9. Jebakan

4.6K 350 178
                                    

Jngn lupa vote & komennya^^

~HAPPY READING~

Dua minggu setelah tragedi aku menumpang dikamar Mas Rio sudah berlalu dan selama dua minggu itu pula aku juga tidak pernah melihat Mas Rio membawa Rebecca lagi ke rumah. Akan tetatpi  Mas Rio jadi lebih sering keluar.

Tidak apa-apalah, setidaknya dia tidak membawa Rebecca kemari, itu lebih baik.

Diumur pernikahanku dan Mas Rio yang hampir menginjak sebulan ini, aku jadi tahu beberapa kebiasaan yang Mas Rio sering lakukan, salah satunya adalah pulang malam dengan keadaannya yang sedikit bau alkohol, aku pernah sih memarahinya tentang hal itu, tapi ya tau sendiri Mas Rio itu keras kepala bukan main jadi ya sudah, aku mengalah saja daripada ribut.

Aku mendengar suara ketukan pintu dari luar disusul dengan bel rumah, jadi dengan segera aku beranjak berniat membuka pintunya. Tumben sekali Mas Rio sudah pulang jam segini, baru jam 07.24 lho, biasanyakan Mas Rio akan pulang sekitar jam 10 atau 11 malam.

Ketika aku membuka pintunya aku tidak hanya melihat Mas Rio seorang diri, melainkan bersama wanita yang tidak ingin kulihat, siapa lagi jika bukan Rebecca.

Rebecca dengan sombongnya menampilkan senyum antagonisnya, sedangkan Mas Rio seperti biasa dengan wajah tak bersalahnya, sialan!

Dengan cepat aku ingin menutup pintunya lagi, tapi dengan cepat Mas Rio menahannya lebih dulu, "Apa-apaan kamu Luna?!"

Aku hanya memutar bola mataku malas, "Pikir aja sendiri!" Ketusku lalu berbalik meninggalkan mereka berdua.

"Udah biarin aja dia mah. Dia kan emang kayak anak kecil." Rebecca berucap dengan sok, aku masih bisa mendengarnya.

Bodo amatlah! Capek terus-terusan menegur Mas Rio, kukira selama ini Mas Rio sudah sedikit menghargaiku sebagai istrinya ya walaupun masih sering terjadi perdebatan-perdebatan kecil diantara kami tapi nyatanya dua kembali membawa Tante murahan itu. Mas Rio benar-benar. Aku tidak tau gimana cara menaklukan hati Mas Rio yang udah kecantel sama tante gatel sejenis Rebecca.

Lagi-lagi aku memilih mendekam dikamar, memangnya apalagi yang harus kulakukan? Menyindir-nyindir si Rebecca itu? Ah aku lagi gak begitu mood. Aku sedang capek.

Tok tok tok!

Baru saja menyandarkan tubuhku ke kepala ranjang, tiba-tiba ada yang mengetuk, ganggu saja!

"Luna, kamu didalam?" Itu suara Mas Rio.

Ya iyalah aku didalam, pake nanya lagi.

Lagipula mau apa dia menghampiriku kesini?

"Gak usah ganggu, saya lagi tidur!" Jawabku ketus.

"Mana ada orang tidur bisa jawab." Balasnya datar seperti biasa.

Aduhh aku yang bodoh atau aku yang tolol? ngapain pula aku jawab? Kebanyakan makan micin buat otakku jadi gak waras.

"Apaan sih Mas, langsung aja ngomong!" Sahutku agak kesal.

"Kamu masak sesuatu didapur ya? Saya mencium bau gosong."

ONE STEP CLOSER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang