4. Sarapan Pertama

5.7K 407 145
                                    

Mas Rio Alvares

Aluna Oktaviani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aluna Oktaviani

Aluna Oktaviani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading...

Aku dan Mas Rio baru saja sampai dirumah baru kita, lebih tepatnya rumah kosong Pak Robert yang ia berikan pada anak tunggalnya–Mas Rio.

Menurutku rumah ini terlalu besar untuk ditinggali berdua, bahkan rumah ini lebih besar dibandingkan rumah orang tuaku, biasalah orang kaya, rumah berdua saja sudah kayak rumah buat keluarga besarnya Vampire. Jujur aja aku itu penakut orangnya, apalagi hanya tinggal berdua dirumah besar seperti ini membuat jiwa parnoku muncul.

"Kamar kamu disana." Ujar Mas Rio menunjuk salah satu pintu berwarna putih.

Aku mengernyit heran, "Kamar saya?"

Mas Rio mengangguk, "Iya, kenapa? Masalah?" Tanyanya terlihat tidak suka.

Dih kenapa sih jadi cowok sensitive banget, aku saja yang cewek gak segitunya. Terus tadi katanya apa? Kamar aku? Jadi kita pisah kamar gitu? Apa otaknya Mas Rio beneran sengklek ya? Kita baru menikah sudah pisah ranjang aja. Okelah kalau begitu, aku juga tidak mau satu ranjang dengan pria yang tidak mau membuka hatinya untukku.

Aku hanya mengangguk lalu  menggiring koperku masuk kedalam kamar yang katanya menjadi kamarku. Aku melihat kesekeliling kamar, kamarnya cukup minimalis tapi elegan disaat yang bersamaan, aku juga bisa mencium pewangi ruangan yang memanjakan hidungku, khas pewangi ruangan orang kaya, jangan ejek aku kampungan karena memang pada nyatanya aku tergolong orang dengan ekonomi yang sederhana.

Aku menyimpan koperku disamping lemari, lalu aku mulai mengeluarkan pakaianku dari koper untuk dimasukan ke dalam lemari, lemarinya masih terlihat bagus dan kuat, tipikal lemari mahal.

Setelah selesai dengan urusan menyusun baju aku langsung merebahkan tubuhku diatas kasur, tidak sempat gosok gigi, tidak sempat cuci muka, rasanya tubuhku sudah pegal-pegal dan terlalu malas untuk beranjak.

ONE STEP CLOSER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang