23. Mengakui

5.1K 310 75
                                    

Sorry for typo:v

Happy Reading...

Aluna Oktaviani

Dari berbagai macam keanehan Mas Rio yang pernah aku rasakan, hari ini adalah yang paling aneh. Dengan tiba-tiba Mas Rio mengajakku untuk berjalan-jalan tanpa tujuan yang jelas, Mas Rio hanya menyuruhku untuk menggunakan baju bagus karena katanya kita akan pergi jalan-jalan.

Dan sekarang disinilah aku, duduk rapih dimobil bersama dengan Mas Rio yang tengah sibuk mengemudi disampingku.

"Mas serius deh ini mau kemana?" Tanyaku jengah, sudah berkali-kali aku bertanya namun Mas Rio selalu menjawabnya dengan tidak jelas.

"Bersenang-senang, Luna."

Nahkan, jawabannya sama sekali tidak menjawab pertanyaanku.

"Mas serius!!" Sebalku.

"Saya serius Aluna," sahutnya tanpa menoleh.

Aku memutar bola mataku malas. Tiba-tiba ia mengajakku jalan-jalan dengan senyum merekah. Aku rasa ini bukan hari ulang tahunku tapi kenapa Mas Rio begitu baik? Mas Rio memang manusia labil yang tidak bisa ditebak.

Aku melihat Mas Rio membelokan setirnya memasuki parkiran Mall mewah yang bahkan hanya pernah kukunjungi beberapa kali. Mungkin tidak sampai sepuluh kali.

"Kita ngapain kesini, Mas?" Tanyaku lagi.

Mas Rio melirik sekilas. "Bukannya saya udah bilang, kita bersenang-senang, Luna."

"Mas yang bener dong jawabnya, lagian kok Mas Rio tumben banget ajak jalan-jalan."

"Saya bosan beberapa hari ini sibuk kerja, saya rasa kamu juga ngerasain hal yang sama."

Aku menatap heran Mas Rio, pria disampingku ini kenapa menjadi begitu peka, sebelumnya dia tidak pernah peduli dengan apa yang aku rasakan, tapi sekarang kenapa menjadi seperti ini, aku curiga Mas Rio memiliki kembaran yang sifatnya berbanding terbalik dengannya.

"Wah gak salah lagi nih, ini pasti Mas Ria!" Kataku yakin.

"Mas Ria? Ria siapa?"

"Mas Ria kembarannya Mas Rio." Jelasku ngaco.

Mas Rio tergelak mendengar penuturanku. "Dimana-mana Ria itu nama cewek, mana ada cowok namanya Ria."

"Ya habisnya Mas Rio berubah-ubah kayak bunglon."

"Terserah kamu Luna. Ayo sekarang turun, kamu selalu betah berduaan sama saya ya?" Ledeknya membuatku membulatkan mata.

Aku tidak sadar bahwa dari tadi mobil sudah berhenti, keasikan berdebat sampai lupa keadaan.

"Jangan ngarep Mas!"

🍂🍂🍂

Aku dan Mas Rio sekarang benar-benar terlihat seperti sepasang kekasih. Yang biasanya Mas Rio selalu berjalan di depanku kini ia berjalan disampingku, sungguh perubahan besar.

"Mas, Mas! Mau kesana." Aku menunjuk sebuah restoran bernuansa korea.

Mas Rio berpikir sebentar lalu mengangguk. "Oke."

Aku bersorak senang dalam hati, akhirnya aku bisa ke restoran ini setelah sekian lama, sebelum aku menikah aku selalu ragu karena takut menguras uang, aku pernah mencobanya dan rasanya enak sekali tapi harganya terlalu mahal menurutku.

"Kamu mau pesan apa?" Tanya Mas Rio sembari melihat-lihat menu.

Aku sama sekali tidak menggubris karena sedari tadi aku salah fokus dengan salah seorang waiter yang wajahnya bening sekali seperti Oppa-Oppa Korea. Kapan lagi aku bisa melihat pria tampan yang mirip dengan aktor Korea.

ONE STEP CLOSER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang