Jika kamu ada, maka akankah aku ada?
RUMAH LEO
Leo berjalan pelan masuk ke dalam mansion bersamaan dengan mobil daddynya, Dion yang masuk plataran mansion.
Dion, daddy Leo, yang melihat Leo segera menyusul anaknya masuk.
"Gimana hari ini sekolahnya?" tanya daddy sembari merangkul pundak anaknya
Leo hanya menghela nafas pelan "Baik kok."
"Tadi daddy kan udah nyuruh kamu pulang kalo lagi nggak enak badan. Kenapa sih nggak nurut?" tanya daddy yang hanya dijawab dengan gelengan kepala oleh Leo
Liana yang menyadari kepulangan suami dan anaknya kemudian beranjak dari dapur menghampiri mereka.
"Kok tumben pulangnya barengan?"
Daddy hanya tersenyum "Iya kebetulan ketemu di depan" ucapnya sembari mencium kening istrinya
Leo kemudian berjalan menuju kamarnya
Mommy yang memperhatikan gerak-gerik Leo merasa heran "Adek, makan nya mau mommy bawa ke kamar?" tawar mommynya
Leo menoleh menatap mommy nya dan kemudian menggelengkan kepala "Leo belom laper."
"Leo!" ucap tegas daddynya
Leo yang mendengar nada bicara daddy nya yang sudah berubah hanya menghembuskan nafas kesal dan kembali berjalan menuju kamar menghiraukan orang tuanya.
Sedangkan mommy dan daddy nya hanya menghela nafas pasrah melihat kelakuan Leo.
Sesampainya di kamar, Leo melempar tasnya dan segera berbaring di ranjangnya tanpa mengganti seragam terlebih dahulu. Matanya terpejam dan tangan kanannya naik menyentuh dada kirinya. Diurutnya pelan untuk menghalau rasa sakit yang sejak di sekolah tadi menerpa.
Tak lama setelahnya rasa sakit itu tergantikan dengan dengkuran halus yang menjadi pertanda bahwa ia telah masuk dalam pulau kapuknya.
RUMAH ALEXA
Di lain tempat, Alexa yang baru pulang dari sekolah dihadapkan pada mama-papanya, lebih mirip diinterogasi sih.
Mama Alexa menatap anaknya penuh selidik "Nanti kamu ke rumah opa. Kamu pindah kesana. Kamu boleh kembali hanya jika kamu libur." jelas mama
Alexa yang mendengar penuturan mamanya langsung melototkan matanya tak percaya "APA! PINDAH KE RUMAH OPA? ENGGAK, AKU NGGAK MAU!" teriak Alexa
"Alexa, ini semua demi kamu. Biar kamu belajar cara mengatur waktu nak. Mungkin dengan bantuan opa kamu bisa lebih disiplin dan nggak telat terus. Masak papa dapet teguran dari opa kamu kalo cucu yang punya sekolah nggak disiplin. Lagian ini juga permintaan opa kamu kok." tutur papanya
"Pa, tapi kan nggak harus pindah ke rumah opa. Ini malah kesannya aku dibuang tau nggak. Pokoknya aku nggak mau"
"Alexa, ini demi kebaikan kamu. Nanti sore opa bakalan jemput kamu. Suka nggak suka kamu harus ikut opa. Nanti kalo kamu udah bisa atur waktu kamu boleh balik lagi."
Tanpa mereka sadari ternyata opa tengah berjalan menghampiri mereka yang tengah berbincang di ruang tamu.
Opa kemudian mendudukan diri di sofa "Kenapa kamu nggak mau tinggal sama opa?" tanya opa selidik
Alexa yang sangat takut pada opanya hanya diam
"Alexa, opa bertanya sama kamu." ucap opa tegas
Alexa kemudian mengangkat kepala dan memandang opanya "Enggak papa sih opa, cuma ya kan aku pengennya tinggal sama mama papa."
Mama yang mendengar pun hanya tersenyum remeh "Halah, biasanya kelayapan aja sok-sok an nggak mau pisah sama mama papa. Lebay"
Alexa hanya mengendus dan mengerucutkan bibirnya
"Kamu nggak akan lama kok tinggal di tempat opa. Paling setelah kamu menjadi Alexa yang lebih baik dari sekarang"
"Opa mah, emang aku yang sekarang nggak baik apa!" kesal Alexa
"Belom baik, masih kurang banyaknya. Udah sana, beres-beres. Ditunggu opa juga." suruh mamanya
"Emmm, opa. Bisa nggak kesananya besok aja." tanya Alexa dengan senyum manis
Opa hanya menggeleng "Tidak, harus sekarang. Kalo besok besok kamu pasti ngulur waktu terus. Cepetan, oma kamu udah nunggu di rumah."
Alexa hanya pasrah dan bangkit dari sofa menuju kamarnya untuk bersiap
Beberapa menit kemudian, Alexa yang sudah siap lantas turun sembari menenteng 2 koper miliknya dan tas di punggungnya.
"Udah siap semua?" tanya mama memastikan tidak ada yang tertinggal
"Mama seneng banget sih aku pergi.."
"Bukan gitu sayang, ini juga untuk kebaikan kamu kan."
"Yaudah kita berangkat. Nina, Andre papa pulang ya. Ayo Alexa" ajak opa
Alexa sedari tadi hanya bermuka suram menghadapi nasibnya kedepan "Ma, pa Alexa ke tempat opa. Jangan lupa dijemput anaknya."
Mobil yang ditumpangi oleh opa dan Alexa pun meninggalkan mansion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Enemy
Teen Fiction"Lo adalah hal terindah yang pernah ada dalam hidup gue, tapi sayangnya lo terlalu sempurna untuk gue miliki" -Leonard De Arbelo Wijaya- "Gue mohon, bertahan buat gue. Lo janji nggak akan ninggalin gue" -Agatha Alexa Louis- Penasaran nggak sih sama...