24

948 54 4
                                    

Tetes keringat membanjiri kening Alexa yang tengah tertidur di kasur kamarnya. Matanya memejam rapat dengan tangan yang tergenggam erat. Ia merasakan gelisah dalam tidur yang terlihat dari nafasnya yang tidak teratur.

Sesaat kemudian, ia membuka mata dan dapat dilihat air mata menetes membasahi pipinya. Ia terdiam cukup lama, kemudian menyentuh kepalanya dengan kedua tangannya layaknya orang frustasi. Ia melirik jam yang ada di nakas, jam 5 pagi. Alexa kemudian turun dari kasur dan berjalan ke kamar mandi untuk melakukan rutinitas paginya.

Setelah selesai bersiap, Alexa segera turun ke lantai bawah untuk sarapan. Ia pun menghampiri oma dan bi Minah yang sedang menyiapkan sarapan. Oma yang menyadari kehadiran Alexa terheran-heran karna jam yang masih menunjukkan pukul 5.45 dan Alexa yang sudah rapi.

Oma berjalan menghampiri Alexa yang tengah duduk diam "Kamu kenapa? Tumben jam segini udah rapi gini." tanya Oma

Alexa menggeleng tanpa melihat Oma, ia menghembuskan nafas pelan "Oma, nanti pulang aku ke tempat mama dulu ya. Mau ambil barang yang ketinggalan." ijin Alexa

"Iya. Kamu tumben udah siap, ada urusan di sekolah?" tanya Oma lagi

"Enggak, cuma tadi emang kebangun agak pagi aja Oma." jawab Alexa

Alexa kemudian mmengambil 2 lembar roti dan mengolesinya dengan selai coklat kesukaannya. Setelah itu, ia beranjak dari kursinya menghampiri Omanya.

"Oma, Lexa berangkat ya. Udah jam 6 juga." ucap Alexa

"Kamu serius berangkat jam segini? Makan dulu Lexa. Kalo cuma roti nggak kenyang kamu nya." cegah Oma

"Nggak deh Oma, nanti kalo laper lagi aku bisa makan di kantin. Udah ya Oma, aku berangkat. Bye." ucap Alexa sembari mencium tangan Oma nya

Setelah menempuh waktu perjalanan kurang lebih 20 menit, akhirnya Alexa sampai di sekolah. Setelah turun dari mobil, ia segera berjalan masuk ke sekolah. Alexa berjalan santai, karena kondisi sekolah yang masih terbilang sepi. Setelah sampai di kelas, ia mendudukan bokongnya pada kursi. Ia kemudian memakai earphone yang telah tersambung dengan ponselnya dan selanjutnya menangkupkan kepalanya pada lipatan tangan.

Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya satu persatu teman sekelasnya masuk dan memenuhi kelas. Bella dan Lia yang memasuki kelas seketika tercengang melihat sahabat mereka sudah anteng di kelas. Mereka kemudian menghampiri Alexa.

"Lexs, tumben jam segini udah di kelas. Sambet apaan lo?" tanya Lia sembari meletakkan tasnya di atas meja.

Alexa yang mendengar suara sahabatnya kemudian mendongakkan kepalanya dan mengucek matanya "Kesambet penunggu pojok kamar mandi!" jawab Alexa asal

"Napa lo, tumben udah berangkat?" tanya Bella

"Lagi rajin aja gue. Dadar gulung mana?" tanya Alexa

"Dapet tugas jaga." jawab Bella

"Eh, kayaknya nanti bakal pulang pagi lagi deh. Gue denger-denger bakal ada evaluasi guru sama yayasan." ucap Lia

"Masak sih, Opa nggak bilang tuh sama gue."

"Lah sapa elu, nggak penting juga." ejek Bella

"Ck, rese lo."

Tak lama, bell tanda masuk kelas pun berbunyi bertepatan dengan Dara yang masuk ke kelas. Ia kemudian berjalan menuju bangkunya. Guru pun kemudian mau kelas dan memulai pembelajaran.

Di rumah sakit, terlihat Liana dan Dion yang masih duduk di samping bad Leo. Mereka masih menunggu sang anak untuk bangun kembali. Terlihat, Liana masih setia menggenggap tangan kiri Leo. Ia sesekali mengecup punggung tangan Leo.

Love My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang