16

948 49 3
                                    

Hari minggu, dimana libur sekolah dan menjadi hari dimana para siswa memanfaatkannya untuk merehatkan otak dari segala macam tulisan di buku paket. Tak terkecuali Alexa, ia sedang bersantai ria di balkon kamarnya sembari mendengarkan lagu. Sesekali ia bergumam mengikuti alunan lagu. Tak lama pintu diketuk

"Alexa, mama masuk." ucap Nina dan tidak mendapat tanggapan dari Alexa

Nina kemudian mengedarkan pandangan mencari Alexa, karna tidak menemukan ia berjalan menuju balkon dan ternyata didapati anaknya tengah santai-santai. Ia pun kemudian melepaskan earphonenya dengan sedikit kasar.

"Mama apaan sih. Ngagetin banget." sungut Alexa yang kaget

"Lagian kamu tuh gadis. Bisa nggak sih kamu kalo hari minggu tu bantuin mama masak? Belajar gitu. Biar nggak malu-maluin sama calon mertua" ucap Nina

"Apaan sih ma, calon mertua dari hongkong. Lagian ya ma, namanya hari minggu tu ya buat santai. Aku kan juga perlu ngademin otak." ucap Alexa

"Halah alesan aja kamu tu. Ayok ih bantuin mama masak. Sekalian belajar masak." paksa Nina

Alexa hanya menggeleng dan kembali akan memasang earphonenya.

"Kalo kamu nggak mau mama ajarin, mama bakal minta sama oma kamu." ancam Alexa

"Mama apaan sih. Baru juga aku pulang ke rumah. Lagian mama mah, aku mau tinggal disini aja. Nggak mau balik ke rumah opa ah." keluh Alexa

"Nggak ada ya balik ke sini. Kamu baru boleh balik kesini kalo nilai kamu udah bagus. Kalo disini nggak ada yang bisa ngatur kamu. Kalo disana kan enak ada opa." ujar Nina dengan tawa

"Enak apaan, orang dipaksa mulu. Mama mah tega banget sama anaknya ih."

"Bukan tega, ini demi kebaikan kamu juga. Udah cepet ih ayo..." ajak Nina

"Nggak ah, ntar kalo aku bantuin yang ada masakannya jadi gosong. Kan sayang." lontar Alexa dengan alasan

"Halah banyak alesan. Cepet." ujar Nina sembai menarik tangan Alexa dan berjalan meninggalkan kamar.


Di mansion, Leo tengah duduk di meja belajar. Ya, waktu luang yang ia miliki di hari minggu selalu ia gunakan untuk belajar. Tak lama pintu kamar terbuka dan menampilkan Juna, Alan dan Sean. Mereka pun berjalan menghampiri Leo.

"Belajar mulu lo. Main kuy." ajak Sean

"Males gue."

"Mau ikut nggak lo?" tawar Alan

Leo kemudian melirik Alan dan mengerutkan kening "kemana?"

"Mau ke pondok." ucap Juna menanggapi

Leo tampak berpikir "Gue tanya daddy dulu." ucapnya

Semua mengangguk "Yaudah siap siap sana. Bawa yang harus lo bawa." titah Juna

Leo mengangguk "Lo tunggu dibawah aja." perintah Leo

"Cepet. Nggak pake lama." ujar Sean dan dibalas hanya dengan deheman Leo

Tak butuh waktu lama untuk Leo bersiap, kini ia telah rapi dengan kaos putih celana jeans panjang warna hitam dan dibalut dengan jaket dan tas yang menggantung pada kedua pundaknya. Ia pun berjalan menuruni tangga. Dapat ia lihat sahabatnya tengah duduk sembari menonton tv dan makan camilan. Ia pun menghampiri mereka.

"Ayo." ajak Leo

"Pamit dulu sama bonyok lo." ucap Alan

"Ngapa nggak dari tadi lo minta sih. Giliran gue udah di bawah lo baru ngomong suruh pamit." ketus Leo

Love My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang