Saat ini jam telah menunjukkan pukul 8 malam dan terlihat Alexa berjalan pelan di koridor rumah sakit.
Berkali-kali Alexa menghembuskan nafas kasarnya. Ia pun kemudian memilih duduk di salah satu bangku koridor dan mengeluarkan ponselnya.
"Halo Ma."
"Lexa ijin nggak pulang ya."
"Iya, masih di rumah sakit."
"Belom ada."
"Janji besok pagi pulang."
"Sekali ini doang kok. Lagian Lexa nggak kemana-mana. Cuma di rumah sakit."
"Beneran?"
"Yaudah, bilangin Oma ya ma."
"Iya. Bye ma."
Panggilan pun diputus Alexa. Ia menghela nafas setelah selesai memgabari mamanya untuk meminta ijin menunggu Leo di rumah sakit.
Dengan sekali tarikan nafas, ia kemudian bangkit berdiri dan melanjutkan langkahnya menuju kantin rumah sakit.
Di ruang keluarga, Nina tengah berjalan menghampiri orang tuanya dan suaminya yang tengah duduk santai.
"Pa, Alexa ijin nggak pulang."
"Dimana dia?" tanya Opa
"Di rumah sakit pa. Mau nunggu Leo katanya."
"Ck anak itu."
"Nggak papa pa, lagian juga Alexa nggak kemana-mana kan." ucap Oma menenangkan Opa
"Pa, udah konsul sama dokternya Alexa?" tanya Nina pada Andre
Andre mengangguk "Kata dokter Pras, bukan rencana buruk untuk mulai menuntun Alexa pada ingatan masa lalunya."
"Tapi aku ragu."
"Nin, lebih baik kita mulai untuk mengajak Alexa mengingat lagi."
"Hemm. Mungkin itu rencana yang lebih baik. Kemarin Dion datang dan berbicara dengan papa. Katanya kondisi Leo mengalami penurunan." imbuh Opa
"Apa belum ada pendonor pa?" tanya Nina
Opa menggeleng "Tidak semudah itu."
Nina menghela nafas "Sepertinya Alexa mulai ada suka sama Leo."
"Dari yang mama lihat dan perhatikan, mungkin Alexa sudah mulai nyaman dengan Leo."
Nina menggangguk, menyetujui ucapan Oma.
"Mungkin besok kamu sama mama mu bisa mencoba mengajak Alexa berbicara Nin." kata Opa
Nina menggangguk "Iya pa. Cuma Nina bingung mau mulai dari mana. Nggak mungkin Nina tiba-tiba ngajak ngomong soal Leo."
"Kamu tenang aja. Biar mama yang siapkan semuanya. Kamu masih simpen boks dari Leo kan?"
"Masih ma."
Nina menghela nafas di samping suaminya. "Aku harap ini keputusan terbaik untuk Alexa."
"Aku percaya Alexa pasti bisa." ucap Andre
Setelah selesai membeli air mineral, Alexa kembali menuju ruangan Leo. Dibukanya pintu dan dilihatnya Leo yang tengah memandang jendela luar.
"Ekhm."
Leo pun mengalihkan pandangan menuju pintu. Ia mengerutkan kening menyadari Alexa ada di ruangannya.
"Lo udah sadar dari tadi?" tanya Alexa
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Enemy
Teen Fiction"Lo adalah hal terindah yang pernah ada dalam hidup gue, tapi sayangnya lo terlalu sempurna untuk gue miliki" -Leonard De Arbelo Wijaya- "Gue mohon, bertahan buat gue. Lo janji nggak akan ninggalin gue" -Agatha Alexa Louis- Penasaran nggak sih sama...