. Kalo lo sampe nggak dateng awas! Soal tante Linda entar gue main deh. Tapi entar ketemuan dulu ya. Penting." ancam Alexa kemudian menutup panggilan sepihak. Di sisi Abi, ia tengah mengumpati Alexa yang seenaknya menutup panggilan.
Alexa pun menghela nafas kasar, ia kemudian bangkit dari kasur dan berjalan menuju meja. Ia mengambil hairdryer dan mulai mengeringkan rambutnya.
Setelah selesai ia kemudian berganti pakaian dengan baju santai tertutupnya.
"Oma,." sapa Alexa menghampiri Omanya yang duduk di sofa.
"Kenapa?"
"Lexa mau keluar sama Abi, boleh ya?"
"Mau ngapain? Udah malem lho Lexa. Suruh Abi kesini aja."
"Ya cuma mau ketemu doang sih. Pengen di luar aja deh Oma. Bentar aja kok, ya Oma. Pliss" bujuk Alexa
Oma pun menghela nafas dan mengangguk "Yaudah deh, terserah kamu. Tapi jangan pulang malem-malem, entar Opa kamu nyariin lagi."
"Siap. Ato enggak nanti aku kabarin lagi deh."
Oma pun mengangguk "Yaudah, ati-ati ya."
Di cafe Mozart, Abi sudah duduk santai di salah satu meja dekat jendela. Ia sesekali memandang keluar mencari batang hidung Alexa.
"Mana lagi ni anak. Dia yang ngajak ketemu malah jadi gue yang ngejogrok di mari duluan." keluh Abi. Ia pun berkali-kali melihat ponsel dan jam.
Selang beberapa saat, akhirnya yang ditunggu muncul juga.
"Heh, lo yang ngajak ketemuan kenapa malah gue yang nunggu lo sih?"cerca Abi
"Sabar napa, Jakarta nih." ucap Alexa kemudian duduk
"Mau apa lo ngajak gue ketemu?" tanya Alan penasaran
Alexa menghela nafas "Sabar. Belom juga duduk pantat gue. Mbak,." ucap Alexa kemudian memanggil salah satu pelayan di cafe.
"Malah mesen lagi. Buru, mau apa lo? Gelagat lo yang kayak gini pasti ada maunya nih." dumal Abi
"Bisa sabar nggak sih Bi. Inget ya, orang sabar tu disayang Tuhan. Lagian gue tu aus banget. Nunggu bentar."
Abi menghela nafas dongkol. Ia pun terdiam sesaat, "Jadi, mau apa?" tanya Abi kemudian.
"Lo kenal sama Leon nggak?" tanya Alexa tiba-tiba. Abi mengerutkan kening "Maksud lo?"
"Lo ada kenalan yang namanya Leon kagak? Yang gue juga tau gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Enemy
Teen Fiction"Lo adalah hal terindah yang pernah ada dalam hidup gue, tapi sayangnya lo terlalu sempurna untuk gue miliki" -Leonard De Arbelo Wijaya- "Gue mohon, bertahan buat gue. Lo janji nggak akan ninggalin gue" -Agatha Alexa Louis- Penasaran nggak sih sama...