Pagi buta, Alexa memutuskan untuk pulang ke mansion Opa setelah kedatangan Dion dan Liana di jam 2 pagi.
Saat ini, Dion dan Liana tengah diam sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Dad, ada yang aneh dari Leo." ucap Liana tiba-tiba
Dion pun menutup buku yang ia baca dan menatap Leo "Kenapa? Kok aneh?"
"Tadi aku dapet info dari suster Anna kalo Leo baru bisa tidur jam setengah 1."
Dion menghela nafas "Bukannya tadi ada Alexa yang nungguin."
Liana menggeleng "Leo bisa bohongi Alexa, tapi nggak bisa bohongi suster Anna. Tadi waktu jadwal ganti infus, sebelum masuk suster Anna liat Leo baca buku."
"Yaudah, nanti kita pantau Leo nya lebih waspada."
"Hikss. Aku takut Leo kenapa-napa." ucap Liana dengan isak kan pelannya.
Dion pun segera menggeser duduknya mendekati Liana "Shutt.. Mom, jangan nangis. Leo baru aja tidur kan. Kalo dia kebangun dan liat kamu nangis gini, kamu nambah pikiran Leo."
"Tapi setiap liat Leo drop kaya kemarin sore hati aku sakit. Kamu nggak liat Leo yang cuma nangis."
"Shutt.. Udah ya, jangan nangis lagi. Aku udah janji kan akan selalu jaga Leo dan buat Leo selalu sama kita. Jangan sampe Leo tau kamu nangis kayak gini. Tau sendiri Leo gimana, apalagi soal kamu gini."
"Ini artinya kita kurang menjaga Leo. Mulai sekarang, kita bisa awasi Leo. Tapi tanpa buat dia kehilangan kebebasannya. Aku nggak mau Leo tertekan. Kamu paham kan?" ucap Dion lagi
Liana mengangguk "Maaf ya, aku akhir-akhir ini cengeng banget."
Dion menggeleng "Nggak papa. Aku tau rasa khawatir dan takut kamu. Kita harus bareng-bareng jaga Leo."
Liana mengangguk.
"Eunghh." Erangan Leo membuat suami istri itu bergegas untuk melihat keadaan anaknya.
"Leo, kenapa dek? Ada yang sakit?" tanya Liana panik sembari menggenggam tangan Leo
Leo pun melepaskan tangan Liana dan mencengkeram dada kirinya "Sakittt." ucap Leo lirih
Dion pun kemudian memencet tombol emergency yang ada di atas ranjang Leo.
"Leo, jangan kayak gini. Dadanya bisa makin sakit." kata Dion sembari berusaha melepaskan cengkeraman tangan Leo pada dadanya.
"Sakittt...." erang Leo dengan air mata yang mengalir padahal ia masih dalam kondisi memejamkan mata
"Sabar ya sayang. Bentar lagi dokter Adam dateng."
Leo menggeleng "Sakitt..."
"Dek, sebentar ya. Tahan bentar"
Tak lama pintu rumah sakit terbuka dan menampilkan dokter Adam bersama 2 orang perawat.
"Dok tolong Leo." ucap Liana
"Mohon tunggu di luar dulu ya. Biar kami yang menangani Leo." ucap Dokter Adam
"Tapi Leo..."
"Mom..." kata Dion menyela Liana
"Silahkan keluar dulu bapak dan ibu." perawat mempersilakan keduanya keluar ruangan.
Alan dan Sean berlarian di koridor rumah sakit. Keduanya baru saja mendapatkan kabar bahwa Leo kembali drop dari Dion saat Alan menghubungi Leo sebatas menanyakan kabar dan yang mengangkat ternyata adalah Dion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Enemy
Teen Fiction"Lo adalah hal terindah yang pernah ada dalam hidup gue, tapi sayangnya lo terlalu sempurna untuk gue miliki" -Leonard De Arbelo Wijaya- "Gue mohon, bertahan buat gue. Lo janji nggak akan ninggalin gue" -Agatha Alexa Louis- Penasaran nggak sih sama...