Pagi hari, Alexa sudah siap ke sekolah. Ia sudah izin kemarin dan hari ini mau tidak mau ia harus berangkat.
Di perjalanan, Alexa memberikan kabar pada Leo bahwa ia akan datang nanti sore setelah pulang sekolah.
Di kelas, Alexa tengah memperhatikan penjelasan materi dari pak Heru, guru kimia.
Bella yang duduk di samping Alexa menyikut pelan Alexa.
"Kenapa?"
"Lu yang kenapa?"
"Kok jadi gue?" bisik Alexa
"Soal Leo gimana?"
"Entar aja deh gue ceritanya. Takut gue kalo ampe kena amuk pak Heru."
Bella mengangguk "Oke. Entar kudu cerita. Lo agak aneh soalnya."
Alexa hanya menghela nafas dan mengangguk. Memang hari ini ia tidak terlalu semangat ke sekolah. Namun, ia tidak bisa mengabaikan tanggung jawabnya sebagai seorang pelajar.
Setelah bell istirahat berbunyi, semua anak segera keluar dari kelas, kecuali Alexa, Bella, Dara dan Lia.
"Gimana?" tanya Bella
Alexa menghela nafas dan menggeleng "Gue juga nggak tau ini gue kenapa."
"Ada masalah sama Leo?" tanya Dara
Alexa mengangguk "Pantes Leo mengundurkan diri dari OSIS." celetuk Bella
"Apa?"
"Iya Lexs. Leo mundur. Alan yang bilang. Untuk lanjutannya sama wakasek. Gue cuma tau sebatas itu doang." jelas Bella
"Bukannya operasinya berhasil ya?" tanya Lia
Alexa mengangguk "Iya berhasil, tapi.." ucapan Alexa tergantung
"Kenapa? Cerita aja. Kita juga nggak bakal bilang sama siapa-siapa." ucap Dara
"Malfungsi." kata Alexa
"Malfungsi? Kegagalan berfungsi maksud lo?" tanya Bella
"Operasi berhasil, tapi inget pas gue bilang Leo udah boleh pulang. Baru seminggu pulang, dia colaps lagi. Dan kata nyokapnya malfungsi."
Ketiga teman Alexa paham sekarang. Alexa murung beberapa hari ini karena masalah ini.
"Lexs, terus lo mau apa sekarang?" tanya Lia
Alexa menggeleng "Gue nggak tau. Gue cuma bisa jenguk, nemenin Leo. Kadang gue bahkan nggak berani buat nemenin dia sendiri."
"Karna lo takut terjadi apa-apa sama Leo?" tebak Dara
Alexa mengangguk "Gue takut banget kalo berdua sama Leo doang."
Bella menggenggam tangan Alexa "Lo nggak boleh takut Lexs. Kalo lo takut, bisa bayangin jadi Leo nggak? Dia pasti lebih takut dari lo."
"Gue.. Gue, nggak tega liatnya."
"Jangan gitu Lexs. Kita nggak tau apa yang akan terjadi. Apapun yang akan terjadi di masa depan, jangan dipikirin sekarang. Yang perlu lo lakuin ada menikmati waktu sekarang sebaik mungkin sama Leo. Atau lo bakal nyesel saat semua udah nggak bisa lagi lo lakuin." jelas Dara
"Kok lo ngomong gitu sih Dar." tegas Alexa
"Lexs, lo harus juga berpikir logis dan realistis. Nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini. Dan sebagai manusia, yang mesti kita lakuin adalah menjalaninya sebaik mungkin."
"Iya Lexs. Bener yang dibilang Dara. Gue nggak mau lo nyesel. Jadi jangan mikirin masa depan. Cukup lo buat seneng Leo di masa sekarang." imbuh Lia
Alexa akhirnya mengangguk "Gue tau, cuma bayangan masa depan yang nggak gue harepin selalu dateng di pikiran gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Enemy
Teen Fiction"Lo adalah hal terindah yang pernah ada dalam hidup gue, tapi sayangnya lo terlalu sempurna untuk gue miliki" -Leonard De Arbelo Wijaya- "Gue mohon, bertahan buat gue. Lo janji nggak akan ninggalin gue" -Agatha Alexa Louis- Penasaran nggak sih sama...