Di ruang rawat Leo, baik Liana maupun Dion tengah panik mencari keberadaan Leo. Baru ditinggal ke kantin rumah sakit, begitu kembali ke ruang rawat Leo, Liana tidak mendapati keberadaan anak laki-lakinya itu. Ia yang panik kemudian menghubungi Dion yang saat itu tengah pulang untuk mengambil baju ganti Liana.
Sementara Leo yang menjadi objek pencarian nyatanya tengah duduk di pojok taman rumah sakit. Ia tengah memperhatikan beberapa perawat yang mondar-mandir dengan raut panik.
Leo tersenyum kecut "Baru juga ngilang bentar, gimana nanti kalo gue nggak ada." batin Leo
"Leo." panggil Alexa yang mendekat ke arahnya
Leo mendongak menatap kedatangan Alexa. Leo menatap bingung Alexa yang datang dengan wajah kesalnya.
"Lo bisa tau gue disini?" tanya Leo
Alexa menghela nafas "Gue punya mata Le. Gue nggak sengaja liat lo duduk disini." ucap Alexa kemudian ikut duduk di samping Leo
"Pada nyariin ya?" tanya Leo yang melihat Alexa tengah mengirimkan pesan pada mommy nya
Alexa mengangguk "Itu lo tau. Ijin dulu kek kalo lo mau keluar. Lo sadar nggak sih abis operasi Le? Seenggaknya kalo udah kabur abis itu ngabari bonyok lo gitu Le. Jangan gini."
Leo terdiam mendengar perkataan Alexa. Ia kemudian menyenderkan tubuhnya "Sorry." sesal Leo
Alexa menyadari emosinya berlebihan. Ia pun terdiam sesaat untuk meredakan emosinya.
"Balik dulu yuk. Jadi pucet gini kan. Besok lagi kalo udah fit bisa main lagi." ajak Alexa
Leo mengangguk setuju. Alexa kemudian berdiri dan mengulurkan tangan untuk membantu Leo berjalan.
"Ehh." sentak Alexa begitu Leo akan limbung
"Le, duduk dulu. Gue ambilin kursi roda aja ya."
Leo menggeleng "Nggak usah. Gue masih bisa jalan. Gue enggak mau." kekeh Leo
Alexa menghela nafas "Le, inget kondisi lo dulu dong. Lo belom sehat bener. Plis ya, pake kursi roda. Lo masih lemes gini."
Tanpa menunggu jawaban Leo, Alexa berjalan mengambil kursi roda yang ada di samping lift rumah sakit.
"Leo, ayok."
Leo menatap kursi roda tersebut tidak suka. Namun kemudian ia pun menurut juga ketika Alexa membantunya untuk duduk di kursi roda tersebut.
Alexa kemudian mendorong kursi roda Leo menuju ruang rawatnya.
Begitu sampai di ruang rawat, Liana dan Dion segera menghampiri Leo.
"Kemana aja sih Le? Kamu tau kami semua khawatir? Kamu inget dulu kondisi kamu Le." ucap Dion tegas
"Maaf." hanya ucapan maaf yang dapat Leo ucapkan
Liana menghela nafas "Jangan lagi ya. Cukup untuk hari ini. Kalo kamu udah sehat, boleh kamu pergi kemana aja. Jalani pemulihan dulu."
Leo hanya diam mendengarkan semua ucapan orang tuanya. Ia pun hanya pasrah ketik tubuhnya dipapah menuju ranjang. Ia juga hanya diam ketika Dr Adam memasangkan kembali infus dan canulla.
Kedua orang tuanya dan Alexa hanya diam memperhatikan Leo. Sementara Leo hanya diam menatap jendela ruangannya.
Sore ini Alexa memutuskan pulang ke rumah setelah Juna, Alan dan Sean datang menjenguk Leo. Di kamarnya Alexa tengah fokus mengerjakan tugas kimia. Sesekali ia membolak-balikkan buku paketnya.
Setelah kurang lebih dua jam, Alexa akhirnya menyelesaikan tugasnya. Ia kemudian keluar dari kamarnya dan berjalan menuju meja makan.
Di dapur sudah ada Oma nya yang menyiapkan makan bersama dengan bi Minah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Enemy
Teen Fiction"Lo adalah hal terindah yang pernah ada dalam hidup gue, tapi sayangnya lo terlalu sempurna untuk gue miliki" -Leonard De Arbelo Wijaya- "Gue mohon, bertahan buat gue. Lo janji nggak akan ninggalin gue" -Agatha Alexa Louis- Penasaran nggak sih sama...