Maap nih baru bisa apdet lagi soalnya aku lg sibuk daftar kuliah, tp karena bnyk dari klian yg minta next maka aku sempetin buat next hari ini😊
Semoga suka
HOPE U ENJOY THIS CHAPTER~
°°°°
Aluna Oktaviani
Aku cepat-cepat menghampiri pintu rumah ketika mendengar suara bel dan ketukan pintu, sepertinya itu Mas Rio. Sudah daritadi aku menunggunya pulang, sekarang sudah jam 2 malam, dan ia baru pulang semalam ini? Mas Rio itu tidak ingat istri apa?
Ketika aku membuka pintunya, aku melihat seorang Novan yang tengah membopong Mas Rio yang terlihat lemas tak berdaya.
Spontan aku menutup mulut dengan tanganku kaget, "Lho Mas Novan, itu Mas Rio kenapa?"
"Emm...dia mabuk berat, Lun," jawab Mas Novan jujur.
Aku langsung berjalan mendekati mereka lalu memegang bahu Mas Rio. "Kok bisa sampe kayak gini??"
"Ee–soal itu, tanya aja sama Rionya langsung," sahut Mas Novan agak ragu.
Aku menatap Mas Novan sekilas. "Yaudah, makasih ya Mas, soal Mas Rio biar saya aja yang bawa masuk."
"Lho, biar saya aja Lun, Rio itu berat."
"Gak apa-apa kok, saya bisa. Saya berterima kasih banget sama Mas Novan udah anterin Mas Rio kesini," ucapku sembari mengambil alih Mas Rio.
"Yaudah kalo gitu, saya pulang ya, kamu baik-baik sama Rio," pesan Mas Novan sebelum pulang.
Aku hanya mengangguk sambil tersenyum, lalu membopong Mas Rio masuk kedalam. Benar kata Mas Novan, Mas Rio itu berat pake banget, mana bau alkohol nya nyengat pula. Gila ya Mas Rio, mabok sampe gak sadar gini, matanya saja hanya setengah terbuka.
"Rebecca–" gumam Mas Rio pelan, membuatku menoleh padanya. "Kamu penghiaanhat.."
Aku berusaha tidak peduli, yang pasti aku harus membawa Mas Rio sampai ke kamar, soalnya tenaga ku mulai menipis, aku bisa-bisa juga ikut tumbang kalo begini, Mas Rio makan apa sih? Perasaan Mas Rio gak gendut, juga gak kurus, apa berat sama otot ya? Uhhh, abaikan.
Mas Rio mulai meracau, "Lo tau Rebecca? Dia berciuman sama Tom depan mata gue, hahaha, dia–" Mas Rio berhenti berbicara, kepalanya kembali tertunduk.
"Aduh Mas, Mas curhat nih ceritanya? Nanti dulu Mas, ini badan kamu masalahnya berat banget," ungkapku jujur.
aku sebenarnya agak senang mendengar Rebecca yang menghianati Mas Rio, artinya mereka bakal putus kan? Itu kabar bahagia untukku, tapi mungkin kabar buruk untuk Mas Rio.
Aku membuka pintu kamar Mas Rio dengan kakiku, lalu terus berusaha membopong Mas Rio sampai di kasurnya, aku langsung menghempaskan tubuh Mas Rio ke atas ranjang.
"Akhirnyaa~" ucapku sembari menarik napas dalam-dalam.
Aku membenarkan posisi tidur Mas Rio yang terlihat tidak enak, membuka sepatu serta kaus kaki yang masih membungkus kakinya.
Aku beralih memperhatikan wajah Mas Rio dari samping, matanya terpejam, tapi aku bisa melihat dengan jelas ada guratan kesedihan di wajahnya, ah aku jadi kasihan melihatnya, sepertinya dia sangat mencintai Rebecca.
Lagipula Mas Rio bego sih, besar kemungkinan untuk wanita seperti Rebecca itu akan berselingkuh. Dia wanita seksi yang suka tebar pesona, juga punya sifat yang angkuh, tipe-tipe wanita yang banyak maunya, yang pasti wanita manja seperti itu dipikirannya hanya ada uang dan napsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE STEP CLOSER [END]
Romance"Cewek itu siapa Mas?" "Kekasih saya," jawab Mas Rio sambil menatapku. Aku tergelak singkat, "Terus saya?" "Kamu? Kamu juga kekasih saya," balasnya enteng. °°°° Aluna Oktaviani terpaksa harus menikah dengan se...