34

969 53 2
                                    

Di mansion sendiri membuat Alexa merasa bebas. Seperti pagi ini, ia masih asik memejamkan mata tak peduli jam weker sudah menunjukkan pukul 6:30.

Tok... Tok... Tok

"Alexa..."

Tok... Tok... Tok

"Lexa, mama masuk." ucap Nina

Ceklek

Pintu terbuka dan Nina masuk menghampiri anaknya yang masih terlelap di kasurnya.

"Astaga Alexaaaaaa, ini udah jam berapa. Kamu sekolah nggak sih?" teriak Nina

"Emmmhhh, apa sih ma. Masih pagi ini."

"Bangun, liat jam berapa ini."

"Hemmm, bentaran."

"Kalo kamu nggak bangun sekarang, mama guyur pake air sekarang. Cepet!"

Alexa yang sudah risih dengan omelan Nina kemudian membuka mata "Apa sih ma?"

"Apa, Apa... Ini jam berapa. Kamu niat sekolah nggak? Kalo kayak gini, mama bakal bilang sama Opa kamu biar kamu selamanya disini.!"

Alexa melototkan matanya tak percaya "Mama tega banget sih. Lagian juga baru sekali ini aku bangun siang. Capek tau ma.." rengek Alexa

"Alesan kamu, cepet mandi. Untung mama kesini! Kalo enggak bisa-bisa bolos kamu.CEPET!!"

"Mama mah kekerasan banget sama anaknya." ucap Alexa kemudian berjalan menuju kamar mandi

"Kalo modelan anaknya kayak kamu ya perlu dikerasin emang!" sindir Nina

Setelah mendapatkan banyak omelan dari Nina, Alexa pun memutuskan untuk segera berangkat ke sekolah. Dan disinilah Alexa sekarang. Ia tengah berdiri di depan gerbang sekolah yang telah tertutup.

"Pak Udinnn" teriak Alexa

Pak Udin yang mendengar dari pos satpam kemudian menghampiri Alexa "Ya non."

"Kok 'ya' sih pak? bukain dong gerbangnya."

"Waduh, nggak bisa non. Kan non Alexa udah telat."

"Pak Udin lupa ini sekolah punya Opa saya. Mau dipecat ya?"

"Non, maaf atuh. Ini juga saya disuruh sama Pak Kepala."

"Pak Udin, sekali ini aja deh pak. Plisss" pinta Alexa dengan nada lirih

"Tapi kalo bapak ketauan gimana non?"

"Nggak bakal, bukain aja gerbangnya terus abis itu saya lari cepet biar nggak ada yang tau."

"Tapi non.."

"Pliss pak, bantuin ya. Sekali ini aja.." ucap Alexa memohon

Pak Udin yang tidak tegaan pun akhirnya membukakan pintu gerbang. Baru akan membuka gerbang, tiba-tiba suara anak laki-laki menghentikan kegiatannya

"Jangan pak."

Pak Udin dan Alexa sontak menatapnya.

"Jangan dibuka, kalo bapak buka gerbangnya bapak akan kena teguran."

"Walah... Walah, ya jangan den. Aduh non, maaf. Bapak nggak berani."

"Ehhh, pak. Kenapa? Kan sekolah punya Opa saya."

Leo menatap Alexa tajam "Kenapa telat?"

Alexa melirik Leo "Apa urusan lo? Kepo!"

Leo menghela nafas kemudian berbalik akan meninggalkan Alexa.

"Ehhhh, tunggu. Bukain dong gerbangnya." pinta Alexa memohon

Leo berbalik menghadap Alexa dengan raut bingung.

Love My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang